Analisis kredit diberikan untuk meyakinkan bahwa si nasabah benar – benar dapat dipercaya maka, sebelum kredit diberikan bank terlebih dahulu
melakukan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor – faktor
lainnya.
2.1.2 Fungsi Kredit
Fungsi-fungsi kredit dalam garis besar besarnya adalah sebagai berikut : a. Kredit dapat meningkatkan daya guna utility dari uang.
b. Kredit dapat meningkatkan daya guna utility dari barang. c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
d. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi. e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.
f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional. g. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional.
2.1.3. Jenis – jenis Kredit
Secara umum jenis – jenis kredit yang disalurkan oleh bank umum yang dilihat dari berbagai segi adalah:
1. Dilihat dari Segi Kegunaan
Dilihat dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit yaitu: •
Kredit investasi, yaitu kredit yang digunakan untuk keperluasan perluasan usaha atau membangun proyek \ pabrik baru dimana masa pemakaiannya
untuk suatu periode yang lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
• Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan
keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya seperti membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya – biaya lainnya yang
berkaitan dengan proses produksi.
2. Dilihat dari Segi Tujuan Kredit
Jenis kredit dilihat dari tujuannya adalah : •
Kredit produktif, yaitu digunkan untuk meningkatkan usaha, produksi atau investasi digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa
• Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau
dipakai secara pribadi •
Kredit perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
3. Dilihat dari Segi Jangka Waktu
Jenis kredit dilihat dari segi jangka waktunya adalah : •
Kredit dan jaminan Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu.
Jaminan tersebut dapat berbentuk barangberwujud atau tidak berwujud.Artinya setiap kredit yang di keluarkan akan dilindungi senilai
jaminan yang diberikan Si calon debitur. •
Kredit tanpa jaminan. Yaitu kredit yang diberikan tampa barang jaminan tertentu atau orang
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan bank yang
bersangkutan.
4.Dilihat dari Segi Sektor Usaha. Setiap sektor usaha memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena
itu pemberian fasilitas kredit pun berbeda pula. Jenis kredit jika diihat dari sektor usaha sebagai berikut.
• Kredit pertanian, merupakan merupakan kredit yang yang dibiayai untuk
sektor perkebunan atau pertanian rakyat. sektor pertanian dapat berups jangka pendek atau jangka panjang.
• Kredit peternakan, dalam hal ini kredit diberikan untuk jangka waktu yang
relatif pendekmisalnya peternakan ayam dan untuk jangka panjang seperti peternakan sapi atau kambing.
• Kredit industri, kredit untuk membiayai industri pengolahan industri kecil,
menengah, maupun industri besar. •
Kredit pertambangan yaitu, jenis kredit uantuk usaha tambang yang di biayai nya, biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak
atau tambang timah. •
Kredit Pendidikan, merupakan yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula kredit untuk para mahasiswa
yang sedang belajar. •
Kredit profesi, diberikan kepada kalangan para professional , seperti dosen, dokter, atau pengacara.
Universitas Sumatera Utara
• Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahan. •
Dan sektor usaha lainya.
2.1.4 Jaminan Kredit
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa di dalam menjalankan suatu usaha apapun tentu mengandung suatu tingkat kerugian. Resiko ini dapat saja terjadi
akibat suatu musibah yang tidak dapat dielakkan seperti terkena bencana alam. Namun resiko yang paling fatal adalah akibat nasabah yang mampu tetapi tidak
mau membayar kewajibanya.Adanya resiko kerugian dimana nasabah tidak sanggup lagi untuk membayar semua kewajibannya baik untuk sementara waktu
atau selamanya harus cepat di antisipasi oleh dunia perbankan. Kalau tidak, maka sudah dapat di pastikan kredit tersebut macet alias tidak terbayar lagi.
Dalam prakteknya yang dapat di jadikan jaminan oleh calon debitur adalah sebagai berikut:
a. Jaminan dengan barang-barang seperti:
• Tanah
• Bangunan
• Kendaraan bermotor
• Mesin-mesinperalatan
• Barang dagangan
• Tanamankebunsawah
• Dan barang-barang berharga lainya.
b. Jaminan surat berharga seperti:
• Sertifikat saham
Universitas Sumatera Utara
• Sertifikat Obligasi
• Sertifikat Tanah
• Sertifikat Deposito
• Promes
• Wesel
• Dan surat berharga lainya.
c. Jaminan orang atau pengusaha.
Yaitu jaminan yang di berikan oleh seseorang perusahaan kepada bank terhadap fasilitas kredit yang diberikan. Apabila kredit yang tersebut macet
maka orang atau perusahaan yang memberikan jaminan itulah yang diminta pertanggungjawaban atau menanggung resikonya.
d. Jaminan asuransi, yaitu bank yang menjaminkan kredit tersebut kepada pihak
asuransi, terutama terhadap fisik obyek kredit, seperti kendaraan, gedung dan lainnya Jadi apabila terjadi kehilangan atau kebakaran, maka pihak asuransilah
yang akan menanggung kerugian tersebut. Di Negara-negara maju seringkali kredit diberikan bukan bentuk barang atau
surat-surat berharga, biasanya kredit ini diberikan karena kredibilitas perusahaan dapat dipercaya. Kredit ini diberikan untuk perusahaan yang memang benar-benar
bonafid dan professional, sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil. Dapat pula kredit tanpa jaminan dengan penilaian terhadap prospek
usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha ekonomi lemah.
2.1.6 Prinsip – prinsip Pemberian Kredit