Baik Baik Hasil Analisis Statitik

kategori baik, sebanyak 32 responden 41,6 memiliki persepsi kategori sedang, dan hanya 4 responden 5,2 memiliki persepsi kategori kurang Tabel 4.10. Tabel 4.10. Tindakan Responden Tentang Pemberantasan Penyakit Diare di Kelurahan Pasar Belakang Kota Sibolga Tahun 2009 No. Tindakan Pemberantasan Diare f

1. Kesterilan dot dan botol susu

a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 21 33 23 27,2 42,9 29,9 Jumlah 77 100 2. Penyajian susu balita a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 45 21 11 58,4 27,3 14,3 Jumlah 77 100 3. Mencuci tangan dengan sabun a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 20 36 21 26,0 46,8 27,2 Jumlah 77 100 4. Penggunaan air bersih a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 68 9 - 88,3 11,7 - Jumlah 77 100 5. Penggunaan Jamban f a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 33 - 44 42,9 - 57,1 Jumlah 77 100 6. Membuang Tinja Balita a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 33 2 42 42,9 2,6 54,5 Jumlah 77 100 7. Imunisasi Balita a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 37 15 25 48,0 19,5 32,5 Jumlah 77 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. lanjutan No. Tindakan Pemberantasan Diare f 8. Mencegah Dehidrasi a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 39 37 1 50,6 48,1 1,3 Jumlah 77 100 9. Pemberian ASI dan makanan ketika diare a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 59 11 7 76,6 14,3 9,1 Jumlah 77

10. Membawa penderita a.

b. c. Baik Sedang Kurang 12 4 61 15,6 5,2 79,2 Jumlah 77 100 11. Tindakan Pemberantasan Diare f a. b.

c. Baik

Sedang Kurang 41 32 4 53,2 41,6 5,2 Jumlah 77 100

4.6. Hasil Analisis Statitik

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian untuk menguji pengaruh persepsi ibu tentang program pemberantasan diare terhadap tindakan pemberantasan diare, adalah regresi berganda; dengan tingkat kepercayaan yang digunakan sebesar 95 α=0,05. Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.11, dapat disimpulkan bawa: 1. Diketahui dari keseluruhan variabel persepsi ibu tentang program pemberantasan diare meliputi variabel tujuan, kegiatan, dan pemantauan, hanya variabel persepsi tentang tujuan yang diperkirakan memengaruhi tindakan pemberantasan penyakit diare, dengan taraf signifikansi 0,031. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel persepsi tentang tujuan program pemberantasan diare diperkirakan mempunyai pengaruh dihitung dari nilai R Square sebesar 35,9. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tindakan pemberantasan diare diperkirakan dipengaruhi berbagai faktor, diluar persepsi responden tentang tujuan program sebesar 64,1. 3. Kekuatan konribusi variabel persepsi ibu tentang pemberantasan diare terhadap peningkatan tindakan pemberantasan diare adalah sebesar 0,074 berdasar nilai β. 4. Berdasarkan hasil analisis dapat disusun persamaan regresi, yaitu: Y=1,675 konstanta + 0,074 tujuan. Berdasarkan Persamaan ini dapat diperkirakan bahwa apabila persepsi ibu tentang tujuan program pemberantasan diare meningkat, maka tindakan pemberantasan penyakit diare diperkirakan akan meningkat. Artinya, bertambah baiknya persepsi ibu tentang tujuan program, maka tindakan pemberantasan diare akan semakin baik. Tabel 4.11. Hasil Analisis Regresi ganda Pengaruh Persepsi Ibu tentang Program Pemberantasan Diare terhadap Tindakan Pemberantasan Penyakit Diare di Kelurahan Pasar Belakang Kota Sibolga Tahun 2009 No. Variabel Taraf Signifikan B R R Square F Hitung

1. Persepsi tentang tujuan

0,031 0,074 0,599 0,359 13,645 2. Persepsi tentang kegiatan 0,914 0,004 3. Persepsi tentang pemantauan 0,708 0,026 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

Hasil analisa uji stasistik dengan menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa persepsi ibu tentang tujuan program pemberantasan diare mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap tindakan pemberantasan penyakit diare, sedangkan persepsi tentang kegiatan dan pemantauan tentang program pemberantasan penyakit diare tidak berpengaruh terhadap tindakan pemberantasan penyakit diare di Kelurahan Pasar Belakang Kecamatan Sibolga Kota Kota Sibolga. 5.1. Pengaruh Persepsi Ibu Tentang Tujuan Program Pemberantasan Diare Terhadap Tindakan Pemberantasan Penyakit Diare Analisis statistik regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel persepsi tentang tujuan program pemberantasan penyakit diare memiliki pengaruh B=0,074 terhadap tindakan penanganan diare, dengan taraf signifikan p= 0,0310,05. Hal ini sejalan dengan pendapat Azwar 2005 yang menyatakan bahwa persepsi memengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan. Hasil wawancara di lapangan menunjukkan bahwa responden masih banyak yang kurang memahami tujuan dari program pemberantasan diare yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Berdasarkan persepsi tentang komunikasi petugas, informasi yang disampaikan petugas, edukasi dari petugas, kesiapan petugas dalam menyampaikan informasi dan keaktifan petugas dalam memberikan informasi memengaruhi responden dalam melakukan tindakan pemberantasan penyakit diare. Universitas Sumatera Utara