BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah desain kausal. Menurut Sugiyono 2007: 30 desain kausal adalah penelitian yang bertujuan
menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang dipengaruhi. Adapun
variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas audit, profitabilitas, leverage dan opini audit tahun sebelumnya. Variabel dependen adalah opini audit
going concern.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007: 72. Populasi penelitian yang bersifat ilmiah dapat diperoleh dengan motede
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI pada tahun 2006 – 2009 sejumlah 151 perusahaan. Sektor manufaktur dipilih untuk menghindari adanya industrial effect yaitu resiko industri yang
berbeda antara sektor industri yang satu dengan yang lain. Selain itu, perusahaan manufaktur mengalami dampak signifikan dari krisis finansial global. Adapun
Universitas Sumatera Utara
alasan meneliti pada tahun 2006 sd 2009 untuk melihat perbedaan antara tahun sebelum krisis dengan sesudah krisis finansial global tahun 2008.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2007: 73. Dengan demikian sampel lebih kecil dari
populasi. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling, yaitu dengan mengambil sampel yang telah ditentukan
sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian atau dipilih berdasarkan criteria. Dalam purposive sampling, pemilihan kelompok subyek didasarkan pada
ciri atau sifat yang dipandang memiliki hubungan yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dengan metode purposive sampling
ini diharapkan dapat mewakili populasinya dan tidak menimbulkan bias bagi tujuan penelitian. Sampel dipilih dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode penelitian
2006 sd 2009 dan sudah terdaftar sebelum 1 Januari 2006. 2.
Perusahaan tidak sedang berada pada proses delisting pada periode penelitian.
3. Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor
independen selama tahun 2006 – 2009 dan opini audit yang diterima adalah opini audit wajar tanpa pengecualian dengan penjelasan going
concern, disclaimer opinion dan opini audit lainnya opini non going concern.
4. Mengalami rugi bersih setelah pajak selama periode penelitian tahun
2006 sd 2009.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini dikarenakan auditor hampir tidak pernah mengeluarkan opini going concern pada perusahaan yang mempunyai laba bersih setelah pajak
McKeown et.al., 1991 dalam Januarti, 2008. Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria diatas, dapat dilihat pada tabel
3.1 berikut ini: Tabel 3.1
Proses Seleksi Perusahaan Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria Jumlah
Akumulasi
1. Total perusahaan manufaktur yang
listing di BEI tahun 2006 hingga 2009
151
2. Perusahaan telah terdaftar sebelum
1 Januari 2006 11
140 3.
Perusahaan tidak delisting tahun 2006 hingga 2009
6 134
4. Mengalami rugi bersih setelah
pajak tahun 2006 hingga 2009 107
27
5. Data tidak tersedia
7 20
Sumber: Penulis dan BEI Keterangan : Proses penghitungan sampel adalah selisih dari akumulasi pada
kriteria pertama sebelumnya dengan jumlah pada kriteria kedua selanjutnya.
Berdasarkan kriteria diatas, yang menjadi sampel penelitian adalah 20 perusahaan lampiran 1 dan tabel 3.2 dan selama 4 tahun penelitian, maka total
unit analisis sampel perusahaan sebanyak 80 perusahaan 20 x 4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan Kode
1. Ades Waters Indonesia
ADES 2.
Asiaplast Industries APLI
3. Berlina
BRNA 4.
Century Textile Industri CNTX
5. Dynaplast
DYNA 6.
Ever Shine Tex ESTI
7. Hanson Internasional
MYRX 8.
Jakarta Kyoei Steel Works JKSW
9. Karwell Indonesia
KARW 10. Kedaung Indah Can
KICI 11. Mulia Industrindo
MLIA 12. Multi Prima Sejahtera
LPIN 13. Perdana Bangun Pusaka
KONI 14. Polysindo Eka Perkasa
POLY 15. Schering Plough Indonesia
SCPI 16. Sumalindo Lestari Jaya
SULI 17. Surabaya Agung Industri Pulp
Kertas SAIP
18. Surya Intrindo Makmur SIMM
19. Panasia Filamen Inti PAFI
20. Teijen Indonesia Fiber Coorporation TFCO
Sumber: BEI dan Lampiran 1
C. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data