Pengaturan Mengenai Pengelolaan Keuangan Desa

2. Pengaturan Mengenai Pengelolaan Keuangan Desa

Banyak sekali peraturan pelaksana terkait pengelolaan dana desa pasca disahkannya payung hukum khusus tentang desa. UU No. 6 tahun 2014, yang disahkan pada 15 Januari 2014 memiliki 2 (dua) Peraturan Pemerintah (PP) sebagai peraturan pelaksana, yakni PP No. 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanan UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa yang telah diubah ke dalamPP Nomor 47 Tahun 2015 dan PP No. 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan telah diubah ke dalam PP Nomor 22 Tahun 2015. Pedoman teknis pelaksanaan kedua PP tersebut, Kementerian teknis terkait dalam hal ini adalah Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, menyusun Peraturan Menteri yang menjadi acuan bagi pengelolaan dana di desa. Peraturan tersebut diantaranya adalah:

Peraturan Kementerian Dalam Negeri:

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.

Peraturan Kementerian Desa, Transmigrasi dan Desa Tertinggal:

1. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.

2. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.

3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa.

4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.

5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Dana Desa Tahun 2015.

Sebelum membahas lebih lanjut terkait dengan pengelolaan keuangan desa perlu diketahui bahwa pengelolaan keuangan desa tidak terpisah dari keuangan desa dan aset desa. Pasal 71 ayat (2) UU Nomor 6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa:

“Hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan dan pengelolaan keuangan desa”.

Jadi dalam hal ini, adanya pengelolaan keuangan desa merupakan konsekuensi logis adanya hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang sehingga memerlukan adanya pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sebagaimana telah dijelaskan dalam bahasan sebelumnya. Pengelolaan keuangan desa merupakan kekuasaan kepala desa yang mana kepala desa dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada perangkat desa yang ditunjuk. 76 Keuangan desa yang

merupakan cikal bakal adanya pengelolaan keuangan desa terdiri dari pendapatan,belanja, dan pembiayaan. Ketiga hal inilah yang menjadi unsur utama dalam pengelolaan keuangan desa sehingga perlu diketahui keuangan desa berasal dari sumber-sumber mana saja. Berikut ini tabel mengenai sumber pendapatan desa:

Tabel 4.1. Sumber Pendapatan Desa

Sumber Pendapatan Keterangan

1. Pendapatan Asli Desa

 Hasil usaha  Hasil aset  Swadaya  Lain-lain PAD

2. Alokasi APBN  Berasal dari belanja pusat

berbasis desa berkeadilan dan merata

dengan

 1,4% dari total anggaran transfer ke daerah dalamAPBN 2015

3. Bagi Hasil Pajak Daerah dan Paling sedikit 10% dari pajak dan Retribusi Daerah Kab/Kota

retibusi daerah

4. ADD yang merupakan dana Paling sedikit 10% dari dana perimbangan dari Kab/Kota

perimbangan

yang diterima Kabupaten/Kotadalam

APBD setelah dikurangi DAK

5. Bantuan keuangan dari APBD

76 Lihat Pasal 75 ayat (1) UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

Provinsi dan APBD Kab/Kota

6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga

7. Lain-lain pendapatan desa yang sah

Sumber: Bahan hukum primer, 2015,diolah

a quo menyebutkan bahwa dalam pengelolaan keuangan desa, keuangan desa diatur melalui Anggaran Pendapatan dan belanja Desa yang selanjutnya disebut dengan APBDesa.

Lebih lanjut dalam Undang-Undang

Pasal 73 UU Nomor 6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa APBDesa yang terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan desa diajukan oleh kepala desa dan dimusyawarahkan bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut sebagai BPD. Belanja Desa sebagai bagian dari APBDesa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah. Makna prioritas tersebut kemudian dijabarkan lebih rinci melalui Permendesa Nomor

5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Dana Desa. Pasal 5 Permendesa Nomor 5 Tahun 2015 menyebutkan bahwa: “Prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembangunan Desa dialokasikan

untuk mencapai tujuan pembangunan Desa yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan, melalui:

a. pemenuhan kebutuhan dasar;

b. pembangunan sarana dan prasarana Desa;

c. pengembangan potensi ekonomi lokal; dan

d. pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan”

Pengertian pengelolaan keuangan desa dalam peraturan ini dibatasi pada

serangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, yang dilaksanakan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Pengertian mengenai pengelolaan keuangan desa ini disebutkan dalam Pasal 93 PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan pengertian ini tidak penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, yang dilaksanakan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Pengertian mengenai pengelolaan keuangan desa ini disebutkan dalam Pasal 93 PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan pengertian ini tidak

desa. 77 Berarti dapat dipahami bahwa antara pengelolaan keuangan desa dengan pengelolaan keuangan daerah tidak diperkenankan saling bertolak belakang karena tujuandari pembangunan desa tidak boleh berbeda dengan tujuan pembangunan daerah.

Dari beberapa peraturan pelaksana yang telah disebutkan di atas, bahwa terdapat lima peraturan penting yang menjadi road map dalam proses pengelolaan keuangan di desa. Peraturan-peraturan tersbut diantaranya adalah:

a) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 jo Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Peraturan Pelaksana UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

b) Peraturan Nomor 60 Tahun 2014 jo Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Dana Desa

c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa

d) Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.

77 Lihat Pasal 7 PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa 77 Lihat Pasal 7 PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa