Faktor-Faktor Eksogen

2) Faktor-Faktor Eksogen

Faktor-faktor eksogen adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang bisa mendorong terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Masyarakat selalu mengadakan hubungan dengan masyarakat lainnya. Melalui hubungan itu menimbulkan pengaruh timbal balik yang berarti masing-masing masyarakat memengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain sehingga

Penyebaran kebudayaan terjadi penyebaran kebudayaan. Penyebaran kebudayaan

berlangsung sangat cepat. secara damai dapat melalui difusi, akulturasi, maupun

Sebagai generasi muda kita asimilasi. Difusi yaitu penyebaran kebudayaan atau

harus senantiasa waspada pengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara

agar tidak terpengaruh langsung ataupun tidak langsung. Akulturasi yaitu

dengan kebudayaan yang merupakan dua buah kebudayaan yang menghasilkan tidak sesuai dengan kepribadian kita. Selain itu,

suatu bentuk kebudayaan baru dengan tidak meng- kita harus senantiasa

hilangkan unsur aslinya. Sedangkan asimilasi adalah memupuk rasa cinta akan bercampurnya dua buah kebudayaan yang menghasilkan

kebudayaan Indonesia yang kebudayaan baru di mana kebudayaan setempat berangsur-

sangat beragam bentuknya. angsur lenyap.

b) Peperangan Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara. Dengan adanya peperangan dalam suatu negara memunculkan implikasi negatif, misalnya rakyat mengalami kehidupan tegang dan mencekam, kebutuhan hidup menjadi susah dipenuhi, harta benda menjadi hancur menimbulkan kemiskinan. Sebagaimana, negara Jepang mengalami perubahan setelah kalah dalam pada Perang Dunia II. Hal ini terlihat dari negara agraris militer berubah menjadi suatu negara industri.

c) Kondisi Alam yang Berubah Terjadinya gempa bumi, topan, banjir, tsunami, dan lain- lain menyebabkan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya. Sebagai pengungsi yang menempati tempat tinggal baru

Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

Gambar 3.12 Rumah rusak akibat gempa.

Tepat tanggal 17 Juli 2006, pantai Pangandaran, Ciamis dihantam gelombang tsunami yang menimbulkan ribuan korban jiwa. Pantai wisata Pangandaran mengalami kerusakan parah. Lebih dari 1.000 kios dan penginapan hancur diterpa gempa dan tsunami. Akibat peristiwa ini sektor bisnis pariwisata mengalami keterpurukan. Hal ini dikarenakan tingkat kunjungan wisatawan mengalami penurunan. Kondisi ini menyebabkan turunnya pendapatan pemerintah Kabupaten Ciamis. Sepinya Pangandaran membuat lebih dari 130 hotel dengan pekerja sekitar 1.800 tidak menentu nasibnya. Dampak yang sama dirasakan pula oleh sektor industri sekitar lebih dari 15.000 nelayan kehilangan pekerjaannya untuk sementara waktu dan 7.000 perahu yang ada sebanyak 90% rusak berat. Selain itu, roda perekonomian di beberapa tempat pelelangan ikan (TPI) di Pangandaran dan Batu Karas berhenti seketika.

Sumber: http//www.gatra.com/versi-cetak.php?id = 96366

Kasus di atas menunjukkan betapa besarnya dampak yang ditimbulkan dari gempa bumi dan tsunami yang melanda pantai Pangandaran, Ciamis. Kenyataan ini dapatkah membentuk suatu dinamika sosial? Bersama teman sekelompokmu kaji dan analisislah peristiwa di atas dengan menjawab pertanyaan di bawah ini.

a. Adakah proses perubahan sosial yang terjadi dalam peristiwa tersebut? b. Perubahan sosial apakah yang mampu menimbulkan dinamika sosial dalam peristiwa tersebut? c. Berdasarkan materi ini, faktor apakah yang mendorong terjadinya perubahan sosial?

Tulislah hasilnya dalam selembar kertas dan bentuk uraian bebas sesuai dengan pemahamanmu terhadap materi ini.

Hubungan Antara Keteraturan Sosial

C. dan Interaksi Sosial

Dalam kehidupan sosial setiap individu melakukan hubungan yang saling pengaruh-memengaruhi dengan individu lain. Hubungan ini biasa disebut dengan interaksi sosial. Adanya interaksi sosial yang sesuai dengan nilai dan norma diyakini mampu membentuk keteraturan sosial. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan suatu

64 SOSIOLOGI Kelas X 64 SOSIOLOGI Kelas X