Y ogyakarta, 15 Mei 2014 merupakan hari yang ber-

Y ogyakarta, 15 Mei 2014 merupakan hari yang ber-

sejarah bagi pejuang agraria, karena satu rekan seperjuangan kita telah ditangkap oleh tim Kejaksaan Negeri Luwuk bekerjasama dengan Kejaksaan Agung. Perempuan Pejuang agraria yang ditangkap itu berna- ma Eva Susanti Hanafi Bande atau sering disapa de- ngan Eva Bande.

Eva memang momok yang menakutkan bagi Rezim SBY-Boediono, Pengusaha rakus dan Kepolisian Banggai, Sulawesi Tengah. Sosok Eva Bande telah membangkitkan semangat perjuangan untuk melawan PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) serta membangkitkan semangat gerakan reforma agraria di Sulawesi Tengah. Aktivitasnya dalam memimpin or-

ganisasi rakyat untuk memperjuangkan hak-hak petani atas tanah yang dirampas oleh pemo- dal membara di Sulawesi Tengah.

Eva Bande lahir di Luwuk, Sulawesi Tengah pada 1974 dan menamatkan SMA di Luwuk yang kemudian melanjutkan pendidikannya di universitas Tadulako, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Sebelum lulus pada 1998, Eva Bande aktif dalam gerakan mahasiswa yang pada saat itu sangat berseberangan dengan pemerintah rezim Orde Baru. Jadi dunia ge- rakan bukanlah hal yang asing lagi baginya, sehingga pada 1999 dia bersama kawan-kawan Front Mahasiswa Indonesia Sulawesi Tengah melakukan advokasi untuk membela petani yang ditindas oleh perusahaan tambak di Bantui, Kabupaten Banggai. Pada 2008, Eva menja- di koordinator Front Rakyat Advokasi Sawit (FRAS) yang membuat dirinya semakin mantap untuk melakukan advokasi terhadap petani yang tanahnya terus dirampas oleh pengusaha.

Selain membela petani yang terus ditindas oleh Negara dan pengusaha, Eva Bande juga aktif mengadvokasi perempuan korban kekerasan di Sulawesi Tengah. Sejak 2002, Eva Bande telah aktif di Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulawesi Tengah. Dia ber- sama kawan-kawannya terus melakukan pendidikan terhadap kaum perempuan, sampai akhirnya mereka menjadi penggerak perdamaian Poso, yang dikenal dengan “Perempuan Merajut Perdamaian”.

Saat ini Eva Bande sedang menghadapi dIkriminalisasi, karena dianggap telah melanggar pasal 160 KUHP. Atas tuduhan ini Eva divonis 4,6 tahun dan dipenjara di Lapas 2B, Luwuk, Kabupaten Banggai. Dalam penjara Eva Bande terus menyuarakan perjuangan reforma agra- ria dan berharap perjuangannya diteruskan oleh kawan-kawan yang ada di Indonesia, khu- susnya Sulawesi Tengah. Meskipun dipenjara, Eva tetap mengobarkan spirit perlawanan dan solidaritas terhadap para petani yang memperjuangkan reforma agraria. Dari dalam penjara Eva menuliskan sebuah surat untuk para petani di seluruh Indonesia khususnya kepada pe- tani Karawang yang sedang menghadapi perampasan lahan oleh PT. Agung Podomoro Land yang dibekingi oleh aparat bersenjata dan preman. Berikut cuplikan surat Eva Bande:

46 Edisi X/Maret-Mei 2014

Hormat dan Solidaritas terkuat untuk kalian, Kaum Tani Indonesia, yang terus berju- ang tanpa lelah. Terkhusus untuk Petani Karawang, teriring salam duka atas tersayatnya hati kalian. Kesabaran dan keberanian kalian benar-benar telah terbuka ujiannya. Karena harus berhadapan dengan ‘buasnya’ aparatur negara mengawal kepentingan modal.

Sejarah mencatat, bahwa rakyat Karawang adalah pejuang-pejuang kemerdekaan. Perjuangan semesta pembebasan telah kalian lakukan lagi dalam alam ‘merdeka.’ Teguhlah pada perlawanan terhadap Imperialisme ‘bangsa sendiri.’

Kembali untuk kesekian kalinya, aparatur negara Indonesia mempertontonkan perila- ku biadab menghadapi rakyat. Pengurus negara yang pakaian, gaji, kendaraan dan segala peralatan tempur yang dibeli dari cucuran keringat rakyat itu dipakai untuk mengusir kaum tani dari ruang hidupnya. Alat kekerasan yang disediakan untuk melindungi dan melayani rakyat, justru digunakan untuk menembak rakyat.

Rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Seolah menjadi peribahasa ko- song makna. Segala diksi patriotisme, sekedar menjadi ungkapan pemanis telinga dalam per- lombaan calon-calon penguasa di tanah air ini.

Penjara negara yang sedianya dimanfaatkan untuk menghukum koruptor, penjahat, dan aparatur yang menghianati mandat rakyat melalui undang-undang dipakai untuk mem- bungkam dan menghentikan langkah dan gerak perjuangan rakyat.

Rakyat yang sungguh-sungguh rakyat, bukan tuan-tuan modal, tuan-tuan penguasa pendusta amanah. Rasa sedih, marah, duka, teriakan, kutukan dan semua yang sejenis ini tidak lagi cu- kup untuk menegur apalagi menyadarkan penguasa negeri ini, duhai saudara-saudaraku. Penderitaan dari abad ke abad, duka sedih, tangisan, darah yang menetes di bumi persa-

da ini mengusir Kolonialisme-Imperialisme nyata-nyata telah menegakkan NKRI. NKRI de- ngan demikian adalah buah pengorbanan kaum tani, buruh, dan kaum terpelajar. Semua itu nyata terbukti-niscaya terjadi, meski hanya ‘bambu runcing’.

Ya, semua itu karena rakyat bersatu. Rakyat dari berbagai pelosok negeri yang berada dalam satu naungan amanah penderitaan rakyat. Lalu, apa yang ditunggu lagi saat ini? Penderitaan, darah, air mata, belumkah cukup untuk membangun persatuan rakyat semesta tanah air. Merebut kembali hak hidup kita, menegakkan kedaulatan rakyat sejati dengan pemimpin-pemimpin sejati yang terlahir dari ‘rahim’ rakyat.

Sekarang saatnya persatuan rakyat dinyatakan dengan sikap, sekali lagi dengan sikap- tindak, bukan sekedar selogal perlawanan, bersatulah, bersatulah. Lakukan segera Persatuan Pembebasan Nasional.

Ayo tumbangkan segera rezim pendusta, penghianat, fasis, neolib. Bangun Indonesia baru yang berdiri di atas amanah penderitaan rakyat. Wahai kaum Tani Indonesia, bangun..bangun…bangun…bangunlah jiwa raga kalian, rapatkan barisan, tumbangkan rezim bar-bar ini. Sudahilah kezaliman mereka. Sudahilah penderitaan rakyat. Jangan warisi lagi penderitaan kepada anak cucu kita kelak.

Wahai kaum Tani Indonesia, jangalah terpecah-pecah. Satukan jiwa-sikap-kekuatan- komando kalian. Cukuplah. Sekarang bertindak! Terlalu lama kalian dijadikan alat pengu- asa pembangkang di negara ini.

Suara Pembaruan Agraria 47

Wahai Kaum Tani Indonesia! Jangan lagi ada rasa takut, sebab itulah kelemahan kita selama ini. Teruslah berjuang, kalian ada soko guru negara ini. Tulang punggung jalannya kehidupan bangsa ini. Tumbangkan rezim neoliberalisme! Ayo penuhi jalan-jalan kota du- duki kembali tanah-tanah kalian. Yang selama ini diambil sewenang-wenang oleh mereka.

Bungkam-ikat-kurung kembali para komprador itu dan para tuan-tuan yang telah me- rampas tanah kalian. Hadapi dan singkirkan mereka laksana membuang jauh ke dalam be- lantara hutan yang penuh dengan segala kengerian. Sebagaimana mereka telah merampas dan mengusir dari tanah-tanah kalian.

Doaku dan spirit persatuan terkirim dari balik jeruji besi ini. Tetap teguhlah saudaraku Kaum Tani Karawang. Teguhlah dalam perjuangan sejati kaum tani. Dari balik jeruji ini se- ruan dan semangat kukirim berjuta-juta hebatnya untuk kalian. Penguasa di sini, sama pula ditempat lain, memenjarakan kami yang menolak tanah dirampas.

Berlawanlah saudaraku, kaum Tani seantaro negeri, sebentar lagi akan menjemput ke- bahagiannya. Dengan segenap jiwa raganya bersama kalian tani Karawang.

Salam Pembebasan, Penjara (Lapas II) Luwuk Banggai Sulawesi Tengah

26 Juni 2014

"Aksi para pendukung eva bande dari Front Rakyat Aksi Sawit Menuntut Pembebasan Eva Bande"

48 Edisi X/Maret-Mei 2014

RESENSI JURNAL LANDREFORM: “Menghapus Warisan Buruk Agraria

SBY: Rekomendasi untuk Pemimpin Baru”

Menjelang pergantian kekuasaan di Indonesia, re- zim SBY telah mewariskan berbagi macam carut- marut kondisi agraria di Indonesia. meningkatnya konflik agraria, meluasnya ketimpangan dan se- makin hebatnya kerusakan lingkungan tidak dapat diselesaikan oleh pemerintahan SBY. Paradigma pembangunan yang berorientasi pada modal te- lah melemahkan posisi rakyat terhadap segala ben- tuk sumber kekayaan alam yang dimliki Indonesia. Bahkan semasa pemerintahan SBY rampasan ter- hadap tanah-tanah warga semakin massif terjadi.

Untuk itu jurnal landreform, edisi perdana yang telah diterbitkan oleh Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengulas berbagai permasalahan agraria di negeri ini dan memberikan rekomendasi kepada pemimpin yang baru nanti, hasil Pemilihan Presiden 2014. Tingginya impor disektor pertani- an dan lahirnya UU yang pro terhadap perkebun- an dan pertanian skala luas menjadikan telah mela- hap lahan pertanian skala kecil. Akibatnya banyak

petani yang berubah mata pencaharian menjadi buruh pabrik, buruh kebun, tenaga kerja Indonesia (TKI) dll.

Program MP3EI yang merupakan agenda utama pemerintah menjadi fokus utama di dalam jurnal landreform. MP3EI adalah program ambisius pemerintah untuk mendapatkan investasi asing dengan membagi Indonesia menjadi enam koridor dengan pengembangan ekonomi khusus disetiap wilayah. Efek dari program MP3EI ini telah menyumbangkan ke- rusakan lingkungan,baik yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan maupun perkebunan.

Dalam tulisan terakhir jurnal landreform memberikan satu rekomendasi agar di pe- merintahan yang baru membentuk satu badan khusus untuk menjalankan reforma agraria. Tujuannya untuk menyelesaikan konflik-konflik agraria yang terjadi selama ini, mengakhiri ketimpangan dan menghentikan kerusakan alam yang selama terjadi. Dalam pelaksanaan re- forma agraria harus sesuai dengan UUPA 1960 yang merupakan terjemahan langsung dari UUD 1945. AGP

Suara Pembaruan Agraria 49

52 Edisi X/Maret-Mei 2014

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

PESAN SOSIAL DALAM FILM (Sebuah Analisis Isi pada Film Me vs High Heels Karya Pingkan Utari)

0 45 2

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

Pembaruan pendidikan islam KH. A. Wahid Hasyim ( Menteri Agama RI 1949-1952)

8 109 117

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Asas Motivasi kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Mensosialisasikan hasil Perhitungan Suara Pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat Tahun 2008 Melalui Website

1 54 171

LATIHAN SOAL UAS KELAS X SMK SEMESTER GE

7 162 6

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89