Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

2. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Pada pembelajaran di depan dapat diketahui bahwa interaksi sosial merupakan suatu hubungan sosial. Sebagai contohnya, peristiwa di samping. Seorang anak yang tengah bermain dengan temannya. Dalam bermain keduanya melakukan hubungan timbal balik serta saling me- mengaruhi yang menimbulkan aksi dan reaksi.

Namun, menurut Gillin dan Gillin (Soerjono Soekanto: 1987) tidak semua hubungan sosial dapat dikatakan interaksi sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika terdapat dua syarat yang terpenuhi. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).

Sumber: Bundel ”Ayahbunda” No. 08–13, April – Juli 2005

a. Kontak Sosial (social contact)

Gambar 3.6 Dua anak bermain.

Kontak sosial lebih menunjuk pada suatu hubungan sosial yang bersifat langsung. Sebagai contohnya, sentuhan, percakapan, maupun tatap muka. Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta majunya teknologi saat ini telah memungkinkan terjadinya kontak sosial yang bersifat tidak langsung. Di mana pihak-pihak yang bersangkutan menggunakan media perantara untuk melakukan kontak sosial seperti e-mail, SMS, telepon, dan lain-lain.

b. Komunikasi (communication)

Komunikasi terjadi setelah kontak sosial berlangsung. Sumber: Dokumen Penulis Pada umumnya komunikasi mengacu pada proses Gambar 3.7 Adanya interaksi diawali dengan komunikasi. penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau respons tertentu. Dalam

Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

Nongkrong Tanpa Narkoba di Markas Slank Slank ternyata tidak cuma bisa menyanyi. Kelompok musik ini juga

aktif dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkoba. Buktinya, bertempat di markas besarnya Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, para personel Slank mengadakan acara yang cukup kreatif yaitu ngobrol bareng bertajuk ”Nongkrong without Drugs with Slank.” Acara ini berlangsung selama dua hari, dalam rangka memperingati hari madat sedunia. Sesuai dengan judulnya, acara yang merupakan hasil kerja sama antara pihak Slank dengan Sahabat Rekan Sebaya (SRS) serta FAN. Keduanya merupakan pusat rehabilitasi narkoba di Jakarta. Acara ini diisi dengan bincang-bincang dan berbagai pengalaman, penyuluhan disertai ajakan untuk memerangi penyalahgunaan narkoba, penayangan slide, pemutaran film Slank berjudul Peace Move- ment, hingga permainan kuis, bazar serta pertunjukan musik. Pada acara inilah, para anggota Slank yang pernah pakai narkoba mensharingkan pengalamannya masing-masing. Misalnya, Bimbim mengaku sering terganggu emosinya saat jadi pecandu. Sementara Kaka, sejak mengonsumsi narkoba, waktunya banyak terbuang percuma. Acara ini berlangsung seru dan komunikatif. Tidak lupa mereka pun mengajak para Slankers yang mengonsumsi narkoba untuk tobat dan menjauhi barang haram itu.

Alhasil, selama dua hari diselenggarakannya acara ini, Tidak kurang 600 anggota Slankers mendaftar ke posko konsultasi dan bersedia untuk bertobat. Mereka pun janji untuk berhenti pakai narkoba. Salah satu anggota Slankers yang tobat adalah seorang perempuan yang masih berusia 16 tahun. Dia adalah anggota Slankers Lubang Buaya, Jakarta Timur. ”Gue sebenarnya sadar, hidup gue jadi nggak teratur akibat narkoba. Setelah acara ini, gue jadi mantap untuk stop narkoba,” ungkapnya. Hal senada diungkapkan oleh Slankers asal Pandeglang, Jawa Barat. ”Gue akan bertobat dan bertekad untuk berhenti pakai narkoba. Para personel Slank bisa berhenti masa gue nggak bisa sih,” kata Slankers berusia 21 tahun ini.

Sumber: www.republika.com

Setelah membaca sepenggal peristiwa di atas, cobalah untuk meng- analisisnya dengan menjawab pertanyaan di bawah ini.

a. Adakah interaksi sosial yang terjadi? b. Berdasarkan materi di atas, faktor apa yang mendorong 600 Slankers bertobat dari pecandu narkoba?

Tulislah hasilnya dalam selembar kertas. Presentasikan di depan kelas.

Herbert Spencer

Herbert Spencer lahir di Inggris pada tahun 1820. Selain bidang matematika dan pengetahuan alam yang ia tekuni, ia juga tertarik menekuni bidang ilmu sosial.

Ia mengemukakan sebuah teori tentang evolusi masyarakat dan membaginya menjadi tiga sistem, yaitu sistem penahan, pengatur, dan