Program Pemberantasan Penyakit Diare

akses air bersih jumlahnya sangat kecil, mereka meminta kepada tetanggakeluarga dekat yang sudah memiliki sumber air bersih dari Perusahaan Air Minum PAM daerah untuk konsumsi keluarga, sedangkan untuk sarana jamban, masyarakat yang tidak memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan atau yang tidak memiliki jamban, mereka jarang untuk numpang, mereka biasanya buang air besar di atas laut atau di halaman belakang dan hal ini masih sering kita jumpai saat ini. Tabel 4.4. Tabel 4.4. Kepemilikan Sarana Sanitasi di Kelurahan Pasar Belakang Kota Sibolga Tahun 2009 No. Kepemilikan Sarana Sanitasi F a. b.

c. Baik

Sedang Buruk 23 9 45 29,9 11,7 58,4 Jumlah 77 100

4.3. Program Pemberantasan Penyakit Diare

Pelaksanaan program pemberantasan penyakit diare oleh Dinas Kesehatan Kota Sibolga telah dilakukan dengan mengadakan penyuluhan dan pelatihan dalam menangani penderita diare. Penyuluhan tersebut difasilitasi oleh Dinas Kesehatan dengan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah APBD Kota Sibolga. Pelaksana kegiatan adalah petugas dari Dinas Kesehatan bagian pemberantasan penyakit P2 dan promosi kesehatan dan dibantu oleh kader dan tokoh masyarakat, dengan sasaran adalah masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita. Hal ini didasari karena menurut data tahun 2007, persentase diare pada balita sebesar 90 dari jumlah penderita diare dari tiap kecamatan. Tidak hanya oleh Dinas Universitas Sumatera Utara Kesehatan namun, program ini juga didukung oleh Puskesmas dan khususnya petugas dan kader posyandu yang melanjutkan kegiatan tersebut pada saat jadwal posyandu. Sehingga program pemberantasan penyakit diare ini dapat mencapai tujuannya. Materi yang disampaikan berhubungan dengan diare, mulai dari apa itu diare, bagaimana seseorang terkena diare, apa-apa saja faktor yang dapat menyebabkan diare, bagaimana pencegahan serta tatalaksana pada orang yang telah terkena diare. Memberikan pelatihan kepada para peserta dalam tatalaksan diare di rumah, terapi A untuk penderita tanpa dehidrasi, yaitu: memberikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi, gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti larutan oralit, makanan yang cair seperti sup, air tajin dan kalau tidak ada air matang. Gunakan larutan oralit untuk anak seperti dijelaskan dalam kotak di bawah catatan jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi, teruskan ASI atau susu, bila anak usia 6 bulan atau lebih telah mendapat makanan padat: berikan bubur, bila mungkin dicampur dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau 2 sendok the minyak sayur tiap porsi. Berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menambahkan kalium. Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita sebagai berikut:buang air besar cair lebih sering, muntah berulang-ulang, selalu haus, makan atau minum sedikit, demam, dan tinja berdarah. Terapi B untuk penderita dehidrasi Universitas Sumatera Utara ringansedang oralit yang diberikan dihitung dengan mengalikan berat badan penderita kg dengan 75 ml Tabel 4.5 . Tabel 4.5. Terapi B untuk penderita dehidrasi ringansedang Umur 1 tahun 1-4 tahun 5 tahun Dewasa Jumlah Oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml Terapi C untuk mengobati penderita dehidrasi berat, memberikan penderita cairan intravena, jika tidak dapat memberikannya kirim penderita untuk terapi intravena, bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan menujukkan cara memberikannya selama di perjalanan. Untuk keterlibatan instansi terkait masih direncanakan oleh Petugas, untuk program selanjutnya yang berhubungan dengan diare. Program awal telah berjalan untuk kemudahan masyarakat Kelurahan Pasar Belakang memperoleh air bersih. Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Sibolga, khususnya PDAM untuk memasukkan air PAM ke Kelurahan ini, sehingga sekarang ini masyarakat telah mendapatkan sumber air bersih dengan mudah.

4.4. Persepsi Responden Tentang Program Pemberantasan Penyakit Diare