Jumlah Penduduk Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara .1 Kondisi Geografis

Sumatera Utara juga merupakan salah satu daerah tujuan wisata DTW mempunyai 399 objek wisata yang tersebar di seluruh daerah. Dari 120 objek wisata yang dipasarkan melalui potensi alam, seperti Danau Toba, wisata bahari terutama di Nias, agro wisata, seni dan budaya etnis yang masing – masing mempunyai nilai sendiri. Komoditi kawasan agropolitan dataran tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara, seperti jagung, kentang, kopi, ikan mas, sapi, bawang merah, ubi dan sebagainya juga berpotensi untuk dikembangkan. Pengembangan kawasan agromarinepolitan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan pulau terluar, dengan luas laut Sumatera Utara 110.000 km 2 , panjang pantai 1.300 km 2 pantai timur 545 km dan pantai barat 375 km serta pulau Nias 380 km, jumlah pulau sebanyak 419 buah bernama 237 buah dan tidak bernama 182 buah sangat berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini seiring dengan bertambahnya penduduk Indonesia dan penduduk dunia sehingga meningkatkan permintaan terhadap kelautan dan perikanan, ditambah dengan menurunnya kemampuan produksi perikanan dunia.

4.1.4 Jumlah Penduduk

Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 1990 penduduk Sumatera Utara berjumlah 10,26 juta jiwa, pada tahun 2000 jumlah penduduk sebesar 11,51 juta jiwa. Berdasarkan hasil pendaftara pemilih dan pendataan penduduk berkelanjutan jumlah penduduk tahun 2003 sebesar 11,89 juta jiwa. Universitas Sumatera Utara Jumlah tersebut diproyeksikan menjadi 12,15 juta jiwa pada tahun 2004 dan 12,29 juta jiwa pada tahun 2005. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa per km 2 . sementara itu, laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000-2003 sebesar 1,14 persen. Ini lebih rendah dari pertumbuhan rata-rata per tahun pada periode 1990-2000 yang mencapai 1,20 persen per tahun. Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Sumatera Utara Tahun Perkembangan Penduduk 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2,01 2,07 2,04 2,06 2,08 2,11 2,13 2,13 2,14 2,14 2,15 2,49 2,15 2,15 2,15 2,28 2,11 2,12 2,29 2,65 2,65 2,06 2,06 2.06 Sumber : Badan Pusat statistik Sumatera Utara BPS, 2008 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Luas Wilayah Menurut KabupatenKota Tahun 2008 KabupatenKota Luas Wilayah km 2 Kabupaten Nias 3.495,39 Mandailing Natal 6.618,30 Tapanuli selatan 12.138,30 Tapanuli Tengah 2.188,00 Tapanuli Utara 3.726,52 Toba samosir 2.474,40 Labuhan Batu 9.223,18 Asahan 4.580,75 Simalungun 4.386,60 Dairi 1.927,80 Karo 2.127,80 Deli Serdang 2.407,96 Langkat 6.263,30 Nias Selatan 1.825,20 Humbang Hasundutan 2.335,33 Pakpak Barat 1.218,30 Samosir 2.069,05 Serdang Bedagai 1.989,98 Kota Sibolga 10,77 Tanjung Balai 60,52 Pematang siantar 79,99 Tebing Tinggi 37,99 Medan 265,10 Binjai 90,33 Padang Sidempuan 146 Sumatera Utara 71.680,68 Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka, 2008 4.2 Gambaran Umum Perekonomian Sumatera Utara Sumatera Utara mempunyai kekhususan dalam kerangka perekonomian nasional baik sebagai daerah agraris yang merupakan pusat pengembangan perkebunan dan hultikultura maupun sebagai salah satu pusat perkembangan industri di Sumatera Utara bagian Utara, serta sebagai salah satu gerbang Universitas Sumatera Utara pariwisata di Indonesia telah dapat melaksanakan pembangunan daerah dengan hasil yang positif. Hasil pembangunan yang telah dicapai tidak hanya pada bidang ekonomi dan berbagai prasarana fisik tetapi juga pada bidang-bidang lainnya. Keterpaduan dalam melaksanakan pembangunan di sektor industri dan perdagangan yang merupakan prioritas dalam pelita V sudah selayaknya dikembangkan di Sumatera Utara, karena dari perkembangan industri ini bisa meningkatkan hasil pertanian yang pada akhirnya dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat. Disamping itu juga melihat potensi daerha Sumatera utara di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan sangatlah potensila untuk dikembangkan. Faktor geografis yang mendukung juga bagi pengembangan daerah industri.

4.2.1 Perkembangan Perbankan Di Sumatera Utara