Pasal 22 Embezzlement of property in the
Article 22 Pasal 22 Embezzlement of property in the
Penggelapan kekayaan di sektor private sector
swasta
Each State Party shall consider adopting Negara Pihak wajib mempertimbangkan such legislative and other measures as
untuk mengambil tindakan-tindakan may be necessary to establish as a
legislatif dan lainnya yang perlu untuk criminal offence, when committed
menetapkan sebagai kejahatan, jika intentionally in the course of economic,
dilakukan dengan sengaja, dalam rangka financial or commercial activities,
kegiatan ekonomi, keuangan atau embezzlement by a person who directs
perdagangan, penggelapan oleh orang or works, in any capacity, in a private
yang memimpin atau bekerja, dalam sector entity of any property, private
jabatan apapun, di badan sektor swasta, funds or securities or any other thing of
terhadap kekayaan, dana atau sekuritas value entrusted to him or her by virtue of
swasta atau barang lain yang berharga his or her position. yang dipercayakan kepadanya karena jabatannya.
Article 23 Pasal 23 Laundering of proceeds of crime
Pencucian hasil kejahatan
1. Negara Pihak wajib mengambil, accordance with fundamental
1. Each State Party shall adopt, in
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar principles of its domestic law, such
hukum nasionalnya, tindakan- legislative and other measures as
tindakan legislatif dan lainnya yang may be necessary to establish as
perlu untuk menetapkan sebagai criminal offences, when committed
kejahatan, jika dilakukan dengan intentionally:
sengaja:
(a) (i) The conversion or transfer of (a)(i) Konversi atau transfer property, knowing that such
kekayaan, padahal property is the proceeds of
mengetahui bahwa kekayaan crime, for the purpose of
tersebut adalah hasil concealing or disguising the
kejahatan, dengan maksud illicit origin of the property or
menyembunyikan atau of helping any person who is
menyamarkan asal-usul tidak involved in the commission of
sah kekayaan itu atau the predicate offence to evade
membantu orang yang terlibat the legal consequences of his
dalam pelaksanaan kejahatan asal untuk menghindari dalam pelaksanaan kejahatan asal untuk menghindari
perbuatannya. (ii) The concealment or disguise
(ii) Penyembunyian atau of the true nature, source,
penyamaran sifat sebenarnya, location, disposition,
sumber, lokasi, pelepasan, movement or ownership of or
pergerakan atau pemilikan rights with respect to property,
atau hak yang berkenaan knowing that such property is
dengan kekayaan, padahal the proceeds of crime;
mengetahui bahwa kekayaan
itu adalah hasil kejahatan; (b) Subject to the basic concepts of its
(b) Dengan memperhatikan legal system:
konsep dasar sistem hukumnya:
(i) The acquisition, possession or (i)Perolehan, pemilikan atau use of property, knowing, at
penggunaan kekayaan, the time of receipt, that such
padahal mengetahui, pada property is the proceeds of
waktu menerimanya, bahwa crime;
kekayaan itu adalah hasil
kejahatan; (ii) Participation in, association
(ii)Partisipasi dalam, hubungan with or conspiracy to commit,
dengan atau attempts to commit and aiding,
persekongkolan untuk abetting, facilitating and
melakukan, percobaan counseling the commission of
untuk melakukan dan any of the offences
membantu, memfasilitasi established in accordance with
dan menganjurkan this article.
pelaksanaan kejahatan menurut pasal ini;
2. Untuk melaksanakan atau applying paragraph 1 of this article:
2. For purposes of implementing or
menerapkan ketentuan ayat 1:
(a) Each State Party shall seek to (a) Negara Pihak wajib berusaha apply paragraph 1 of this article
menerapkan ketentuan ayat 1 to the widest range of predicate
dalam arti seluas-luasnya offences;
kejahatan asal;
(b) Each State Party shall include (b) Negara Pihak wajib memasukkan as predicate offences at a
sebagai kejahatan asal sekurang- minimum a comprehensive
kurangnya suatu rangkaian range of criminal offences
komprehensif kejahatan menurut established in accordance with this Convention;
Konvensi ini; (c) For the purposes of (c) Untuk maksud sub-ayat (b) di subparagraph (b) above,
atas, kejahatan asal meliputi predicate offences shall include
kejahatan yang dilakukan di offences committed both within
dalam dan di luar yurisdiksi and outside the jurisdiction of
Negara Pihak yang bersangkutan. the State Party in question.
Namun, kejahatan yang dilakukan However, offences committed
di luar yurisdiksi Negara Pihak outside the jurisdiction of a State
merupakan kejahatan asal hanya Party shall constitute predicate
jika perbuatan yang bersangkutan offences only when the relevant
merupakan kejahatan menurut merupakan kejahatan menurut
perbuatan dilakukan dan State where it is committed and
merupakan kejahatan menurut would be a criminal offence
hukum nasional Negara Pihak under the domestic law of the
yang melaksanakan atau State Party implementing or
menerapkan pasal ini seandainya applying this article had it been
perbuatan tersebut dilakukan di committed there;
Negara Pihak itu.
(d) Each State Party shall furnish (d) Negara Pihak wajib menyerahkan copies of its laws that give effect
salinan undang-undang yang to this article and of any
menerapkan pasal ini dan subsequent changes to such
perubahan undang-undang itu laws or a description thereof to
atau keterangan mengenai hal itu the Secretary-General of the
kepada Sekretaris Jenderal United Nations;
Perserikatan Bangsa-Bangsa;
(e) If required by fundamental (e) Jika diwajibkan oleh prinsip- principles of the domestic law of
prinsip dasar hukum nasional
a State Party, it may be suatu Negara Pihak, dapat provided that the offences set
ditentukan bahwa kejahatan forth in paragraph 1 of this
sebagaimana dimaksud pada ayat article do not apply to the
1 tidak berlaku bagi orang yang persons who committed the
predicate offence. melakukan kejahatan asal.
Article 24 Pasal 24 Concealment
Penyembunyian
Without prejudice to the provisions of Dengan memperhatikan ketentuan pasal article 23 of this Convention, each State
23 Konvensi ini, Negara Pihak wajib Party shall consider adopting such
mempertimbangkan untuk mengambil legislative and other measures as may be tindakan-tindakan legislatif dan lainnya necessary to establish as a criminal
yang perlu untuk menetapkan sebagai offence, when committed intentionally
kejahatan, jika dilakukan dengan sengaja after the commission of any of the
setelah kejahatan dilakukan sesuai offences established in accordance with
dengan Konvensi ini tanpa berpartisipasi this Convention without having
dalam kejahatan tersebut, participated in such offences, the
penyembunyian atau penahanan terus- concealment or continued retention of
menerus kekayaan jika orang yang property when the person involved knows terlibat mengetahui bahwa kekayaan itu that such property is the result of any of
adalah hasil dari kejahatan menurut the offences established in accordance
Konvensi ini.
with this Convention.
Article 25 Pasal 25 Obstruction of justice
Penghalangan peradilan
Each State Party shall adopt such Negara Pihak wajib mengambil tindakan- legislative and other measures as may be tindakan legislatif dan lainnya yang perlu necessary to establish as criminal
untuk menetapkan sebagai kejahatan, offences, when committed intentionally:
jika dilakukan dengan sengaja:
(a) The use of physical force, threats or (a) Penggunaan kekuatan fisik, ancaman intimidation or the promise, offering
atau intimidasi atau janji, tawaran or giving of an undue advantage to
atau pemberian manfaat yang tidak induce false testimony or to interfere
semestinya untuk memberikan semestinya untuk memberikan
mencampuri pemberian kesaksian proceeding in relation to the
atau pengajuan bukti dalam proses commission of offences established
hukum yang berkaitan dengan in accordance with this Convention;
pelaksanaan kejahatan menurut
Konvensi ini;
(b) The use of physical force, threats or (b) Penggunaan kekuatan fisik, intimidation to interfere with the
ancaman, intimidasi untuk exercise of official duties by a justice
mencampuri pelaksanaan tugas resmi or law enforcement official in relation
pejabat peradilan atau penegakan to the commission of offences
hukum yang berkaitan dengan established in accordance with this
pelaksanaan kejahatan menurut Convention. Nothing in this
Konvensi ini. Ketentuan sub-ayat ini subparagraph shall prejudice the
tidak mengurangi hak Negara Pihak right of States Parties to have
untuk mempunyai peraturan legislation that protects other
perundang-undangan yang categories of public official.
melindungi kelompok pejabat publik lain.
Article 26 Pasal 26 Liability of legal persons
Tanggung jawab badan hukum
1. Negara Pihak wajib mengambil measures as may be necessary,
1. Each State Party shall adopt such
tindakan-tindakan yang perlu, sesuai consistent with its legal principles, to
dengan prinsip-prinsip hukumnya, establish the liability of legal persons
untuk menetapkan tanggung jawab for participation in the offences
badan hukum yang berpartisipasi established in accordance with this
dalam kejahatan menurut Konvensi Convention.
ini.
2. Dengan memperhatikan prinsip- State Party, the liability of legal
2. Subject to the legal principles of the
prinsip hukum Negara Pihak, persons may be criminal, civil or
tanggung jawab badan hukum dapat administrative.
bersifat pidana, perdata atau
administratif.
3. Tanggung jawab tersebut tidak prejudice to the criminal liability of the
3. Such liability shall be without
mengurangi tanggung jawab pidana natural persons who have committed
orang-perorangan yang melakukan the offences.
kejahatan.
4. Negara Pihak wajib, pada khususnya, ensure that legal persons held liable
4. Each State Party shall, in particular,
mengusahakan agar badan hukum in accordance with this article are
yang bertanggungjawab menurut subject to effective, proportionate and
pasal ini dikenakan sanksi pidana dissuasive criminal or non-criminal
atau non-pidana yang efektif, sanctions, including monetary
proporsional dan bersifat larangan, sanctions.
termasuk sanksi keuangan.
Article 27 Pasal 27 Participation and attempt
Partisipasi dan percobaan
1. Negara Pihak wajib mengambil legislative and other measures as
1. Each State Party shall adopt such
tindakan-tindakan legislatif dan may be necessary to establish as a
lainnya yang perlu untuk menetapkan criminal offence, in accordance with
sebagai kejahatan, sesuai dengan sebagai kejahatan, sesuai dengan
kapasitas apa pun seperti kakitangan, assistant or instigator in an offence
pembantu atau penghasut dalam established in accordance with this Convention.
kejahatan menurut Konvensi ini.
2. Negara Pihak dapat mengambil legislative and other measures as
2. Each State Party may adopt such
tindakan-tindakan legislatif dan may be necessary to establish as a
lainnya yang perlu untuk menetapkan criminal offence, in accordance with
sebagai kejahatan, sesuai dengan its domestic law, any attempt to
hukum nasionalnya, percobaan untuk commit an offence established in
melakukan kejahatan menurut accordance with this Convention.
Konvensi ini.
3. Negara Pihak dapat mengambil legislative and other measures as
3. Each State Party may adopt such
tindakan-tindakan legislatif dan may be necessary to establish as a
lainnya yang perlu untuk menetapkan criminal offence, in accordance with
sebagai kejahatan, sesuai dengan its domestic law, the preparation for
hukum nasionalnya, persiapan an offence established in accordance
with this Convention. kejahatan menurut Konvensi ini.