Generalized Others (Tahap Umum Lainnya)

4. Generalized Others (Tahap Umum Lainnya)

Pada tahap ketiga ini, seorang anak telah mampu mengambil peranan yang ada di dalam masyarakat. Ia mampu berinteraksi dengan orang lain karena telah Sumber: Dokumen Penulis memahami peranannya sendiri serta peran orang lain Gambar 4.12 Pada peristiwa inilah anak telah memasuki

yang menjadi mitra interaksinya. Contoh: sebagai se- tahap bermain peran. orang siswa, ia mengetahui peranan gurunya atau sebagai

seorang cucu, ia pun memahami peranan neneknya.

Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian

Setiap individu satu dengan individu lainnya memiliki kepribadi- an yang berbeda-beda dan khas. Walaupun ada beberapa kepribadian yang tampak sama, namun secara keseluruhan mereka berbeda pula. Lalu, bagaimana dengan anak kembar? Perbedaan ini pun berlaku pada anak kembar. Walaupun secara fisik mereka tampak sama, namun sifat- sifat khas dalam dirinya berbeda.

Perbedaan kepribadian terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain warisan biologis, lingkungan

Pembentukan kepribadian alam, dan lingkungan sosial. Warisan biologis biasanya berupa bawaan

seseorang dipengaruhi oleh: dari ayah, ibu, nenek, dan kakek. Pengaruh ini tampak pada inteligensi

• Warisan biologis. dan kematangan fisik. Seperti ciri-ciri fisik, tingkat IQ, bakat seseorang,

• Lingkungan alam. dan sifat-sifat khas yang diturunkan oleh orang tuanya. Namun,

• Lingkungan sosial. warisan biologis mempunyai potensi untuk berkembang yang

dipengaruhi oleh pengalaman sosialnya. Misalnya, seorang yang berbakat bermain musik. Didukung dengan rasa cinta terhadap musik dan latihan keras, ia berhasil menjadi seorang pemetik gitar yang hebat.

Perbedaan kepribadian dapat pula disebabkan oleh faktor lingkungan alam. Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam. Oleh karena itu, kepribadian orang yang hidup di daerah kutub berbeda dengan kepribadian orang yang tinggal di daerah tropis atau kepribadian penduduk yang tinggal di daerah pegunungan, serta kepribadian orang Indonesia tentu berbeda dengan kepribadian orang Amerika.

Selain kedua hal di atas, kelompok tempat bergabung pun dapat memengaruhi kepribadian seseorang, seperti lingkungan keluarga, sekolah, kerja, dan masyarakat luas. Hal ini disebabkan setiap kelompok mempunyai nilai dan norma yang disosialisasi secara terus-menerus oleh anggotanya. Oleh karenanya, sebagian besar kepribadian seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Misal- nya, kepribadian seorang tukang becak tentu berbeda Sumber: Dokumen Penulis dengan kepribadian seorang guru atau kepribadian anak Gambar 4.13 Seorang tukang becak memiliki ke- rumahan berbeda dengan kepribadian anak jalanan.

pribadian tersendiri.

Hidup Tanpa Sosialisasi

Tahun 1938, tepat di musim dingin, seorang pekerja sosial dengan rasa ingin tahu berjalan ke sebuah pintu di rumah pertanian daerah pedesaan Pennsylvania. Dalam upaya menyelidiki kemungkinan terjadinya kasus penyiksaan anak, pekerja sosial itu segera menemukan seorang anak berusia lima tahun yang disembunyikan di gudang lantai kedua. Anak itu bernama Anna yang terjepit di atas sebuah kursi tua dengan tangan terikat di atas kepalanya sehingga ia tidak dapat bergerak. Begitu pun kakinya terlihat begitu lemah sehingga ia tidak dapat menggunakannya.

Anna dilahirkan tahun 1932 dari seorang wanita berusia 26 tahun yang menikah dan terganggu secara mental yang tinggal bersama ayahnya. Sedangkan ayahnya sendiri tidak bisa menerima cucu tidak sah dari anak perempuannya itu di rumah. Sebab itu, Anna menghabiskan enam bulan pertamanya di berbagai klinik perawatan. Karena ibunya tidak mampu membayar biaya perawatan, Anna kembali ke rumah kakeknya yang tidak menyukainya.