Macam-Macam Sosialisasi

5. Macam-Macam Sosialisasi

Proses sosialisasi dilakukan oleh setiap individu sejak ia lahir di muka bumi. Bahkan, seorang bayi yang baru lahir melakukan sosialisasi, belajar membuka mata untuk melihat dunia, belajar memegang sesuatu dan belajar merasakan sesuatu. Bersamaan dengan berjalannya waktu, pembelajaran bayi mengenai dunia terus

84 SOSIOLOGI Kelas X 84 SOSIOLOGI Kelas X

a. Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Pada saat sosialisasi primer, seseorang akan dapat mengenal lingkungan terdekatnya, misalnya ibu, bapak, kakak, adik, paman, bibi, nenek, kakek, teman sebaya, tetangganya, dan bahkan dirinya sendiri. Dengan demikian, proses sosialisasi primer adalah proses sosialisasi di lingkungan keluarga. Pada proses ini, seorang anak akan melakukan pengenalan akan dirinya sendiri, yang pada akhirnya si anak akan me- miliki jati diri yang berbeda dengan orang lain.

b. Sosialisasi Sekunder

Sumber: quasar.net.id

Sosialisasi sekunder terjadi setelah sosialisasi primer Gambar 4.9 Keluarga berperan penting dalam so-

sialisasi primer.

berlangsung, namun sosialisasi primer merupakan dasar dari sosialisasi sekunder. Sosialisasi ini berlangsung di luar keluarga. Dalam proses sosialisasi sekunder, anak akan mendapat berbagai pengalaman yang berbeda dengan keluarga. Jika dalam sosialisasi primer yang berperan adalah orang tua dan keluarga dekatnya, maka dalam sosialisasi sekunder yang berperan adalah orang lain seperti teman sepermainan, teman sekolah, dan teman sebaya. Hal ini terlihat setelah anak berumur lebih dari 5 tahun, anak akan memperluas pergaulan. Ia mulai mengenal guru di Sumber: Dokumen Penulis sekolahnya, teman bermain, tetangganya, dan lain-lain. Gambar 4.10 Teman bermain berperan besar dalam sosialisasi sekunder.

Sosialisasi

Menurut Hasan Mustafa, sosialisasi adalah sebuah proses di mana kita belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berpikir, merasakan, dan bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Peran sosialisasi dalam kehidupan manusia sangat penting, antara lain mampu memberikan dasar bagi manusia untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan mampu melestarikan kehidupan masyarakat itu sendiri. Tanpa adanya sosialisasi, mustahil manusia untuk mengembangkan kehidupan sosial dengan sesamanya. Sementara itu, tanpa adanya sosialisasi nilai-nilai budaya maka generasi penerus akan kesulitan menemukan identitas budayanya.

Ada beberapa syarat terjadinya sosialisasi, antara lain sebagai berikut. Pertama, secara biologis memungkinkan manusia untuk selalu mengadakan pembelajaran. Ia lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Sosialisasi manusia senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan biologisnya. Kedua, lingkungan yang baik juga akan mempermudah manusia dalam bersosialisasi.

Sosialisasi dilakukan manusia sejak ia dilahirkan di dunia. Semenjak bayi, manusia telah hidup dalam lingkungan sosial. Oleh karena itu, fungsi

Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian

Dikenal dua pola sosialisasi, Ada tiga teori yang menjelaskan proses pembelajaran dalam sosialisasi.

yaitu: 1. Teori pembelajaran sosial (social learning theory)

• Sosialisasi represif, di Menurut B.F. Skinner (1953), proses pembelajaran sosial bisa dilakukan

mana kebijakan orang dengan mengkondisikan. Orang tua yang menginginkan anaknya taat

tua berupa hukuman ter- dan patuh, bisa mengkondisikan keadaan di lingkungan rumahnya

hadap kesalahan anak dengan memberi contoh, menasihati, memuji, atau memberi hukuman.

serta lebih menekankan Menurut Albert Bandura, proses pembelajaran dalam sosialisasi bisa

kepada kepatuhan anak dilakukan dengan meniru perilaku orang lain. Anak bisa berperilaku

kepada orang tua dan ke- disiplin dengan meniru kedisiplinan yang diterapkan kedua orang tuanya.

inginan orang tua ter- 2. Teori perkembangan individu (developmental theory)

hadap anak. Menurut Erik Ericson (1950), dalam sosialisasi ada delapan tahap

• Sosialisasi partisipatif, di perkembangan: rasa percaya pada lingkungan, kemandirian, inisiatif,

mana akan menjadi kemampuan psikis dan pisik, identitas diri, hubungan dengan orang

pusat sosialisasi, keutuh- lain secara intim, pembinaan keluarga/keturunan, penerimaan

an anak menjadi penting. kehidupan.

3. Teori interaksi simbolis (symbolic interaction theory) Inti dari teori ini adalah memusatkan pada kajian tentang bagaimana individu menginterpretasikan dan memaknakan interaksi-interaksi sosialnya. Menurut Herbert Mead (1934) ada tiga proses tahapan pengembangan diri: preparatory stage saat anak mencoba memberikan makna pada perilakunya, play stage saat anak mulai belajar berperan seperti orang lain, dan game stage saat anak melatih ketrampilan sosialnya.

Sumber: dikutip secara bebas dari tulisan Hasan Mustafa dalam http://home.unpar.ac.id/~hasan/SOSIALISASI.doc

Setiap manusia melakukan proses sosialisasi, tidak terkecuali dirimu. Proses sosialisasi berlangsung selama manusia masih hidup di dunia ini. Melalui proses sosialisasi, kepribadian seseorang individu dapat terbentuk. Untuk memahami lebih jauh mengenai proses sosialisasi, cobalah lakukan pengamatan sederhana terhadap proses sosialisasi yang ada di lingkungan sekitarmu. Temukan pula kepribadian yang dapat terbentuk dalam sosialisasi tersebut. Tulislah hasilnya dalam bentuk tulisan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami. Selanjutnya, kumpulkan pada guru.