Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data Jadwal Penelitian Data Penelitian

Tabel 3.2 Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1. Ades Waters Indonesia ADES 2. Asiaplast Industries APLI 3. Berlina BRNA 4. Century Textile Industri CNTX 5. Dynaplast DYNA 6. Ever Shine Tex ESTI 7. Hanson Internasional MYRX 8. Jakarta Kyoei Steel Works JKSW 9. Karwell Indonesia KARW 10. Kedaung Indah Can KICI 11. Mulia Industrindo MLIA 12. Multi Prima Sejahtera LPIN 13. Perdana Bangun Pusaka KONI 14. Polysindo Eka Perkasa POLY 15. Schering Plough Indonesia SCPI 16. Sumalindo Lestari Jaya SULI 17. Surabaya Agung Industri Pulp Kertas SAIP 18. Surya Intrindo Makmur SIMM 19. Panasia Filamen Inti PAFI 20. Teijen Indonesia Fiber Coorporation TFCO Sumber: BEI dan Lampiran 1

C. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah diolah dan disajikan kembali. Menurut Sugiyono 2007:193 “sumber sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.” Data yang diperoleh adalah kombinasi data time series dan cross section atau pooled data. Data time series adalah data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dari beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, Universitas Sumatera Utara bulanan, atau tahunan Umar, 2009, Sedangkan cross section merupakan sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu Umar, 2009. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan maupun laporan auditor independen dalam periode pengamatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan mengunduh data dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan ICMD Indonesian capital market directory.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Defenisi operasional variabel yang dimaksud dalam penelitian dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu variabel independen dan varibel dependen Tabel 3.3

1. Variabel Independen bebas

Variabel Independen bebas adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen Umar, 2009. Defenisi lain, variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau variabel terikat Sugiyono, 2007. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas audit, profitabilitas diproksikan dengan return on asset, leverage diproksikan dengan debt to equity ratio, dan opini audit tahun sebelumnya. a. Kualitas audit diproksikan dengan menggunakan ukuran KAP. Ukuran KAP ini dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP yang berafiliasi Universitas Sumatera Utara dengan The big four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan The big four. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP The big-four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP non The big-four. b. Return on asset ROA adalah rasio yang diperoleh dengan membagi laba rugi bersih dengan total aktiva. Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh laba dan manajerial efisiensi secara keseluruhan. Hasil perhitungan ROA disajikan dalam skala rasio. c. Debt to equty ratio DER merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya dengan ekuitas. Hasil perhitungan debt to equity ratio disajikan dalam skala rasio. d. Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima auditee pada tahun sebelumnya atau 1 tahun sebelum tahun penelitian. Variabel ini diukur dengan Variabel dummy, dimana opini audit going concern GCAO diberi kode 1, sedangkan opini audit non going concern NGCAO diberi kode 0. Data opini audit tahun sebelumnya disajikan dalam skala nominal.

2. Variabel Dependen terikat

Variabel Dependen terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas Umar, 2009. Universitas Sumatera Utara Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going concern. Opini audit going concern adalah opini audit modifikasi yang dalam pertimbangan auditor terdapat ketidakmampuan atau ketidakpastian signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya. Opini yang termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini audit wajar tanpa pengecualian dengan pernyataan going concern going concern unqualified opinion dan going concern disclaimer opinion. Opini audit going concern dalam penelitian ini diukur dengan variabel dummy. Dimana kategori 1 untuk auditee yang menerima opini audit going concern GCAO dan kategori 0 untuk auditee yang menerima opini audit non going concern NGCAO. Tabel 3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Variabel Penelitian Defenisi Operasional Pengukuran Skala Independen Kualitas Audit Kualitas audit adalah gabungan probabilitas auditor untuk dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. 1, Jika diaudit oleh KAP big- four and partner 2, Jika diaudit oleh KAP non big-four Nomi nal Return on asset Rasio yang membagi laba bersih dengan total aktiva. Rasio Debt to equity ratio Rasio menilai utang dengan ekuitas Rasio opini audit tahun sebelumnya Opini yang diterima auditte pada tahun sebelumnya atau 1 tahun sebelum tahun penelitian. 1, jika opini audit going concern 0, jika opini audit non going concern Nomi nal Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Lanjutan Dependen Opini audit going concern Opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. 1, jika opini audit going concern 0, jika opini audit non going concern Nomi nal

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, uji nonparametrik Wilcoxon dan metode regresi logistik dengan menggunakan software statistik SPSS.

1. Pengujian Data

a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, karena uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam data. Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. Regresi logistik tidak memerlukan pengujian normalitas data sebab variabel independennya merupakan campuran antara variabel kontinyu metrik dan kategorial non-metrik sehingga tidak berdistribusi normal Ghozali, 2006:225. Regresi logistik juga mengabaikan uji Heterokedastisitas karena variabel dependen tidak memerlukan homokedastisitas untuk variabel independennya Gujarati,2003. Universitas Sumatera Utara 1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Gozali, 2006:91. Model Regresi yang baik adalah tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel-variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Untuk melihat apakah ada kolinearitas dalam penelitian ini, maka akan dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF 10 maka dapat dikatakan terjadi multikolinearitas, yaitu terjadi hubungan yang cukup besar antara variabel-variabel bebas. Jika angka tolerance mempunyai angka 0,10, maka variabel tersebut tidak mempunyai masalah multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya, koefisien variabel independent harus lemah dibawah 0,05. 2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi hubungan di antara kesalahan pengganggu pada periode tsaat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2006:95. Hal ini sering ditemukan pada data time series karena gangguan pada seseorangkelompok, cenderung mempengaruhi ganguan pada individu kelompok pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu Universitas Sumatera Utara model regresi, digunakan run test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak Ghozali, 2006:103. Bila hasil output spss menunjukkan probabilitas signifikansi dibawah 0,05 disimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut. b. Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model Overall Model Fit Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi Likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian Sum of Square Error pada model regresi, sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi yang semakin baik. c. Menilai Kelayakan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris sesuai dengan model tidak ada perbedaaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi adalah : Universitas Sumatera Utara H0 : Tidak ada perbedaan antara model dengan data Ha : Ada perbedaan antara model dengan data Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of fit lebih besar dari pada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya Ghozali, 2006.

2. Pengujian Nonparametrik

Pengujian nonparametrik digunakan untuk menganalisis data yang tidak perlu adanya syarat-syarat tertentu, misalnya tidak perlu data yang berdistribusi normal dan banyak digunakan untuk menganalisis data-data nominal dan ordinal Pratisto, 2009. Salah satu uji nonparametrik adalah uji 2 sampel berpasangan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Tujuan uji Wilcoxon adalah untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Uji wilcoxon dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan dalam penerimaan opini audit going concern sebelum krisis dengan sesudah krisis tahun 2008 di Amerika Serikat. Adapun kriteria pengujian Wilcoxon yaitu: jika Asymp.Sig 0,05 maka signifikan atau berbeda dan jika Asymp.Sig 0,05 maka nonsignifikan atau tidak berbeda. Universitas Sumatera Utara

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi logistik. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Ghozali, 2006 : 225. Regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh kualitas audit X1, rasio profitabilitas X2, rasio leverage X3, dan opini audit tahun sebelumnya X4 terhadap penerimaan opini audit going concern . Pengujian dilakukan pada tingkat signifikasi α 5 . Adapun kriteria pengujian hipotesis yaitu: Ha diterima jika α 5 dan Ha tidak dapat diterima jika α 5 . Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut : ε β β β β α + + + + + = 4 4 3 3 2 2 1 1 X X X X Y Notasi: Y = Dummy variabel opini audit going concern kategori 1 untuk auditee dengan opini audit going cocern GCAO dan kategori 0 untuk auditee dengan opini audit non going concern NGCAO. α = Konstanta X1 = Kualitas Audit dengan variabel dummy kategori 1 untuk KAP yang berafiliasi dengan The big four dan kategori 0 untuk KAP yang tidak berafiliasi dengan the big four Universitas Sumatera Utara X2 = Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset ROA X3 = Leverage yang diproksikan dengan Debt to equity ratio DER X4 = Opini audit yang diterima pada tahun sebelumnya kategori 1 bila opini audit going concern GCAO, 0 bila opini audit non going concern NGCAO ∈ = Kesalahan Residual

F. Jadwal Penelitian

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Sep 2010 Okt 2010 Nov 2010 Des 2010 Jan 2011 Feb 2011 Maret 2011 April 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Pengajuan judul Bimbing- an proposal skripsi Seminar proposal skripsi Pengumpu lan pengola- han data Bimbing- an skripsi Ujian kompre- hensif S1 Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan maupun laporan auditor independen. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft exel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik uji multikolinearitas dan uji autokorelasi dan pengujian regresi logistik dengan menggunakan software SPSS versi 17. Proses data dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 20 perusahaan sampel yang memenuhi kriteria serta diamati selama periode 2006 sampai dengan 2009, sehingga data penelitian berjumlah 80 unit analisis 20 x 4, terdapat pada lampiran 1.

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Pengaruh Kualitas Audit, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 83

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11