Tabel 4.7 Uji multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 2.621
.596 4.397
.000 EPS_transform
.797 .175
.652 4.544
.000 .336
2.979 DPS_transform
.230 .111
.297 2.069
.049 .336
2.979 a. Dependent Variable: HS_transform
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 dan tidak ada yang
memiliki tolerance value lebih dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil analisis, didapat
nilai VIF untuk variabel Earnings per share adalah 2,979 10 dan nilai tolerance sebesar 0,336 0,1, bila VIF untuk variabel Dividend Per Share
adalah 2,797 dan nilai tolerance sebesar 0,336 0,1. Hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini
lolos uji gejala multikolinearitas.
4.3. Pengujian Hipotesis
4.3.1. Uji Koefisien Determinasi
Besarnya kontribusi antara sumbangan yang diberikan oleh variabel Earnings per share dan Dividend Per Share terhadap harga saham pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi ganda atau R
2
. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran dengan adjusted R
2
. Menurut Ghozali 2005:83,
“oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak sepert nilai R
2
, nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model“. Adjusted R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Dalam hal ini adjusted R
2
digunakan untuk mengatahui seberapa besar pengaruh independen terhadap variabel dependen. Hasil pengukuran
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut : Tabel 4.8
Hasil pengujian determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.910
a
.827 .814
.71223 1.374
a. Predictors: Constant, DPS_transform, EPS_transform b. Dependent Variable: HS_transform
Besarnya adjusted R
2
berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 0,814. Dengan demikian besarnya
pengaruh yang diberikan oleh variabel Dividend Per Share dan Earnings per share terhadap harga saham adalah sebesar 81. Sedangkan sisanya
sebesar 19 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3.2. Pengujian Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicari
dengan melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS versi 16 for windows, selain itu juga membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika
probabilitas value 0,05 maka Ho ditolak dan jika probabilitas value 0,05 maka Ha diterima. Berdasarkan tabel 4.9 dibawah ini terlihat bahwa :
Tabel 4.9 Hasil uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
60.827 2
30.413 59.955
.000
a
Residual 12.682
25 .507
Total 73.509
27 a. Predictors: Constant, DPS_transform, EPS_transform
b. Dependent Variable: HS_transform
Pada tabel anova atau F tes diperoleh nilai F hitung sebesar 59,955 dengan tingkat signifikansi 0,000. Kesimpulan yang dapat diambil adalah
variabel Dividend Per Share dan Earnings per share secara simultan bersama berpengaruh terhadap harga saham karena nilai signifikansi
0,000 0,005.
4.3.3. Pengujian Parsial Uji t