Pasal 39 Cooperation between national

Article 39 Pasal 39 Cooperation between national

Kerjasama antara badan nasional authorities and the private sector

yang berwenang dan sektor swasta

1. Negara Pihak wajib mengambil measures as may be necessary to

1. Each State Party shall take such

tindakan-tindakan yang perlu untuk encourage, in accordance with its

mendorong, sesuai dengan hukum domestic law, cooperation between

nasionalnya, kerjasama antara badan national investigating and prosecuting

nasional yang berwenang melakukan authorities and entities of the private

penyidikan dan penuntutan dan sector, in particular financial

badan-badan sektor swasta, institutions, relating to matters

khususnya lembaga keuangan, involving the commission of offences

berkaitan dengan hal-hal menyangkut established in accordance with this

pelaksanaan kejahatan menurut Convention.

Konvensi ini.

2. Negara Pihak wajib encouraging its nationals and other

2. Each State Party shall consider

mempertimbangkan untuk mendorong persons with a habitual residence in

warga negaranya dan orang lain yang its territory to report to the national

berkediaman tetap dalam wilayahnya investigating and prosecuting

untuk menyampaikan laporan authorities the commission of an

mengenai terjadinya kejahatan offence established in accordance

menurut Konvensi ini kepada badan with this Convention.

nasional yang berwenang melakukan penyidikan dan penuntutan.

Article 40 Pasal 40 Bank secrecy

Kerahasiaan bank

Each State Party shall ensure that, in the Negara Pihak wajib mengusahakan agar case of domestic criminal investigations

dalam penyidikan pidana atas kejahatan of offences established in accordance

menurut Konvensi ini terdapat with this Convention, there are

mekanisme yang memadai di dalam appropriate mechanisms available within

sistem hukum nasionalnya untuk its domestic legal system to overcome

mengatasi hambatan-hambatan yang obstacles that may arise out of the

mungkin timbul dari penerapan undang- application of bank secrecy laws.

undang tentang kerahasiaan bank.

Article 41 Pasal 41 Criminal record

Catatan kejahatan

Each State Party may adopt such Negara Pihak dapat mengambil tindakan- legislative or other measures as may be

tindakan legislatif atau lainnya yang perlu necessary to take into consideration,

untuk mempertimbangkan, berdasarkan under such terms as and for the purpose

persyaratan dan untuk maksud yang that it deems appropriate, any previous

dianggapnya layak, penghukuman di conviction in another State of an alleged

Negara lain atas pelaku dengan tujuan offender for the purpose of using such

untuk mempergunakan informasi itu di information in criminal proceedings

dalam proses pidana yang berkaitan relating to an offence established in

dengan kejahatan menurut Konvensi ini. accordance with this Convention.

Article 42 Pasal 42 Jurisdiction

Yurisdiksi

1. Negara Pihak wajib mengambil measures as may be necessary to

1. Each State Party shall adopt such

tindakan-tindakan yang perlu untuk establish its jurisdiction over the

menetapkan yurisdiksinya atas offences established in accordance

with this Convention when: kejahatan menurut Konvensi ini jika:

(a) The offence is committed in the (a) Kejahatan itu dilakukan di dalam territory of that State Party; or

wilayah Negara Pihak itu; atau (b) The offence is committed on

(b) Kejahatan itu dilakukan di atas board a vessel that is flying the

kapal yang berbendera Negara flag of that State Party or an

Pihak itu atau pesawat terbang aircraft that is registered under the

yang terdaftar berdasarkan laws of that State Party at the time

undang-undang Negara Pihak itu that the offence is committed.

pada saat kejahatan dilakukan.

2. Subject to article 4 of this Convention,

2. Dengan memperhatikan ketentuan

a State Party may also establish its pasal 4 Konvensi ini, Negara Pihak jurisdiction over any such offence

dapat juga menetapkan yurisdiksinya when:

atas suatu kejahatan jika: (a) The offence is committed against

(a) Kejahatan itu dilakukan terhadap

a national of that State Party; or warga negara Negara Pihak itu; atau

(b) The offence is committed by a (b) Kejahatan itu dilakukan oleh national of that State Party or a

warga negara Negara Pihak itu stateless person who has his or

atau orang tanpa atau orang tanpa

berkediaman tetap di dalam

wilayahnya; atau (c) The offence is one of those

(c) Kejahatan itu merupakan salah established in accordance with

satu dari kejahatan-kejahatan article 23, paragraph 1 (b) (ii), of

sebagaimana dimaksud dalam this Convention and is committed

pasal 23 ayat 1 (b) (ii) Konvensi outside its territory with a view to

ini dan dilakukan di luar the commission of an offence

wilayahnya dengan tujuan untuk established in accordance with

melaksanakan kejahatan article 23, paragraph 1 (a) (i) or (ii)

sebagaimana dimaksud dalam or (b) (i), of this Convention within

pasal 23 ayat 1 (a) (i) atau (ii) atau its territory; or

(b) (i) Konvensi ini di dalam

wilayahnya; atau (d) The offence is committed against

(d) Kejahatan itu dilakukan terhadap the State Party.

Negara Pihak.

3. Untuk tujuan pasal 44 Konvensi ini, Convention, each State Party shall

3. For the purposes of article 44 of this

Negara Pihak wajib mengambil take such measures as may be

tindakan-tindakan yang perlu untuk necessary to establish its jurisdiction

menetapkan yurisdiksinya atas over the offences established in

kejahatan menurut Konvensi ini jika accordance with this Convention

tersangka pelaku berada di when the alleged offender is present

wilayahnya dan Negara Pihak itu in its territory and it does not extradite

tidak mengekstradisi orang itu karena such person solely on the ground that

alasan bahwa orang itu adalah warga

he or she is one of its nationals.

negaranya.

4. Negara Pihak dapat juga mengambil measures as may be necessary to

4. Each State Party may also take such

tindakan-tindakan yang perlu untuk establish its jurisdiction over the

menetapkan yurisdiksi atas kejahatan offences established in accordance

menurut Konvensi ini jika tersangka with this Convention when the alleged

pelaku berada di wilayahnya dan offender is present in its territory and

tidak diekstradisi. it does not extradite him or her.

5. Jika Negara Pihak yang jurisdiction under paragraph 1 or 2 of

5. If a State Party exercising its

melaksanakan yurisdiksinya this article has been notified, or has

berdasarkan ayat 1 atau ayat 2 otherwise learned, that any other

diberitahu, atau mengetahui, bahwa States Parties are conducting an

suatu Negara Pihak lain sedang investigation, prosecution or judicial

melakukan penyidikan, penuntutan proceeding in respect of the same

atau proses pengadilan berkenaan conduct, the competent authorities of

dengan hal yang sama, maka pejabat those States Parties shall, as

yang berwenang dari Negara-Negara appropriate, consult one another with

Pihak itu wajib, sepanjang perlu,

a view to coordinating their actions. berkonsultasi satu sama lain untuk mengkoordinasikan tindakan-tindakan

mereka.

6. Tanpa mengurangi norma-norma international law, this Convention