Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

variabel dependen yang dipengaruhi oleh perubahan dari variabel independen Earnings Per Share dan Dividend Per Share. 2. Variabel Independen Menurut Indriantoro dan Supomo 2002:63 “variabel bebas Independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earnings Per Share dan Deviden Per Share. a. Earnings Per Share Earnings Per Share merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Laba yang digunakan adalah laba bagi pemilik, yaitu Earnings After Tax EAT. b. Dividend Per Share Dividend Per Share merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kepastian dari modal yang ditanamkan, yaitu berupa dividen. Dividen merupakan distribusi laba kepada pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan penerbit.

3.6. Metode Analisis Data

Metode penelitian analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data dengan menggunakan metode analisis statistik dan menggunakan software SPSS 17.0. pengujian statistik dalam penelitian ini terdiri dari pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. 3.6.1. Pengujian Asumsi Klasik Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi- asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterosdastisitas dan uji autokorelasi. 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis dara. Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal maka digunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini penelitia menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov K-S untuk menguji normalitas data. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis : H : data residual berdistribusi normal H a : data residual tidak berdistribusi normal. Bila signifikasi 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data normal dan H0 diterima, sebaliknya bila nilai signifikansi 0,05 berarti distribusi data tidak normal dan Ha diterima. Data yang tidak terdistribusi secara tidak normal dapat ditransformasikan agas menjadi normal. Jika data tidak normal ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Jogiyanto 2003, 172, yaitu : a. Dengan melakukan tranformasi data ke bentuk lain, yaitu Logaritma Natural, akar kuadrat, Logaritma lo b. Lakukan trimming, yaitu mengubah observasi yang bersifat outliner. c. Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai-nilai data outliner menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya menjadi normal. 2. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali 2005 “uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabe bebas, maka konsekuensinya adalah : a. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir b. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, serta dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai VIF tidak lebih dari sepuluh dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolonearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heterodastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dangan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Nugroho 2005,62 cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika : a. Titik-titik data menyebar di atas, dibawah atau disekitar angka nol. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik data sebaiknya tidak berpola. 4. Uji autokorelasi Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1. Jika terjadi auto korelasi, maka terdapat problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Pada data cross section, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. Uji yang digunakan dalam penelitian untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu : a. Nilai D-W lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif. b. Nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Nilai D-W lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi. 3.6.2. Pengujian Hipotesis Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Model regresi untuk menguji hipotesisi dalam penelitian ini menggunakan uji-F simultan dan uji- t parsial. 1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F Pengujian F-test digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Data dianalisis dengan model regresi berganda, yaitu : Y=a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +e Keterangan : Y = harga saham. a = konstanta. b1, b2 = koefisien regresi. X 1 = Earnings Per Share. X 2 = Dividend Per Share. e = error kesalahan pengganggu. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H = Tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. H a = Semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung dengan F-tabel dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika F-hitung F-tabel, maka H diterima dan H a ditolak untuk α = 5. b. Jika F-hitung F-tabel, maka H ditolak dan H a diterima untuk α = 5. 2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh engaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H = Tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. H a = Semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

3.7. Jadwal Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio terhadap Nilai Perusahaan Sektor Otomotif dan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2012

8 159 67

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 112

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Pengaruh Audit Report Lag, Earnings Per Share, Opini Audit, Dan Kantor Akutan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

21 134 115

Pengaruh Dividen Payout Ratio (DPR) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

12 156 59

Pengaruh Economic Value Added, Earnings Per Share, Return On Assets, Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Consummer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 98

Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 33 92

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73

Pengaruh Earnings per Share (EPS),Return on Equity (ROE),dan Sizeterhadap Cash Dividend pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dalam Perspektif Agency Theory

0 30 94

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124