Bab IV International cooperation
Chapter IV Bab IV International cooperation
Kerjasama Internasional Article 43
Pasal 43 International cooperation
Kerjasama internasional
1. States Parties shall cooperate in
1. Negara Pihak wajib bekerja sama criminal matters in accordance with
dalam masalah-masalah kejahatan articles 44 to 50 of this Convention.
sesuai dengan ketentuan pasal 44 Where appropriate and consistent
sampai pasal 50 Konvensi ini. with their domestic legal system,
Sepanjang perlu dan sesuai dengan States Parties shall consider assisting
sistem hukum nasional masing- each other in investigations of and
masing, Negara-Negara Pihak wajib proceedings in civil and administrative
mempertimbangkan untuk saling matters relating to corruption.
membantu penyidikan dan proses dalam masalah-masalah perdata dan
admistratif yang berkaitan dengan korupsi.
2. Dalam masalah-masalah kerja sama cooperation, whenever dual
2. In matters of international
internasional, dalam hal kriminalitas criminality is considered a
ganda dianggap sebagai persyaratan, requirement, it shall be deemed
maka hal itu dianggap sebagai telah fulfilled irrespective of whether the
dipenuhi tanpa memperhatikan laws of the requested State Party
apakah undang-undang Negara Pihak place the offence within the same
yang diminta menempatkan kejahatan category of offence or denominate the
itu ke dalam kategori kejahatan yang offence by the same terminology as
sama atau menyebut kejahatan itu the requesting State Party, if the
dengan istilah yang sama seperti di conduct underlying the offence for
Negara Pihak yang meminta, jika which assistance is sought is a
perbuatan yang mendasari kejahatan criminal offence under the laws of
yang menjadi alasan permintaan both States Parties.
bantuan adalah kejahatan menurut undang-undang kedua Negara Pihak.
Article 44 Pasal 44 Extradition
Ekstradisi
1. Pasal ini berlaku bagi kejahatan- established in accordance with this
1. This article shall apply to the offences
kejahatan menurut Konvensi ini jika Convention where the person who is
orang yang diminta untuk the subject of the request for
diekstradisikan berada di wilayah extradition is present in the territory of
Negara Pihak yang diminta, dengan the requested State Party, provided
ketentuan bahwa kejahatan yang that the offence for which extradition
menjadi dasar permintaan ekstradisi is sought is punishable under the
itu dapat dihukum menurut hukum domestic law of both the requesting
nasional Negara Pihak yang meminta State Party and the requested State
dan Negara Pihak yang diminta. Party.
2. Menyimpang dari ketentuan ayat 1, paragraph 1 of this article, a State
2. Notwithstanding the provisions of
Negara Pihak yang hukumnya Party whose law so permits may grant
membolehkan, dapat mengabulkan the extradition of a person for any of
ekstradisi untuk kejahatan yang diatur the offences covered by this
dalam Konvensi ini yang menurut
Convention that are not punishable hukum nasionalnya tidak dapat under its own domestic law.
dihukum.
3. Jika permintaan ekstradisi meliputi several separate offences, at least
3. If the request for extradition includes
beberapa kejahatan yang terpisah, one of which is extraditable under this
dan sekurang-kurangnya satu dari article and some of which are not
kejahatan itu dapat diekstradisi extraditable by reason of their period
menurut pasal ini dan kejahatan of imprisonment but are related to
lainnya tidak dapat diekstradisi offences established in accordance
dengan karena alasan jangka waktu with this Convention, the requested
penghukumannya tetapi mempunyai State Party may apply this article also
kaitan dengan kejahatan menurut in respect of those offences.
Konvensi ini, maka Negara Pihak yang diminta dapat menerapkan
pasal ini juga bagi kejahatan- kejahatan itu.
4. Kejahatan yang dapat dikenakan article applies shall be deemed to be
4. Each of the offences to which this
penerapan pasal ini harus dianggap included as an extraditable offence in
termasuk dalam kejahatan yang any extradition treaty existing
dapat diekstradisi di dalam perjanjian between States Parties. States
ekstradisi antara Negara-negara Parties undertake to include such
Pihak. Negara-negara Pihak akan offences as extraditable offences in
memasukkan kejahatan tersebut every extradition treaty to be
sebagai kejahatan yang dapat concluded between them. A State
diekstradisi di dalam perjanjian Party whose law so permits, in case it
ekstradisi yang akan dibuat di antara uses this Convention as the basis for
mereka. Negara Pihak yang extradition, shall not consider any of
hukumnya membolehkannya, dalam the offences established in
hal Negara Pihak itu menggunakan accordance with this Convention to be
Konvensi ini sebagai dasar untuk
a political offence. ekstradisi, tidak boleh memperlakukan kejahatan menurut
Konvensi ini sebagai kejahatan politik.
5. Jika Negara Pihak yang conditional on the existence of a
5. If a State Party that makes extradition
mempersyaratkan ekstradisi pada treaty receives a request for
adanya perjanjian menerima extradition from another State Party
permintaan ekstradisi dari Negara with which it has no extradition treaty,
Pihak lain yang tidak mempunyai it may consider this Convention the
perjanjian ekstradisi dengan Negara legal basis for extradition in respect of
Pihak itu, maka Negara Pihak itu any offence to which this article
dapat mempertimbangkan Konvensi applies.
ini sebagai dasar hukum ekstradisi bagi kejahatan yang dapat dikenakan penerapan pasal ini.
6. Negara Pihak yang mempersyaratkan conditional on the existence of a
6. A State Party that makes extradition
ekstradisi pada adanya perjanjian treaty shall:
wajib:
(a) At the time of deposit of its (a) Pada saat penyimpanan instrument of ratification,
instrumen pengesahan, acceptance or approval of or
penerimaan atau persetujuan atau accession to this Convention,
aksesi Konvensi ini, inform the Secretary-General of
memberitahukan kepada the United Nations whether it will
Sekretaris Jenderal Perserikatan Sekretaris Jenderal Perserikatan
menggunakan Konvensi ini extradition with other States
sebagai dasar hukum bagi kerja Parties to this Convention; and
sama ekstradisi dengan Negara Pihak lain pada Konvensi ini; dan
(b) If it does not take this Convention (b) Jika Negara Pihak itu tidak as the legal basis for cooperation
menggunakan Konvensi ini on extradition, seek, where
sebagai dasar hukum bagi appropriate, to conclude treaties
kerjasama ekstradisi, on extradition with other States
mengupayakan, sepanjang perlu, Parties to this Convention in order
untuk mengadakan perjanjian to implement this article.
ekstradisi dengan Negara Pihak lain pada Konvensi ini untuk
melaksanakan pasal ini.
7. Negara-Negara Pihak yang tidak extradition conditional on the
7. States Parties that do not make
mempersyaratkan ekstradisi pada existence of a treaty shall recognize
adanya perjanjian wajib mengakui offences to which this article applies
kejahatan yang dapat dikenakan as extraditable offences between
penerapan pasal ini sebagai themselves.
kejahatan yang dapat diekstradisi di
antara Negara-Negara Pihak itu.
8. Ekstradisi tunduk pada syarat-syarat conditions provided for by the
8. Extradition shall be subject to the
yang ditetapkan dalam hukum domestic law of the requested State
nasional Negara Pihak yang diminta Party or by applicable extradition
atau dalam perjanjian ekstradisi yang treaties, including, inter alia,
berlaku, termasuk antara lain, conditions in relation to the minimum
persyaratan yang terkait dengan penalty requirement for extradition
syarat hukuman minimum untuk and the grounds upon which the
ekstradisi dan alasan-alasan bagi requested State Party may refuse
Negara Pihak yang diminta untuk extradition.
menolak ekstradisi.
9. Negara Pihak wajib, berdasarkan domestic law, endeavour to expedite
9. States Parties shall, subject to their
hukum nasionalnya, berupaya untuk extradition procedures and to simplify
mempercepat prosedur ekstradisi dan evidentiary requirements relating
menyederhanakan persyaratan thereto in respect of any offence to
pembuktian yang berkaitan dengan which this article applies.
itu menyangkut kejahatan yang dapat dikenakan penerapan pasal ini.
10. Berdasarkan ketentuan-ketentuan domestic law and its extradition
10. Subject to the provisions of its
hukum nasionalnya dan perjanjian treaties, the requested State Party
ekstradisinya, Negara Pihak yang may, upon being satisfied that the
diminta, setelah meyakini keadaan- circumstances so warrant and are
keadaan yang ada menghendaki urgent and at the request of the
demikian atau sifatnya mendesak dan requesting State Party, take a person
atas permintaan Negara Pihak yang whose extradition is sought and who
meminta, dapat mengambil orang is present in its territory into custody
yang dimintakan ekstradisi dan yang or take other appropriate measures to
berada dalam wilayahnya untuk ensure his or her presence at
ditahan atau mengambil tindakan- extradition proceedings.
tindakan yang perlu lainnya untuk menjamin kehadirannya pada proses tindakan yang perlu lainnya untuk menjamin kehadirannya pada proses
11. A State Party in whose territory an alleged offender is found, if it does not extradite such person in respect of an offence to which this article applies solely on the ground that he or she is one of its nationals, shall, at the request of the State Party seeking extradition, be obliged to submit the case without undue delay to its competent authorities for the purpose of prosecution. Those authorities shall take their decision and conduct their proceedings in the same manner as in the case of any other offence of a grave nature under the domestic law of that State Party. The States Parties concerned shall cooperate with each other, in particular on procedural and evidentiary aspects, to ensure the efficiency of such prosecution.
11. Negara Pihak yang di dalam wilayahnya ditemukan tersangka pelaku, jika Negara Pihak itu tidak mengekstradisi orang itu untuk kejahatan yang terkena penerapan pasal ini karena alasan bahwa orang itu adalah warga negaranya, wajib, atas permintaan Negara Pihak yang memohon ekstradisi, untuk menyerahkan kasus itu tanpa penundaan yang tidak perlu kepada pejabat berwenangnya untuk dilakukan penuntutan. Pejabat yang berwenang itu wajib mengambil putusan dan melaksanakan proses dengan cara yang sama seperti untuk kasus lain yang berat menurut hukum nasional Negara Pihak itu. Negara- Negara Pihak yang bersangkutan wajib saling bekerja sama, khususnya menyangkut aspek prosedur dan pembuktian, untuk menjamin efisiensi
penuntutan tersebut.
12. Whenever a State Party is permitted under its domestic law to extradite or otherwise surrender one of its nationals only upon the condition that the person will be returned to that State Party to serve the sentence imposed as a result of the trial or proceedings for which the extradition or surrender of the person was sought and that State Party and the State Party seeking the extradition of the person agree with this option and other terms that they may deem appropriate, such conditional extradition or surrender shall be sufficient to discharge the obligation set forth in paragraph 11 of this
article.
12. Jika suatu Negara Pihak dibolehkan oleh hukum nasionalnya untuk mengekstradisi atau menyerahkan warga negaranya dengan syarat bahwa orang itu akan dikembalikan ke Negara Pihak itu untuk menjalani hukuman yang dijatuhkan sebagai akibat pengadilan atau proses hukum yang menjadi dasar permintaan ekstradisi atau pemindahan orang itu dan Negara Pihak itu serta Negara Pihak yang memohon ekstradisi menyetujui opsi ini dan syarat-syarat lain yang dianggap layak, maka ekstradisi atau penyerahan bersyarat itu sudah cukup untuk melepaskan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat 11.
13. If extradition, sought for purposes of enforcing a sentence, is refused because the person sought is a national of the requested State Party, the requested State Party shall, if its domestic law so permits and in conformity with the requirements of such law, upon application of the requesting State Party, consider the enforcement of the sentence imposed under the domestic law of the
13. Jika ekstradisi, yang diminta dalam rangka melaksanakan suatu hukuman, ditolak karena orang yang diminta adalah warga negara Negara Pihak yang diminta, maka Negara Pihak yang diminta, jika hukum nasionalnya membolehkannya dan berdasarkan syarat-syarat yang ditetapkan dalam hukum tersebut, atas permohonan Negara Pihak yang meminta, wajib mempertimbangkan 13. Jika ekstradisi, yang diminta dalam rangka melaksanakan suatu hukuman, ditolak karena orang yang diminta adalah warga negara Negara Pihak yang diminta, maka Negara Pihak yang diminta, jika hukum nasionalnya membolehkannya dan berdasarkan syarat-syarat yang ditetapkan dalam hukum tersebut, atas permohonan Negara Pihak yang meminta, wajib mempertimbangkan
dijatuhkan berdasarkan hukum nasional Negara Pihak yang meminta
atau sisa hukuman tersebut.
14. Setiap orang yang sedang menjalani proceedings are being carried out in
14. Any person regarding whom
proses hukum yang berkaitan dengan connection with any of the offences to
kejahatan yang dapat dikenakan which this article applies shall be
penerapan pasal ini, wajib dijamin guaranteed fair treatment at all stages
untuk diperlakukan dengan adil pada of the proceedings, including
semua tahap proses, termasuk enjoyment of all the rights and
menikmati semua hak dan jaminan guarantees provided by the domestic
yang diberikan oleh hukum nasional law of the State Party in the territory
Negara Pihak tempat orang itu of which that person is present.
berada.
15. Ketentuan Konvensi ini tidak boleh interpreted as imposing an obligation
15. Nothing in this Convention shall be
ditafsirkan sebagai memberikan to extradite if the requested State
kewajiban untuk melakukan ekstradisi Party has substantial grounds for
jika Negara Pihak yang diminta believing that the request has been
memiliki alasan-alasan yang kuat made for the purpose of prosecuting
untuk meyakini bahwa permintaan itu or punishing a person on account of
telah diajukan untuk tujuan that person’s sex, race, religion,
penuntutan atau penghukuman nationality, ethnic origin or political
seseorang berdasarkan kelamin, ras, opinions or that compliance with the
agama, kebangsaan, asal etnis atau request would cause prejudice to that
aliran politik orang itu atau bahwa person’s position for any one of these
pengabulan permintaan itu akan reasons.
membahayakan kedudukan orang itu karena satu dari alasan-alasan
tersebut.
16. Negara Pihak tidak boleh menolak request for extradition on the sole
16. States Parties may not refuse a
permintaan ekstradisi semata-mata ground that the offence is also
karena alasan bahwa kejahatan itu considered to involve fiscal matters.
dianggap melibatkan juga masalah
perpajakan.
17. Sebelum menolak ekstradisi, Negara requested State Party shall, where
17. Before refusing extradition, the
Pihak yang diminta wajib, sepanjang appropriate, consult with the
perlu, berkonsultasi dengan Negara requesting State Party to provide it
Pihak yang meminta untuk with ample opportunity to present its
memberikan kesempatan yang cukup opinions and to provide information
kepadanya untuk menyampaikan relevant to its allegation.
pendapatnya dan memberikan informasi yang terkait dengan
persangkaannya.
18. Negara-Negara Pihak wajib bilateral and multilateral agreements
18. States Parties shall seek to conclude
mengupayakan untuk mengadakan or arrangements to carry out or to
perjanjian atau pengaturan bilateral enhance the effectiveness of
dan multilateral untuk melaksanakan extradition.
atau meningkatkan efektivitas ekstradisi.
Article 45 Pasal 45 Transfer of sentenced persons
Pemindahan orang terhukum
States Parties may consider entering into Negara-Negara Pihak dapat bilateral or multilateral agreements or
mempertimbangkan untuk mengadakan arrangements on the transfer to their
perjanjian atau pengaturan bilateral atau territory of persons sentenced to
multilateral mengenai pemindahan ke imprisonment or other forms of
wilayahnya orang yang dihukum dengan deprivation of liberty for offences
pidana penjara atau dengan bentuk lain established in accordance with this
perampasan kebebasan karena Convention in order that they may
kejahatan menurut Konvensi ini agar complete their sentences there.
orang itu dapat menyelesaikan hukumannya di sana.
Article 46 Pasal 46 Mutual legal assistance
Bantuan hukum timbal-balik
1. Negara Pihak wajib saling another the widest measure of mutual
1. States Parties shall afford one
memberikan sebesar mungkin legal assistance in investigations,
bantuan hukum timbal-balik bagi prosecutions and judicial proceedings
penyidikan, penuntutan dan proses in relation to the offences covered by
pengadilan berkaitan dengan this Convention.
kejahatan menurut Konvensi ini.
2. Bantuan hukum timbal-balik wajib afforded to the fullest extent possible
2. Mutual legal assistance shall be
diberikan sebesar-besarnya under relevant laws, treaties,
berdasarkan undang-undang, traktat, agreements and arrangements of the
perjanjian dan pengaturan Negara requested State Party with respect to
Pihak yang diminta bagi penyidikan, investigations, prosecutions and
penuntutan dan proses pengadilan judicial proceedings in relation to the
yang berkaitan dengan kejahatan offences for which a legal person may
yang memungkinan
be held liable in accordance with pertanggungjawaban badan hukum article 26 of this Convention in the
sesuai dengan ketentuan pasal 26 requesting State Party.
Konvensi ini di Negara Pihak yang meminta.
3. Bantuan hukum timbal-balik yang in accordance with this article may be
3. Mutual legal assistance to be afforded
akan diberikan sesuai dengan pasal requested for any of the following
ini dapat diminta untuk tujuan-tujuan purposes:
berikut:
(a) Taking evidence or statements (a) Mengambil bukti atau pernyataan from persons;
dari orang;
(b) Effecting service of judicial (b) Menyampaikan dokumen documents;
pengadilan;
(c) Executing searches and seizures, (c) Melakukan penyelidikan dan and freezing;
penyitaan serta pembekuan;
(d) Examining objects and sites; (d) Memeriksa barang dan tempat;
(e) Providing information, evidentiary (e) Memberikan informasi, barang items and expert evaluations;
bukti dan penilaian ahli; (f) Providing originals or certified
(f) Memberikan dokumen asli atau copies of relevant documents and
salinan resminya dan catatan salinan resminya dan catatan
pemerintah, bank, keuangan, business records;
perusahaan atau usaha; (g) Identifying or tracing proceeds of
(g) Mengidentifikasi atau melacak crime, property, instrumentalities
hasil kejahatan, kekayaan, sarana or other things for evidentiary
atau hal lain untuk tujuan purposes;
pembuktian;
(h) Facilitating the voluntary (h) Memfasilitasi kehadiran orang appearance of persons in the
secara sukarela di Negara Pihak requesting State Party;
yang meminta; (i) Any other type of assistance that
(i) Bantuan lain yang tidak is not contrary to the domestic law
bertentangan dengan hukum of the requested State Party;
nasional Negara Pihak yang
diminta;
(j) Identifying, freezing and tracing (j) Mengidentifikasi, membekukan proceeds of crime in accordance
dan melacak hasil kejahatan with the provisions of chapter V of
sesuai dengan ketentuan- this Convention;
ketentuan Bab V Konvensi ini.
(k) The recovery of assets, in (k) Mengembalikan aset, sesuai accordance with the provisions of
dengan ketentuan-ketentuan Bab chapter V of this Convention.
V Konvensi ini.
4. Tanpa mengurangi hukum nasional, competent authorities of a State Party
4. Without prejudice to domestic law, the
pejabat berwenang suatu Negara may, without prior request, transmit
Pihak dapat, tanpa permintaan lebih information relating to criminal
dahulu, menyampaikan informasi matters to a competent authority in
yang berkaitan dengan masalah- another State Party where they
masalah pidana kepada pejabat believe that such information could
berwenang di Negara Pihak lain yang assist the authority in undertaking or
meyakini bahwa informasi itu dapat successfully concluding inquiries and
membantu untuk melakukan atau criminal proceedings or could result in
menuntaskan penyelidikan dan
a request formulated by the latter proses pidana atau dapat State Party pursuant to this
menghasilkan permintaan yang Convention.
dirumuskan oleh Negara Pihak lain itu
sesuai dengan Konvensi ini.
5. Penyampaian informasi berdasarkan pursuant to paragraph 4 of this article
5. The transmission of information
ketentuan ayat 4 tidak boleh shall be without prejudice to inquiries
mengurangi penyelidikan dan proses and criminal proceedings in the State
pidana di Negara dari pejabat of the competent authorities providing
berwenang yang memberikan the information. The competent
informasi. Pejabat berwenang yang authorities receiving the information
menerima informasi wajib mematuhi shall comply with a request that said
permintaan agar informasi itu information remain confidential, even
dirahasiakan, meski untuk sementara temporarily, or with restrictions on its
waktu, atau digunakan dengan use. However, this shall not prevent
pembatasan-pembatasan tertentu. the receiving State Party from
Namun demikian, hal ini tidak disclosing in its proceedings
menghalangi Negara Pihak yang information that is exculpatory to an
menerima untuk di dalam proses accused person. In such a case, the
hukumnya mengungkapkan informasi hukumnya mengungkapkan informasi
terdakwa. Dalam hal demikian, disclosure and, if so requested,
Negara Pihak yang menerima wajib, consult with the transmitting State
sebelum informasi diungkapkan, Party. If, in an exceptional case,
memberitahu kepada Negara Pihak advance notice is not possible, the
yang menyampaikan dan, jika receiving State Party shall inform the
diminta, berkonsultasi dengan Negara transmitting State Party of the
Pihak yang menyampaikan. Jika disclosure without delay.
dalam keadaan luar biasa pemberitahuan di muka itu tidak
memungkinkan, Negara Pihak yang menerima wajib dengan segera menginformasikan kepada Negara Pihak yang menyampaikan mengenai pengungkapan itu.
6. Ketentuan pasal ini tidak affect the obligations under any other
6. The provisions of this article shall not
mempengaruhi kewajiban dalam treaty, bilateral or multilateral, that
traktat bilateral atau multilateral yang governs or will govern, in whole or in
mengatur atau akan mengatur, part, mutual legal assistance.
seluruhnya atau sebagiannya, mengenai bantuan hukum timbal-
balik.
7. Ketentuan ayat 9 sampai ayat 29 apply to requests made pursuant to
7. Paragraphs 9 to 29 of this article shall
berlaku bagi permintaan yang this article if the States Parties in
diajukan berdasarkan pasal ini jika question are not bound by a treaty of
Negara-Negara Pihak yang mutual legal assistance. If those
bersangkutan tidak terikat oleh traktat States Parties are bound by such a
mengenai bantuan hukum timbal- treaty, the corresponding provisions
balik. Jika Negara-Negara Pihak of that treaty shall apply unless the
terikat oleh traktat sedemikian, States Parties agree to apply
ketentuan-ketentuan yang paragraphs 9 to 29 of this article in
bersangkutan dalam traktat itu lieu thereof. States Parties are
berlaku kecuali Negara Pihak setuju strongly encouraged to apply those
untuk menerapkan ketentuan ayat 9 paragraphs if they facilitate
sampai ayat 29 sebagai cooperation.
penggantinya. Negara-Negara Pihak sangat didorong untuk menerapkan
ketentuan ayat-ayat tersebut jika mereka memfasilitasi kerjasama.
8. Negara Pihak tidak boleh menolak render mutual legal assistance
8. States Parties shall not decline to
untuk memberikan bantuan hukum pursuant to this article on the ground
timbal-balik berdasarkan pasal ini of bank secrecy.
dengan alasan kerahasiaan bank.
9. (a) A requested State Party, in
9. (a)Dalam menanggapi permintaan responding to a request for
bantuan menurut pasal ini jika tidak assistance pursuant to this article
ada kriminalitas ganda, Negara Pihak in the absence of dual criminality,
yang diminta wajib shall take into account the
mempertimbangkan tujuan Konvensi purposes of this Convention, as
ini sebagaimana dimaksud dalam set forth in article 1;
pasal 1;
(b) States Parties may decline to (b) Negara Pihak dapat menolak render assistance pursuant to this
memberikan bantuan menurut memberikan bantuan menurut
ada kriminalitas ganda. Namun requested State Party shall, where
demikian, Negara Pihak yang consistent with the basic concepts
diminta wajib, sepanjang sesuai of its legal system, render
dengan konsep dasar sistem assistance that does not involve
hukumnya, memberikan bantuan coercive action. Such assistance
yang tidak melibatkan tindakan may be refused when requests
yang bersifat paksaan. Bantuan involve matters of a de minimis
tersebut dapat ditolak jika nature or matters for which the
permintaan melibatkan masalah- cooperation or assistance sought
masalah yang bersifat de is available under other provisions
minimis atau masalah-masalah of this Convention;
yang pemberian kerjasama atau bantuannya diatur menurut
ketentuan lain dalam Konvensi ini;
(c) Each State Party may consider (c) Negara Pihak dapat adopting such measures as may
mempertimbangkan untuk
be necessary to enable it to mengambil tindakan-tindakan provide a wider scope of
yang perlu untuk memungkinkan assistance pursuant to this article
pemberian bantuan menurut in the absence of dual criminality.
pasal ini dengan lingkup yang lebih luas jika tidak ada kriminalitas ganda.
10. Seseorang yang sedang ditahan atau serving a sentence in the territory of
10. A person who is being detained or is
sedang menjalani hukuman di wilayah one State Party whose presence in
suatu Negara Pihak tetapi dibutuhkan another State Party is requested for
kehadirannya di Negara Pihak lain purposes of identification, testimony
untuk tujuan identifikasi, kesaksian or otherwise providing assistance in
atau memberikan bantuan untuk obtaining evidence for investigations,
memperoleh bukti bagi penyidikan, prosecutions or judicial proceedings
penuntutan atau proses pengadilan in relation to offences covered by this
yang berkaitan dengan kejahatan Convention may be transferred if the
menurut Konvensi ini dapat following conditions are met:
dipindahkan jika syarat-syarat berikut
dipenuhi:
(a) The person freely gives his or her (a) Orang tersebut secara sukarela informed consent;
memberikan persetujuannya; (b) The competent authorities of both
(b) Pejabat berwenang kedua Negara States Parties agree, subject to
Pihak setuju, dengan syarat- such conditions as those States
syarat yang dianggap layak oleh Parties may deem appropriate.
Negara-Negara Pihak itu.
11. Untuk tujuan ayat 10 : this article:
11. For the purposes of paragraph 10 of
(a) The State Party to which the (a) Negara Pihak yang meminta person is transferred shall have
pemindahan memiliki the authority and obligation to
kewenangan dan kewajiban untuk keep the person transferred in
menahan orang yang custody, unless otherwise
dipindahkan, kecuali diminta lain requested or authorized by the
atau diberi kewenangan lain oleh
State Party from which the person Negara Pihak yang was transferred;
memindahkan;
(b) The State Party to which the (b) Negara Pihak yang meminta person is transferred shall without
pemindahan wajib dengan segera delay implement its obligation to
melaksanakan kewajiban return the person to the custody of
mengembalikan orang itu ke the State Party from which the
dalam tahanan Negara Pihak person was transferred as agreed
yang memindahkan sebagaimana beforehand, or as otherwise
disepakati sebelumnya, atau agreed, by the competent
sebagaimana disepakati lain, oleh authorities of both States Parties;
pejabat berwenang kedua Negara Pihak;
(c) The State Party to which the (c) Negara Pihak yang meminta person is transferred shall not
pemindahan tidak boleh require the State Party from which
mewajibkan Negara Pihak yang the person was transferred to
memindahkan untuk melakukan initiate extradition proceedings for
proses ekstradisi bagi the return of the person;
pengembalian orang itu;
(d) The person transferred shall (d) Orang yang dipindahkan akan receive credit for service of the
menerima pengurangan hukuman sentence being served in the
yang dijalani di Negara yang State from which he or she was
memindahkannya untuk waktu transferred for time spent in the
yang dijalaninya selama ia ditahan custody of the State Party to
di Negara Pihak yang meminta which he or she was transferred.
pemindahan;
12. Jika tidak disetujui oleh Negara Pihak person is to be transferred in
12. Unless the State Party from which a
yang memindahkan orang menurut accordance with paragraphs 10 and
ketentuan ayat 10 dan ayat 11, maka
11 of this article so agrees, that orang itu, apa pun person, whatever his or her
kewarganegaraannya, tidak boleh nationality, shall not be prosecuted,
dituntut, ditahan, dihukum atau detained, punished or subjected to
dikenakan pembatasan apapun any other restriction of his or her
terhadap kebebasan pribadinya personal liberty in the territory of the
dalam wilayah Negara yang meminta State to which that person is
pemindahan berkenaan dengan transferred in respect of acts,
perbuatan, kelalaian atau omissions or convictions prior to his
penghukuman sebelum or her departure from the territory of
keberangkatannya dari wilayah the State from which he or she was
Negara yang memindahkannya. transferred.
13. Negara Pihak wajib menunjuk badan central authority that shall have the
13. Each State Party shall designate a
pusat yang bertanggungjawab dan responsibility and power to receive
berwenang menerima permintaan requests for mutual legal assistance
bantuan hukum timbal-balik dan and either to execute them or to
entah melaksanakannya entah transmit them to the competent
meneruskannya kepada badan authorities for execution. Where a
berwenang untuk dilaksanakan. State Party has a special region or
Dalam hal Negara Pihak mempunyai territory with a separate system of
daerah atau wilayah khusus dengan mutual legal assistance, it may
sistem bantuan hukum timbal-balik designate a distinct central authority
yang berbeda, Negara Pihak dapat that shall have the same function for
menunjuk badan pusat tersendiri menunjuk badan pusat tersendiri
be without prejudice to the right of a State Party to require that such requests and communications be addressed to it through diplomatic channels and, in urgent circumstances, where the States Parties agree, through the International Criminal Police Organization, if possible.
yang memiliki fungsi yang sama untuk daerah atau wilayah itu. Badan pusat wajib mengusahakan pelaksanaan dan penyampaian secara cepat dan benar setiap permintaan yang diterima. Dalam hal badan pusat meneruskan permintaan itu kepada pejabat yang berwenang untuk dilaksanakan, badan pusat itu wajib mendorong agar permintaan itu dilaksanakan secara cepat dan benar oleh badan berwenang. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa wajib diberitahu mengenai badan pusat yang ditunjuk untuk tujuan ini pada saat Negara Pihak menyerahkan instrumen pengesahan, penerimaan atau persetujuan atas atau aksesi pada Konvensi ini. Permintaan bantuan hukum timbal- balik dan komunikasi yang berkaitan dengan hal itu wajib disampaikan kepada badan pusat yang ditunjuk oleh Negara Pihak. Kewajiban ini tidak mengurangi hak Negara Pihak untuk meminta agar permintaan dan komunikasi itu ditujukan kepadanya melalui saluran diplomatik dan, untuk situasi yang mendesak, yang disetujui oleh Negara-Negara Pihak, melalui Organisasi Polisi Kriminal
Internasional, jika mungkin.
14. Requests shall be made in writing or, where possible, by any means capable of producing a written record, in a language acceptable to the requested State Party, under conditions allowing that State Party to establish authenticity. The Secretary- General of the United Nations shall be notified of the language or languages acceptable to each State Party at the time it deposits its instrument of ratification, acceptance or approval of or accession to this Convention. In urgent circumstances and where agreed by the States Parties, requests may be made orally but shall
be confirmed in writing forthwith.
14. Permintaan harus diajukan secara tertulis atau, jika memungkinkan, dengan cara yang dapat menghasilkan catatan tertulis, dalam bahasa yang dapat diterima oleh Negara Pihak yang diminta, dengan syarat-syarat yang membolehkan Negara Pihak itu untuk memeriksa otensititas. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa wajib diberitahu mengenai bahasa atau bahasa-bahasa yang dapat diterima oleh setiap Negara Pihak pada saat menyerahkan instrumen pengesahan, penerimaan atau persetujuan atas atau aksesi pada Konvensi ini. Untuk situasi yang mendesak dan jika disetujui oleh Negara-Negara Pihak, permintaan dapat diajukan secara lisan tetapi harus selanjutnya
dikonfirmasikan secara tertulis.
15. A request for mutual legal assistance
15. Permintaan bantuan hukum timbal- 15. Permintaan bantuan hukum timbal-
(a) The identity of the authority (a) Identitas pejabat yang making the request;
mengajukan permintaan;
(b) The subject matter and nature of (b) Masalah pokok dan sifat the investigation, prosecution or
penyidikan, penuntutan atau judicial proceeding to which the
proses pengadilan yang berkaitan request relates and the name and
dengan permintaan tersebut serta functions of the authority
nama dan fungsi dari pejabat conducting the investigation,
yang melakukan penyidikan, prosecution or judicial proceeding;
penuntutan atau proses pengadilan;
(c) A summary of the relevant facts, (c) Ringkasan fakta yang relevan, except in relation to requests for
kecuali yang berkaitan dengan the purpose of service of judicial
permintaan untuk tujuan documents;
penyampaian dokumen-dokumen pengadilan;
(d) A description of the assistance (d) Uraian tentang bantuan yang sought and details of any
diminta dan rincian tentang particular procedure that the
prosedur tertentu yang oleh requesting State Party wishes to
Negara Pihak yang meminta
be followed; dikehendaki untuk diikuti;
(e) Where possible, the identity, (e) Sepanjang memungkinkan, location and nationality of any
identitas, lokasi, dan person concerned; and
kewarganegaraan orang yang
bersangkutan; dan (f) The purpose for which the
(f) Tujuan dari permintaan alat bukti, evidence, information or action is sought.
informasi atau tindakan.
16. Negara Pihak yang diminta dapat request additional information when it
16. The requested State Party may
meminta informasi tambahan jika appears necessary for the execution
dirasa perlu untuk melaksanakan of the request in accordance with its
permintaan itu sesuai dengan hukum domestic law or when it can facilitate
nasionalnya atau jika hal itu dapat such execution.
memudahkan pelaksanaannya.
17. Permintaan wajib dilaksanakan accordance with the domestic law of
17. A request shall be executed in
sesuai dengan hukum nasional the requested State Party and, to the
Negara Pihak yang diminta dan, extent not contrary to the domestic
sepanjang tidak bertentangan dengan law of the requested State Party and
hukum nasional Negara Pihak yang where possible, in accordance with
diminta dan jika memungkinkan, the procedures specified in the
sesuai dengan prosedur yang disebut request.
dalam permintaan itu.
18. Sepanjang memungkinkan dan with fundamental principles of
18. Wherever possible and consistent
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar domestic law, when an individual is in
hukum nasional, jika seseorang the territory of a State Party and has
berada di wilayah suatu Negara Pihak to be heard as a witness or expert by
dan harus didengar sebagai saksi the judicial authorities of another
atau ahli oleh pejabat pengadilan State Party, the first State Party may,
Negara Pihak lain, maka Negara Negara Pihak lain, maka Negara
Pihak yang pertama dapat, atas permintaan pihak lainnya, mengizinkan sidang dilakukan dengan video conference jika tidak mungkin atau tidak dikehendaki bahwa orang yang bersangkutan hadir langsung di wilayah Negara Pihak yang meminta. Negara-Negara Pihak dapat menyepakati bahwa sidang itu dilaksanakan oleh pejabat pengadilan Negara Pihak yang meminta dan dihadiri oleh pejabat pengadilan Negara Pihak yang diminta.
19. The requesting State Party shall not transmit or use information or evidence furnished by the requested State Party for investigations, prosecutions or judicial proceedings other than those stated in the request without the prior consent of the requested State Party. Nothing in this paragraph shall prevent the requesting State Party from disclosing in its proceedings information or evidence that is exculpatory to an accused person. In the latter case, the requesting State Party shall notify the requested State Party prior to the disclosure and, if so requested, consult with the requested State Party. If, in an exceptional case, advance notice is not possible, the requesting State Party shall inform the requested State Party of the disclosure without delay.
19. Negara Pihak yang meminta tidak boleh menyampaikan atau menggunakan informasi atau bukti yang diberikan oleh Negara Pihak yang diminta bagi penyelidikan, penuntutan atau proses pengadilan yang lain daripada yang dinyatakan dalam permintaan tanpa persetujuan lebih dahulu Negara Pihak yang diminta. Ketentuan ayat ini tidak menghalangi Negara Pihak yang meminta untuk mengungkapkan kepada terdakwa di dalam proses hukumnya informasi atau bukti yang bersifat membebaskan. Dalam hal terakhir ini, Negara Pihak yang meminta wajib memberitahukan kepada Negara Pihak yang diminta sebelum pengungkapan dilakukan dan, jika diminta, berkonsultasi dengan Negara Pihak yang diminta. Jika dalam keadaan tertentu pemberitahuan lebih dulu itu tidak mungkin dilakukan, Negara Pihak yang meminta wajib dengan segera memberitahukan pengungkapan itu
kepada Negara Pihak yang diminta.
20. The requesting State Party may require that the requested State Party keep confidential the fact and substance of the request, except to the extent necessary to execute the request. If the requested State Party cannot comply with the requirement of confidentiality, it shall promptly inform the requesting State Party.
20. Negara Pihak yang meminta dapat mempersyaratkan Negara Pihak yang diminta agar menjaga kerahasiaan fakta dan isi permintaan, kecuali sepanjang yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan itu. Jika Negara Pihak yang diminta tidak dapat memenuhi persyaratan kerahasiaan, Negara Pihak itu wajib dengan segera memberitahukan hal itu kepada Negara Pihak yang
meminta.
21. Bantuan hukum timbal-balik dapat refused:
21. Mutual legal assistance may be
ditolak :
(a) If the request is not made in (a) Jika permintaan itu diajukan tidak conformity with the provisions of
sesuai dengan ketentuan pasal this article;
ini;
(b) If the requested State Party (b) Jika Negara Pihak yang diminta considers that execution of the
berpendapat bahwa pelaksanaan request is likely to prejudice its
permintaan itu akan merugikan sovereignty, security, ordre public
kedaulatan, keamanan, ketertiban or other essential interests;
umum atau kepentingan mendasar lainnya;
(c) If the authorities of the requested (c) Jika pejabat Negara Pihak yang State Party would be prohibited by
diminta dilarang oleh hukum its domestic law from carrying out
nasionalnya untuk melakukan the action requested with regard
tindakan yang diminta dalam to any similar offence, had it been
kaitannya dengan kejahatan yang subject to investigation,
sama, seandainya bagi kejahatan prosecution or judicial
itu dilakukan penyidikan, proceedings under their own
penuntutan atau proses jurisdiction;
pengadilan berdasarkan
yurisdiksinya sendiri; (d) If it would be contrary to the legal
(d) Jika hal itu akan bertentangan system of the requested State
dengan sistem hukum Negara Party relating to mutual legal
Pihak yang diminta dalam assistance for the request to be
kaitannya dengan bantuan hukum granted.
timbal-balik bagi permintaan yang akan dikabulkan.
22. Negara Pihak tidak boleh menolak request for mutual legal assistance on
22. States Parties may not refuse a
permintaan bantuan hukum timbal- the sole ground that the offence is
balik semata-mata karena alasan also considered to involve fiscal
bahwa kejahatan itu dianggap matters.
melibatkan juga masalah-masalah
perpajakan.
23. Alasan-alasan harus diberikan untuk refusal of mutual legal assistance.
23. Reasons shall be given for any
penolakan bantuan hukum timbal- balik.
24. Negara Pihak yang diminta wajib execute the request for mutual legal
24. The requested State Party shall
sesegera mungkin melaksanakan assistance as soon as possible and
permintaan bantuan hukum timbal- shall take as full account as possible
balik dan wajib sedapat mungkin of any deadlines suggested by the
memenuhi tenggat waktu yang requesting State Party and for which
disarankan oleh Negara Pihak yang reasons are given, preferably in the
meminta dan alasan-alasan untuk itu request. The requesting State Party
wajib diberikan, lebih disukai jika may make reasonable requests for
dicantumkan di dalam permintaan itu. information on the status and
Negara Pihak yang meminta dapat progress of measures taken by the
meminta informasi tentang status dan requested State Party to satisfy its
perkembangan tindakan yang diambil request. The requested State Party
oleh Negara Pihak yang diminta untuk shall respond to reasonable requests
memenuhi permintaannya. Negara memenuhi permintaannya. Negara
permintaan yang wajar dari Negara the request. The requesting State
Pihak yang meminta mengenai status Party shall promptly inform the
dan perkembangan penanganan requested State Party when the
permintaan itu. Negara Pihak yang assistance sought is no longer
meminta wajib dengan segera required.
menginformasikan kepada Negara Pihak yang diminta jika bantuan yang
diminta tidak lagi diperlukan.
25. Bantuan hukum timbal-balik dapat postponed by the requested State
25. Mutual legal assistance may be
ditunda oleh Negara Pihak yang Party on the ground that it interferes
diminta dengan alasan bahwa hal itu with an ongoing investigation,
mencampuri penyidikan, penuntutan prosecution or judicial proceeding.
atau proses yang sedang berjalan.
26. Sebelum menolak suatu permintaan paragraph 21 of this article or
26. Before refusing a request pursuant to
menurut berdasarkan ketentuan ayat postponing its execution pursuant to
21 atau menunda pelaksanaannya paragraph 25 of this article, the
berdasarkan ketentuan ayat 25, requested State Party shall consult
Negara Pihak yang diminta wajib with the requesting State Party to
berkonsultasi dengan Negara Pihak consider whether assistance may be
yang meminta untuk granted subject to such terms and
mempertimbangkan apakah bantuan conditions as it deems necessary. If
dapat diberikan sesuai dengan the requesting State Party accepts
ketentuan-ketentuan dan syarat- assistance subject to those
syarat yang dianggapnya perlu. Jika conditions, it shall comply with the
Negara Pihak yang meminta conditions.
menerima bantuan sesuai dengan syarat-syarat itu, ia wajib mematuhi
syarat-syarat tersebut.
27. Tanpa mengurangi penerapan paragraph 12 of this article, a witness,
27. Without prejudice to the application of
ketentuan ayat 12, seorang saksi, ahli expert or other person who, at the
atau orang lain yang, atas permintaan request of the requesting State Party,
Negara Pihak yang meminta, setuju consents to give evidence in a
untuk memberikan bukti dalam suatu proceeding or to assist in an
proses hukum atau untuk membantu investigation, prosecution or judicial
suatu penyidikan, penuntutan atau proceeding in the territory of the
proses pengadilan di dalam wilayah requesting State Party shall not be
Negara Pihak yang meminta tidak prosecuted, detained, punished or
boleh dituntut, ditahan, dihukum atau subjected to any other restriction of
dikenakan pembatasan lain atas his or her personal liberty in that
kebebasan pribadinya di wilayah itu territory in respect of acts, omissions
berkenaan dengan perbuatan, or convictions prior to his or her
kelalaian atau penghukuman sebelum departure from the territory of the
keberangkatannya dari wilayah requested State Party. Such safe
Negara Pihak yang diminta. Jaminan conduct shall cease when the
keamanan itu berakhir ketika saksi, witness, expert or other person
ahli atau orang lain itu, setelah jangka having had, for a period of fifteen
waktu limabelas hari berturut-turut consecutive days or for any period
atau jangka waktu lain yang agreed upon by the States Parties
disepakati Negara-Negara Pihak from the date on which he or she has
sejak tanggal ketika kepadanya been officially informed that his or her
secara resmi diberitahukan bahwa presence is no longer required by the
kehadirannya tidak lagi diperlukan kehadirannya tidak lagi diperlukan
kesempatan pergi, akan tetapi ia voluntarily in the territory of the
tetap tinggal secara sukarela di requesting State Party or, having left
wilayah Negara Pihak yang meminta, it, has returned of his or her own free
atau, setelah meninggalkan negara will.
itu, kembali lagi atas kemauannya sendiri.
28. Biaya-biaya yang biasa untuk request shall be borne by the
28. The ordinary costs of executing a
memenuhi permintaan wajib dibayar requested State Party, unless
oleh Negara Pihak yang meminta, otherwise agreed by the States
kecuali disepakati lain oleh Negara- Parties concerned. If expenses of a
Negara Pihak yang bersangkutan. substantial or extraordinary nature are
Jika diperlukan atau akan diperlukan or will be required to fulfil the request,
pengeluaran-pengeluaran yang besar the States Parties shall consult to
atau luar biasa untuk memenuhi determine the terms and conditions
permintaan itu, Negara-Negara Pihak under which the request will be
wajib berkonsultasi untuk executed, as well as the manner in
menentukan syarat-syarat bagi which the costs shall be borne.
pemenuhan permintaan, serta bagaimana biaya-biaya itu akan
ditanggung.
29. The requested State Party:
29. Negara Pihak yang diminta:
(a) Shall provide to the requesting (a) Wajib memberikan kepada State Party copies of government
Negara Pihak yang meminta, records, documents or information
salinan dari catatan, dokumen in its possession that under its
atau informasi kepemerintahan domestic law are available to the
yang dimilikinya yang menurut general public;
hukum nasionalnya terbuka untuk
masyarakat umum. (b) May, at its discretion, provide to
(b) Dapat, atas kebijakannya sendiri, the requesting State Party in
memberikan kepada Negara whole, in part or subject to such
Pihak yang meminta, seluruh, conditions as it deems
sebagian atau berdasarkan syarat appropriate, copies of any
yang dianggapnya perlu, salinan government records, documents
dari catatan, dokumen atau or information in its possession
informasi kepemerintahan yang that under its domestic law are not
dimilikinya yang menurut hukum available to the general public.
nasionalnya tidak terbuka untuk
masyarakat umum.
30. States Parties shall consider, as may
30. Negara Pihak wajib
be necessary, the possibility of mempertimbangkan, sepanjang perlu, concluding bilateral or multilateral
kemungkinan untuk mengadakan agreements or arrangements that
perjanjian atau pengaturan bilateral would serve the purposes of, give
atau multilateral untuk melaksanakan practical effect to or enhance the
maksud, menindaklanjuti atau provisions of this article.
meningkatkan ketentuan pasal ini.
Article 47 Pasal 47 Transfer of criminal proceedings
Pengalihan proses pidana
States Parties shall consider the Negara Pihak wajib mempertimbangkan possibility of transferring to one another
kemungkinan mengalihkan ke Negara kemungkinan mengalihkan ke Negara
menurut Konvensi ini jika pengalihan itu this Convention in cases where such
dianggap untuk kepentingan proses transfer is considered to be in the
peradilan yang baik, khususnya dalam interests of the proper administration of
hal ada beberapa yurisdiksi yang terlibat, justice, in particular in cases where
agar perhatian dapat dipusatkan pada several jurisdictions are involved, with a
penuntutan.
view to concentrating the prosecution.
Article 48 Pasal 48 Law enforcement cooperation
Kerjasama penegakan hukum
1. Negara-Negara Pihak wajib saling with one another, consistent with their
1. States Parties shall cooperate closely
bekerja sama dengn erat, sesuai respective domestic legal and
dengan sistem hukum dan administrative systems, to enhance
pemerintahan masing-masing, untuk the effectiveness of law enforcement
meningkatkan keefektivan tindakan action to combat the offences covered
penegakan hukum untuk by this Convention. States Parties
memberantas kejahatan-kejahatan shall, in particular, take effective
menurut Konvensi ini. Negara-Negara measures:
Pihak wajib, khususnya, mengambil
tindakan-tindakan yang efektif: (a) To enhance and, where
(a) Untuk meningkatkan dan, necessary, to establish channels
sepanjang perlu, untuk of communication between their
mengadakan saluran komunikasi competent authorities, agencies
antara pejabat yang berwenang, and services in order to facilitate
instansi dan dinas agar the secure and rapid exchange of
mempermudah pertukaran information concerning all aspects
informasi secara aman dan cepat of the offences covered by this
menyangkut semua aspek Convention, including, if the
kejahatan menurut Konvensi ini, States Parties concerned deem it
termasuk, jika dianggap perlu oleh appropriate, links with other
Negara Pihak yang bersangkutan, criminal activities;
kaitan dengan kegiatan kriminal lain.
(b) To cooperate with other States (b) Untuk bekerja sama dengan Parties in conducting inquiries
Negara Pihak lain dalam with respect to offences covered
melakukan penyelidikan atas by this Convention concerning:
kejahatan menurut Konvensi ini menyangkut:
(i) The identity, whereabouts and (i) Identitas, keberadaan dan activities of persons suspected
kegiatan orang yang of involvement in such
dicurigai terlibat dalam offences or the location of
kejahatan itu atau lokasi other persons concerned;
orang lain yang bersangkutan;
(ii) The movement of proceeds of (ii) Pergerakan hasil kejahatan crime or property derived from
atau kekayaan yang the commission of such
berasal dari pelaksanaan offences;
kejahatan itu;
(iii) The movement of property, (iii) Pergerakan kekayaan, equipment or other
peralatan atau sarana lain peralatan atau sarana lain
direncanakan untuk commission of such offences;
digunakan dalam melaksanakan kejahatan itu;
(c) To provide, where appropriate, (c) Untuk memberikan, sepanjang necessary items or quantities of
perlu, barang atau bahan yang substances for analytical or
perlu untuk tujuan analisis atau investigative purposes;
penyidikan;
(d) To exchange, where appropriate, (d) Untuk bertukar, sepanjang perlu, information with other States
informasi dengan Negara Pihak Parties concerning specific means
lain mengenai alat dan cara yang and methods used to commit
digunakan untuk melakukan offences covered by this
kejahatan menurut Konvensi ini, Convention, including the use of
termasuk penggunaan identitas false identities, forged, altered or
palsu, dokumen palsu, yang false documents and other means
diubah, atau yang dipalsukan dan of concealing activities;
cara lain untuk menyembunyikan
kegiatan;
(e) To facilitate effective coordination (e) Untuk memfasilitasi koordinasi between their competent
yang efektif antara pejabat yang authorities, agencies and services
berwenang, instansi dan dinas and to promote the exchange of
serta untuk meningkatkan personnel and other experts,
pertukaran personil dan ahli lain, including, subject to bilateral
termasuk penempatan petugas agreements or arrangements
penghubung, dengan between the States Parties
memperhatikan perjanjian atau concerned, the posting of liaison
pengaturan bilateral antara officers;
Negara Pihak yang bersangkutan; (f) To exchange information and
(f) Untuk bertukar informasi dan coordinate administrative and
mengkoordinasikan tindakan- other measures taken as
tindakan yang diambil sepanjang appropriate for the purpose of
perlu untuk tujuan identifikasi dini early identification of the offences
kejahatan menurut Konvensi ini. covered by this Convention.
2. Dalam rangka melaksanakan Convention, States Parties shall
2. With a view to giving effect to this
Konvensi ini, Negara-Negara Pihak consider entering into bilateral or
wajib mempertimbangkan untuk multilateral agreements or
mengadakan perjanjian atau arrangements on direct cooperation
pengaturan bilateral atau multilateral between their law enforcement
mengenai kerjasama langsung antara agencies and, where such
instansi penegakan hukum dan untuk agreements or arrangements already
menyesuaikan perjanjian atau exist, amending them. In the absence
pengaturan jika sudah ada. Jika tidak of such agreements or arrangements
ada perjanjian atau pengaturan between the States Parties
semacam itu antara Negara-Negara concerned, the States Parties may
Pihak yang bersangkutan, Negara- consider this Convention to be the
Negara Pihak itu dapat basis for mutual law enforcement
mempertimbangkan Konvensi ini cooperation in respect of the offences
sebagai dasar bagi kerja sama covered by this Convention.
penegakan hukum bersama Whenever appropriate, States Parties
berkenaan dengan kejahatan menurut berkenaan dengan kejahatan menurut
Konvensi ini. Sepanjang perlu, Negara Pihak wajib memanfaatkan secara maksimal perjanjian atau pengaturan, termasuk organisasi internasional atau regional, untuk meningkatkan kerja sama antara
instansi-instansi penegakan hukum.
3. States Parties shall endeavour to cooperate within their means to respond to offences covered by this Convention committed through the use of modern technology.
3. Negara Pihak wajib mengupayakan untuk bekerja sama sesuai kemampuan masing-masing untuk mengatasi kejahatan menurut Konvensi ini yang dilakukan melalui
penggunaan teknologi modern.
Article 49 Joint investigations
Pasal 49 Penyidikan bersama
States Parties shall consider concluding bilateral or multilateral agreements or arrangements whereby, in relation to matters that are the subject of investigations, prosecutions or judicial proceedings in one or more States, the competent authorities concerned may establish joint investigative bodies. In the absence of such agreements or arrangements, joint investigations may be undertaken by agreement on a case-by- case basis. The States Parties involved shall ensure that the sovereignty of the State Party in whose territory such investigation is to take place is fully respected.
Negara Pihak wajib mempertimbangkan untuk mengadakan perjanjian atau pengaturan bilateral atau multilateral yang, dalam kaitan dengan masalah yang menjadi pokok penyidikan, penuntutan atau proses pengadilan di satu atau lebih Negara, dapat digunakan oleh pejabat berwenang yang bersangkutan untuk mengadakan penyidikan bersama. Jika perjanjian atau pengaturan semacam itu tidak ada, penyidikan bersama dapat dilakukan dengan perjanjian atas dasar kasus per kasus. Negara Pihak yang terlibat wajib mengusahakan agar kedaulatan Negara Pihak yang di wilayahnya dilakukan penyidikan semacam itu dihormati sepenuhnya.
Article 50 Special investigative techniques
Pasal 50 Teknik penyidikan khusus
1. In order to combat corruption effectively, each State Party shall, to the extent permitted by the basic principles of its domestic legal system and in accordance with the conditions prescribed by its domestic law, take such measures as may be necessary, within its means, to allow for the appropriate use by its competent authorities of controlled delivery and, where it deems appropriate, other special investigative techniques, such as electronic or other forms of surveillance and undercover operations, within its territory, and to allow for the admissibility in court of
1. Untuk memberantas korupsi secara efektif, Negara Pihak wajib, sepanjang dimungkinkan oleh prinsip- prinsip dasar sistem hukum nasionalnya dan berdasarkan syarat- syarat yang ditetapkan oleh hukum nasionalnya, mengambil tindakan- tindakan yang perlu, sesuai kemampuannya, untuk mengizinkan pejabat berwenangnya menggunakan penyerahan terkendali dan, sepanjang dianggap layak, teknik- teknik penyidikan khusus lain, seperti pengintaian elektronik atau bentuk lain pengintaian atau operasi rahasia, di dalam wilayahnya, dan untuk memungkinkan agar bukti yang 1. Untuk memberantas korupsi secara efektif, Negara Pihak wajib, sepanjang dimungkinkan oleh prinsip- prinsip dasar sistem hukum nasionalnya dan berdasarkan syarat- syarat yang ditetapkan oleh hukum nasionalnya, mengambil tindakan- tindakan yang perlu, sesuai kemampuannya, untuk mengizinkan pejabat berwenangnya menggunakan penyerahan terkendali dan, sepanjang dianggap layak, teknik- teknik penyidikan khusus lain, seperti pengintaian elektronik atau bentuk lain pengintaian atau operasi rahasia, di dalam wilayahnya, dan untuk memungkinkan agar bukti yang
2. Untuk tujuan penyidikan kejahatan offences covered by this Convention,
2. For the purpose of investigating the
menurut Konvensi ini, Negara Pihak States Parties are encouraged to
dianjurkan untuk mengadakan, jika conclude, when necessary,
perlu, perjanjian atau pengaturan appropriate bilateral or multilateral
bilateral atau multilateral yang sesuai agreements or arrangements for
untuk menggunakan teknik using such special investigative
penyidikan khusus itu dalam rangka techniques in the context of
kerjasama di tingkat internasional. cooperation at the international level.
Perjanjian atau pengaturan itu wajib Such agreements or arrangements
diadakan dan dilaksanakan dengan shall be concluded and implemented
mematuhi sepenuhnya prinsip in full compliance with the principle of
kesetaraan kedaulatan Negara dan sovereign equality of States and shall
wajib dilaksanakan dengan mengikuti
be carried out strictly in accordance secara ketat ketentuan-ketentuan with the terms of those agreements or
yang terdapat dalam perjanjian atau arrangements.
pengaturan itu.
3. Dalam hal perjanjian atau pengaturan arrangement as set forth in paragraph
3. In the absence of an agreement or
sebagaimana dimaksud pada ayat 2
2 of this article, decisions to use such tidak ada, keputusan untuk special investigative techniques at the
menggunakan teknik penyidikan international level shall be made on a
khusus itu di tingkat internasional case-by-case basis and may, when
wajib dilakukan atas dasar kasus per necessary, take into consideration
kasus dan dapat, jika perlu, financial arrangements and
memperhatikan pengaturan dan understandings with respect to the
akibat keuangan berkenaan dengan exercise of jurisdiction by the States
pelaksanaan yurisdiksi oleh Negara Parties concerned.
Pihak yang bersangkutan.
4. Keputusan untuk menggunakan the international level may, with the
4. Decisions to use controlled delivery at
penyerahan terkendali di tingkat consent of the States Parties
internasional dapat, dengan concerned, include methods such as
persetujuan Negara-Negara Pihak, intercepting and allowing the goods or
meliputi metoda seperti pencegatan funds to continue intact or be
dan pembiaran barang atau dana removed or replaced in whole or in
secara utuh atau dipindahkan atau part.
ditukar seluruhnya atau sebagiannya.