ROA =
6. Leverage
Rasio Leverage Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang Kasmir,
2008:151. Dalam arti luas, leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban baik kewajiban jangka pendek
maupun kewajiban jangka panjangnya apabila dilikuidasi. Rasio yang dipilih dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio DER.
Menurut Kasmir 2008, “Debt to equity ratio merupakan rasio menilai utang dengan ekuitas”. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh
utang termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang kepada pihak luar.
Debt to Total Equity Ratio
7. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Going Concern
Kualitas Audit dinilai berdasarkan ukuran kantor akuntan publik KAP yaitu KAP yang berafiliasi dengan The big four dan non big four. Hal ini
dikarenakan auditor yang bekerja pada KAP yang berafiliasi dengan The big four tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti
pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review. Auditor yang memiliki reputasi dan nama besar dapat menyediakan kualitas audit yang lebih
Universitas Sumatera Utara
baik, termasuk dalam mengungkapkan masalah going concern demi menjaga reputasi mereka.
8. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern
Profitabilitas sebagai salah satu jenis rasio keuangan penting dalam perusahaan. Profitabilitas merupakan analisis laporan keuangan yang
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan opersional perusahaannya. Salah satu jenis rasio profitabilitas
adalah return on asset ROA. Menurut IAI 2001: SA Seksi 341 paragraf 06 a kondisi rasio keuangan penting yang jelek menunjukkan adanya kesangsian besar
tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya going concern. Oleh karena itu, semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik
kondisi perusahaan artinya kemungkinan rendah untuk menerima opini audit going concern dan sebaliknya semakin rendah nilai ROA maka kondisi
perusahaan kurang baik dan apabila terjadinya berulang kali maka semakin kuat keyakinan auditor untuk memberikan opini audit going concern. Hasil penelitian
Hani 2003 juga menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh dalam penerimaan opini audit going concern.
9. Pengaruh Leverage Terhadap Opini Audit Going Concern
Menurut IAI 2001: SA Seksi 341 paragraf 06 b petunjuk tentang kesulitan keuangan seperti kegagalan memenuhi kewajibannya, penunggakan pembayaran
deviden dan lain-lain adalah kondisi yang menunjukkan kesangsian besar tentang
Universitas Sumatera Utara
kemampuan entitas untuk going concern. Leverage merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan dalam membayar kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjangnya.
Leverage diukur dengan debt to equity ratio DER. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan
yang rendah dalam memenuhi kewajibanya sehingga menunjukkan tingginya resiko bagi kreditur dan dapat menimbulkan kesangsian auditor terhadap
kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan penerimaan opini audit going concern
.
10. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern