Persepsi Responden Tentang Program Pemberantasan Penyakit Diare Baik Baik Baik

ringansedang oralit yang diberikan dihitung dengan mengalikan berat badan penderita kg dengan 75 ml Tabel 4.5 . Tabel 4.5. Terapi B untuk penderita dehidrasi ringansedang Umur 1 tahun 1-4 tahun 5 tahun Dewasa Jumlah Oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml Terapi C untuk mengobati penderita dehidrasi berat, memberikan penderita cairan intravena, jika tidak dapat memberikannya kirim penderita untuk terapi intravena, bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan menujukkan cara memberikannya selama di perjalanan. Untuk keterlibatan instansi terkait masih direncanakan oleh Petugas, untuk program selanjutnya yang berhubungan dengan diare. Program awal telah berjalan untuk kemudahan masyarakat Kelurahan Pasar Belakang memperoleh air bersih. Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Sibolga, khususnya PDAM untuk memasukkan air PAM ke Kelurahan ini, sehingga sekarang ini masyarakat telah mendapatkan sumber air bersih dengan mudah.

4.4. Persepsi Responden Tentang Program Pemberantasan Penyakit Diare

Persepsi responden tentang Program Pemberantasan Diare diukur dengan menggunakan 3 variabel tujuan, kegiatan dan pemantauan, dengan hasil penelitian dapat dideskripsikan dibawah ini. Persepsi responden tentang Tujuan Program Pemberantasan Penyakit Diare diukur dengan menggunakan indikator komunikasi, informasi, edukasi, kesiapan dan Universitas Sumatera Utara keaktifan petugas; dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa: sebanyak 34 responden 44,2 memiliki persepsi kategori kurang tentang komunikasi petugas, dan 13 responden 16,9 memiliki persepsi sedang. Sebanyak 32 responden 41,6 memilikki persepsi kategori kurang tentang informasi yang disampaikan petugas, dan 19 responden 24,7 memiliki persepsi kategori sedang. Sebagian besar responden 40 orang; 51,9 memilikki persepsi kurang tentang edukasi dari petugas. Sebagian besar responden 40 orang; 51,9 memilikki persepsi kategori kurang tentang kesiapan petugas dalam menyampaikan informasi. Selanjutnya, sebagian besar responden 40 orang; 51,9 memilikki persepsi kategori kurang tentang keaktifan petugas dalam memberikan informasi. Secara keseluruhan, persepsi responden tentang tujuan program pemberantasan openyakit diarediukur dari aspek komunikasi, informasi, edukasi kesiapan dan keaktifan petugas adalah sebagian besar responden 41 orang; 53,2 memiliki persepsi kategori kurang tentang tujuan program, sebanyak 27 responden 35,1 memilikki persepsi kategori baik, dan hanya 9 responden 11,7 memilikki persepsi kategori sedang Tabel 4.6. Tabel 4.6. Persepsi Responden Tentang Tujuan Program Pemberantasan Penyakit Diare di Kelurahan Pasar Belakang Kota Sibolga Tahun 2009 No. Persepsi tentang Tujuan f

1. Komunikasi Petugas

a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 30 13 34 39,0 16,8 44,2 Jumlah 77 100 2. Informasi dari Petugas a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 26 19 32 33,7 24,7 41,6 Universitas Sumatera Utara Jumlah 77 100 3. Edukasi dari Petugas a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 28 8 41 36,4 10,4 53,2 Jumlah 77 100 4. Kesiapan Petugas a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 23 13 41 29,9 16,9 53,2 Jumlah 77 100 5. Keaktifan Petugas a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 24 13 40 31,2 16,9 51,9 Jumlah 77 100 No. Persepsi total tentang tujuan program F a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 27 9 41 35,1 11,7 53,2 Jumlah 77 100 Persepsi responden tentang kegiatan program pemberantasan penyakit diare diukur dengan menggunakan indikator advokasi, dukungan suasana, pemberdayaan masyarakat, penyuluhan, jadwal kegiatan, kelengkapan sarana; dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa: sebanyak 47 responden 61 memiliki persepsi kategori kurang tentang advokasi, dan 9 responden 11,7 memiliki persepsi sedang. Sebanyak 29 responden 37,7 memiliki persepsi kategori baik tentang dukungan suasana dari masyarakat, dan 23 responden 29,9 memiliki persepsi kategori sedang. Sebanyak 46 responden 59,7 memiliki persepsi kategori kurang tentang pemberdayaan masyarakat, dan 9 responden 11,7 memiliki persepsi kategori sedang. Sebanyak 33 responden 42,9 memiliki persepsi kategori kurang tentang penyuluhan oleh petugas, dan 15 responden 19,5 memiliki persepsi kategori sedang. Sebagian besar 50 responden 64,9 memiliki persepsi kategori Universitas Sumatera Utara kurang tentang tentang jadwal kegiatan. Selanjutnya, sebagian besar 47 responden 61 memiliki persepsi kategori kurang tentang tentang kelengkapan sarana. Secara keseluruhan, persepsi responden tentang kegiatan program pemberantasan openyakit diare diukur dari aspek advokasi, dukungan suasana, pemberdayaan masyarakat, penyuluhan, jadwal kegiatan, kelengkapan sarana adalah sebagian besar responden 44 orang; 57,1 memiliki persepsi kategori kurang tentang kegiatan program, sebanyak 24 responden 31,2 memilikki persepsi kategori baik, dan hanya 9 responden 11,7 memiliki persepsi kategori sedang Tabel 4.7. Persepsi responden tentang Pemantauan Program Pemberantasan Penyakit Diare diukur dengan indikator kunjungan rumah penderita, dan kunjungan 10 KK sekitar rumah penderita; dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa: Sebagian besar 52 responden 67,5 memiliki persepsi kategori kurang tentang kunjungan rumah penderita. Selanjutnya, sebagian besar 55 responden 71,4 memiliki persepsi kategori kurang tentang kunjungan 10 KK di daerah sekitar rumah penderita. Secara keseluruhan, persepsi responden tentang Pemantauan program pemberantasan penyakit diare, adalah sebagian besar responden 53 responden 68,8 memiliki persepsi kategori kurang tentang kegiatan program, sebanyak 17 responden 22,1 memiliki persepsi kategori baik, dan hanya 7 responden 9,1memiliki persepsi kategori sedang Tabel 4.8. Tabel 4.7. Persepsi Responden Tentang Kegiatan Program Pemberantasan Penyakit Diare di Lokasi Penelitian Tahun 2009 No. Persepsi tentang Kegiatan f

1. Persepsi tentang advokasi

a. Baik 21 27,3 Universitas Sumatera Utara b. c. Sedang Kurang 9 47 11,7 61,0 Jumlah 77 100 2. Persepsi tentang dukungan suasana a. b.

c. Baik