2.4 Masyarakat
2.4.1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang atau dengan sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh
mempengaruhi satu sama lainShadily,1961:31. Pengaruh dan pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya disini menjadi unsur yang sine qua non yang harus
ada dalam masyarakat, bukan hanya menjumlahkan adanya orang-orang saja, diantara mereka harus ada pertalian satu sama lain.
2.4.2 Masyarakat dan Macamnya
Masyarakat adalah satu kesatuan yang berubah yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan itu. Masyarakat mengenal kehidupan
yang tenang, teratur dan aman disebabkan oleh karena pengorbanan sebagian kemerdekaan dari anggota-anggotanya, baik dengan paksa maupun sukarela.
Pengorbanan disini dimaksudkan menahan nafsu atau kehendak sewenang- sewenang, untuk mengutamakan kepentingan dan keamanan bersama, dengan
paksa berarti tunduk kepada hukum-hukum yang telah ditetapkan negara dan sebagainya dengan sukarela berarti menurut adaptasi dan berdasarkan keinsyafan
akan persaudaraan dalam kehidupan bersama ini. Cara terbentuknya masyarakat mendatangkan pembagian dalam :
1 Masyarakat paksaan, umpamanya negara masyarakat tawanan ditempat
tawanan dan sebagainya. 2
Masyarakat merdeka terbagi pula dalam
a Masyarakat Alam nature yaitu yang terjadi dengan
sendirinya, suku, golongan yang bertalian karena darah atau keturunan umum nya yang masih sederhana sekali
kebudayaannya. b
Masyarakat Kultur, berdiri karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan keagamaan yaitu antara lain kongsi
perekonomian, koperasi gereja dan sebagainya.
2.4.3 Asal Masyarakat
Bermacam-macam penyelidikan dijalankan untuk mendapat jawaban tentang asal masyarakat, tetapi tidak satupun yang dapat ditegaskan benar. Semua
pendapat hanya merupakan kira-kira dan pandangan saja. Antara lain orang berkesimpulan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri, hidup dalam gua di
pulau sunyi umpamanya selalu ia akan tertarik kepada hidup bersama dalam masyarakat, karena :
1 Hasrat yang berdasar naluri kehendak di luar pengawasan akal untuk
memelihara keturunan, untuk mempunyai anak, kehendak akan memaksa ia mencari isteri hingga masyarakat keluarga terbentuk.
2 Kelemahan manusia selalu terdesak ia untuk mencari kekuatan bersama,
yang terdapat dalam berserikat dengan orang lain, sehingga berlindung bersama-sama dan dapat pula mengejar kebutuhan kehidupan sehari-hari
dengan tenaga bersama-sama.
3 Aristoteles berpendapat, bahwa manusia ini adalah zoon politikon, yaitu
mahkluk sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau sedikitnya mencari teman untuk hidup bersama lebih suka dari pada hidup sendiri.
4 Bergson 1895 berpendapat bahwa manusia ini hidup bersama bukan
karena oleh persamaan malainkan oleh karena perbedaan yang terdapat dalam sifat, kedudukan, dan sebagainya. Demikian oleh karena pendapat
ini berdasar kepada pelajaran dialektika, yang mencoba melihat kebenaran dalam kenyataan dengan mengadakan perbedaan dan perbandingan.
2.5 Konsep-konsep Kesejahteraan Sosial