Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Etika Penelitian Alur Penelitian Analisis Data Definisi Operasional • Menopause

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan uji diagnostik.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan RS. Jejaring. Waktu penelitian dimulai bulan Desember tahun 2013 sampai jumlah sampel minimal terpenuhi.

4.3. Populasi Penelitian

4.3.1. Populasi Target

Populasi target adalah paramedis wanita menopause di RSUP. H. Adam Malik Medan dan RS. Jejaring.

4.3.2. Populasi Terjangkau

Penderita menopause berumur 45-56 tahun yang bekerja sebagai paramedis di RSUP.H.Adam Malik Medan dan RS. Jejaring.

4.4. Sampel dan besar sampel

Universitas Sumatera Utara

4.4.1. Sampel

Rumus besar sampel yang digunakan untuk uji hipotesis pada penelitian ini berdasarkan sample size determination in health studies dengan uji hipotesis dua arah satu proporsi populasi. Dengan rumus sebagai berikut : 33 Z α √ Po 1-Pa + Z 1- β √ Pa 1-Pa Dimana : n = Besar sampel Z 1- α2 dua arah = 1,96 = Derifat baku alfa, kesalahan tipe I sebesar 5 , hipotesis Z 1- β dua arah = 0,84 = Derifat baku beta, power penelitian sebesar 80 , hipotesis Po = Proporsi populasi penelitian penderita menopause dengan keluhan- keluhan subjektif 89 0,89  dari kepustakaan Pa = Proporsi populasi penelitian yang diharapkan dari penelitian ini 70 0,7 Didapatkan nilai n = 22,469 Besar sampel minimal pada penelitian n = 23 orang Rumus besar sampel untuk penelitian diagnostik yang mempunyai keluaran Area Under Curve AUC adalah sebagai berikut : 34 N = zα √ 2V1 + Zᵝ √ V1+V2 2 Pa – Po 2 n = Universitas Sumatera Utara θ1 – θ2 Dimana : n = Besar sampel Z α = Derivat baku alpha α = 5, hipotesis dua arah  1,96 Z β = Derivat baku beta β = 20, power penelitian sebesar 80 ,hipotesis dua arah θ1 – θ2 = Selisih minimal AUC antara AUC1 dan AUC2 20 θ1 = AUC 1 θ2 = AUC = AUC dari indeks yang diteliti 90 2 = AUC dari indeks yang sudah diketahui 70 35 V 1 = Q 11 + Q 21 - 2 θ 1 V 2 2 = Q 12 + Q 22 - 2 θ 2 Q 2 11 = Nilai Q 1 dari indeks yang diteliti = θ 1 : 2 - θ 1 Q 21 = Nilai Q 2 dari indeks yang diteliti = 2 θ 1 2 : 1 + θ 1 Q 12 = Nilai Q 1 dari indeks yang telah ada = θ 2 : 2 - θ 2 Q 22 = Nilai Q 2 dari indeks yang telah ada = 2 θ 2 2 : 1 + θ2 Perhitungan besar sampel dengan rumus tersebut telah disajikan dalam suatu bentuk tabel untuk nilai AUC kesalahan Tipe I dan Tipe II tertentu. Pada penelitian ini ditetapkan bahwa selisih minimal AUC sebesar 20 AUC1 = 90, AUC2 = 70 dengan kesalahan tipe I α = 5 dan kesalahan tipe II β = 20, sehingga besar sampel n = 47, 6 orang. Dari kedua cara perhitungan besar sampel dalam penelitian ini, maka digunakan besar sampel yang terbesar yaitu sebanyak  n = 48 orang. Universitas Sumatera Utara

4.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.5.1. Kriteria Inklusi

a. Tidak mendapatkan menstruasi minimal dalam 12 bulan berturut-turut. b. Telah melewati screening skala L-MMPI Minnesota Multiphasic Inventory Lie Scale dengan raw skor 5. c. Bersedia ikut dalam penelitian dan telah menandatangani formulir kesediaan. 36 d. Tidak pernah mengalami operasi pengangkatan rahim dan kedua indung telur. e. Tidak mendapat pengobatan sulih hormon. f. Tidak memiliki riwayat gangguan psikiatrik Kejiwaan. g. Tidak menderita penyakit keganasan. h. Tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, diabetes melitus dan tekanan darah tinggi, osteoporosis. i. Tidak memiliki kebiasaan minum alkohol. j. Tidak memiliki kebiasaan merokok.

4.6. Bahan dan Cara Kerja Penelitian

4.6.1 Penilaian melalui kuesioner

Diberikan kuesioner kepada paramedis wanita yang telah mengalami menopause yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Semua peserta yang ikut dalam penelitian ini dilakukan wawancara dan dicatat dalam status penelitian meliputi : usia, status menikah, riwayat lama menopause, riwayat operasi, tingkat pendidikan, riwayat pemakaian terapi hormonal, Universitas Sumatera Utara riwayat menderita penyakit jantung, riwayat menderita osteoporosis, riwayat menderita penyakit diabetes melitus dan hipertensi, riwayat merokok,riwayat minum alkohol. Kemudian subjek penelitian mengisi skala L-MMPI. Skala L-MMPI adalah bagian dari skala validitas MMPI Minnesota Multiphasic Personality Inventory. Penggunaan skala L- MMPI sangat penting karena instrumen-instrumen pemeriksaan yang dipergunakan dalam penelitian ini bersifat “ self rating” atau subjektif, sehingga validitas penelitian ini sangat dipengaruhi kejujuran responden dalam mengisi instrumen-instrumen pemeriksaan yang diberikan Skala L-MMPI ini sudah dipergunakan sejak tahun 1949 dibidang pendidikan dan kesehatan khususnya psikiatri secara internasional. Skala ini terdiri dari 15 butir pertanyaan yang harus dijawab “Ya” atau “Tidak”. “Raw Score” diambil dari jumlah jawaban ”tidak” yang maksimal adalah 5 dari 15 pertanyaan. Bila ”Raw Score” lebih dari 5 berarti responden tersebut cenderung tidak jujur dalam menjawab pertanyaan instrumen berikan. Sehingga jawaban dari responden tersebut tidak dapat dipercaya dan tidak dapat dipakai dalam penelitian. 36 Penggunaan skala L - MMPI sangat penting karena instrumen-instrumen pemeriksaan yang dipergunakan dalam penelitian ini bersifat “ self rating” sehingga validitas penelitian ini sangat dipengaruhi kejujuran responden dalam mengisi instrumen-instrumen pemeriksaan yang diberikan. 36 Jika ada kesulitan dalam pengisian kuesioner, responden dapat menghubungi peneliti atau PPDS yang bersangkutan. 36 Universitas Sumatera Utara Dilakukan pengukuran keluhan menopause somatik-vegetatif, psikologis dan urogenital yang sesuai dengan Menopause Rating Scale yang diisi sendiri oleh Subjek penelitian dengan didampingi oleh peneliti atau dibantu oleh PPDS Obgyn. Adapun pengukuran untuk gejala menopause dengan memakai Menopause Rating Scale. MRS terdiri dari 11 item yang menilai gejala menopause, dengan nilai skor untuk dibagi menjadi beberapa derajat. Skor Total - Tidak ada, sedikit : 0-4 - Ringan : 5-8 - Sedang : 9-16 - Berat : ≥ 17

4.6.2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan 4.6.3. Pemeriksaan Laboratorium - Dilakukan pengambilan sampel darah terhadap peserta penelitian yang bersedia mengikuti penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. - Darah diambil menggunakan spuit sebanyak 3 cc pada vena mediana cubiti dan dimasukkan kedalam tabung. Kemudian dilakukan setrifuse untuk memisahkan antara serum dan plasma. - Serum diambil dengan menggunakan pipet, dimasukkan kedalam tabung yang telah disediakan. Pemeriksaan sampel menggunakan alat spektrofotometri. - Pemeriksaan darah dilakukan di Laboratorium Terpadu USU Universitas Sumatera Utara - Cara kerja : • 5 – 10 чl GPx positif kontrol dimasukkan ke dalam well kosong dan tambahkan Assay Buffer sampai didapat volume akhir 50 чl. • 50 чl Assay Buffer dimasukkan kedalam well kosong, ini sebagai Reagent Control RC. • Ambil 20 чl serum dan masukkan kedalam well kosong, kemudian tambahkan Assay Buffer sampai didapat volume akhir 50 чl. • Reaction Mix : untuk tiap well siapkan 40 чl reaction mix yang terdiri dari : 33 чl Assay Buffer 3 чl larutan 40nM NADPH 2 чl larutan GR 2 чl larutan GSH • Tambahkan 40 чl reaction mix pada tiap sampel. Positif kontrol dan reagent control RC, campur, inkubasi selama 15 menit. • Tambahkan 10 чl Cumene Hydroperoxidase,campur. • Ukur pada panjang gelombang 340 nm pada waktu pertama T1 untuk mendapatkan absorbansi pertama A1. • Inkubasi pada suhu 25 Perhitungan : C selama 5 menit, ukur lagi pada waktu kedua T2 untuk mendapatkan Absorbansi kedua A2. Hindari dari cahaya. Δ A 340nm = sampel A1-sampel A2 – RC A1-RC A2 Universitas Sumatera Utara Gunakan standard curve untuk mencari jumlah NADPH yang diperoleh B dengan menasukkan nilai Δ A 340nm GPx ke dalam persamaan garis regresi yang diperoleh dari standard curve. activity T2-T1 x V = B x sampel dilusi Dimana : B = jumlah NADPH yang menurun antara T1 dan T2 nmol T1 = waktu pertama menit T2 = waktu kedua menit V = volume sampel yang ditambahkan kedalam well ml

4.7. Etika Penelitian

Untuk izin penelitian, persetujuannya diperoleh dari subyek penelitian dan Komite Etik FK-USU yang akan melakukan penilaian kelayakan proposal penelitian.

4.8. Alur Penelitian

Paramedis wanita menopause Sampel Penelitian Kriteria Inklusi Universitas Sumatera Utara

4.9. Analisis Data

Data di analisa secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi dari karakteristik, nilai mean, dan standard deviasi serta data numerik. Untuk analisa analitik dilakukan uji chi square dan ANOVA untuk melihat hubungan dan perbedaan mean Glutathion Peroksidase antar kelompok. Uji korelasi dilakukan untuk analisa korelasi antar kadar Glutathion Peroksidase dan skor Menopause Rating Scale MRS. Koefisien korelasi akan menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi dengan interval 0 sampai 1. Korelasi searah jika nilai koefisien korelasi ditemukan positif, sebaliknya jika nilai koefisien korelasi negatif, korelasi tidak searah.

4.10. Definisi Operasional • Menopause

Penilaian derajat keparahan keluhan menopause melalui Menopause Rating Scale MRS dan Pemeriksaan Glutathion Peroksidase GPx Pengolahan dan Analisis Data Universitas Sumatera Utara a. Definisi : kejadian pada wanita usia 45 tahun dimana tidak mendapatkan menstruasi minimal dalam 12 bulan berturut-turut. b. Cara ukur : Anamnesa c. Alat Ukur : Diagnosa Menopause dari perhitungan jumlah bulan lamanya amenore selama 12 bulan berturut-turut d. Skala Ukur : Wanita Menopause Skala nominal variabel Kategorik • Usia saat Menopause a. Definisi : usia dalam tahun dihitung berdasarkan tahun kelahiran. b. Alat ukur : Kalender dalam hitungan tahun c. Cara ukur : Menghitung jumlah tahun dari sejak tahun kelahiran periode terjadinya menopause d. Skala ukur : Umur 45-50 tahun, 51-56 tahun 37 • Status pernikahan Skala ordinalvariabel kategorik a. Definisi : status pernikahan responden saat berlangsungnya penelitian. b. Alat Ukur : Anamnese c. Cara Ukur : Anamnese d. Skala Ukur : Belum menikah, Menikah, Janda Skala variabel kategorik • Paritas a. Definisi : Jumlah anak viable yang dilahirkan b. Cara ukur : Anamnesa Riwayat Persalinan c. Alat Ukur : Jumlah persalinan anak yang viabel d. Skala ukur : Nulipara 0, Primipara 1, Multipara 2, Grandemultipara 5 skala ratiovariabel numerik dan kategorik • Indeks Massa Tubuh IMT Universitas Sumatera Utara a. Definisi : Indeks Massa Tubuh berdasarkan kriteria WHO tahun 2000. b. Alat ukur : Alat pengukur berat badantimbangan dalam satuan kilogram serta alat pengukur tinggi badan dalam satuan meter dan kalkulator untuk menghitung indeks massa tubuh. c. Cara Ukur : Dihitung berdasarkan rumus berat badan dalam satuan kilogram kg dibagi tinggi badan dalam satuan meter dikuadratkan m 2 d. Skala Ukur : Klasifikasi IMT berdasarkan kriteria WHO untuk regio Asia-Pasifik tahun 2000 adalah sebagai berikut: hasilnya akan menunjukkan klasifikasi IMT tertentu berdasarkan kriteria WHO tahun 2000. - Underweight 18,5 - Normal Range 18,5 – 22,9 - Overweight at risk 23 – 24,9 - Obese 25 Skala ordinalvariabel kategorik • Lama Menopause a. Definisi : wanita berusia di atas 40 tahun yang sudah tidak mengalami menstruasi selama 1 tahun. b. Alat Ukur : Kalender dalam hitungan tahun. c. Cara Ukur : Dihitung dari tahun saat tidak terjadi haid dalam satuan tahun. d. Skala ukur : Jumlah tahun sudah mengalami menopause Skala ratiovariabel numerik • Menopause Rating Scale MRS 38 Universitas Sumatera Utara a. Definisi : b. Skor untuk menilai tingkat derajat keparahan keluhan menopause c. Alat ukur : Kuesioner baku yang telah di buat dan divalidasi dengan mengisi 11 pertanyaan yang dibuat. d. Cara ukur : dihitung berdasarkan skor masing-masing pertanyaan Skala ukur : klasifikasi skala derajat keluhan menopause, dimana - Tidak ada, sedikit : 0-4 Skor Total - Ringan : 5-8 - Sedang : 9-16 - Berat : ≥ 17 skala ordinal variabel kategorik Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian kadar Glutathion Peroksidase GPx sebagai penanda derajat keparahan keluhan menopause pada paramedis ini dimulai sejak Desember 2013 setelah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penyaringan sampel melalui proses wawancara dan instrumen penyaring kejujuran dengan kuesioner Skala L- MMPI. Skala L-MMPI adalah bagian dari skala validitas MMPI Minnesota Multiphasic Personality Inventory untuk menilai kejujuran. Apabila subyek cenderung tidak jujur dari hasil penilaian kuesioner Skala L-MMPI, maka subyek tidak diikut-sertakan dalam penelitian, dan peneliti akan mengambil subyek penelitian yang lain hingga sampel penelitian terpenuhi sebanyak 50 orang. Dari sampel tersebut didapatkan masing-masing 5 orang paramedis yang tidak ada keluhan menopause, 19 orang keluhan menopause ringan, 18 orang keluhan menopause sedang dan 8 orang keluhan menopause berat, kemudian dilakukan analisis statistik untuk semua data yang diperoleh. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil sebagai berikut :

5.1. Tabel karakteristik wanita menopause berdasarkan ada tidaknya keluhan menopause.

Karakteristik Keluhan menopause Universitas Sumatera Utara