Deskriptif Variabel PNPM-P2KP Variabel X

Berdasarkan Tabel 5.6 di halaman sebelumnya dapat kita lihat bahwa kebanyakan responden memiliki 3 orang anak 45, 2 orang anak 26, 4 orang anak 19, diatas 4 anak 6, dan 1 orang anak 1. Responden yang memiliki 3 orang anak kebanyakan dari mereka yang memiliki penghasilan tidak tetap dan berprofesi sebagai pedagang.

5.1.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian analisis Program PNPM-P2KP terhadap Sosial Ekonomi masyarakat miskin di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, dengan tanggapan responden sebagai berikut : Untuk alternatif jawaban a diberi skor 3 Untuk alternatif jawaban b diberi skor 2 Untuk alternatif jawaban c diberi skor 1

5.1.3 PNPM-P2KP Variabel X

Tabel 5.7 Mengetahui Program PNPM-P2KP No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui 47 3 94,00 6,00 0,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Berdasarkan tabel 5.7 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang Program PNPM-P2KP sebesar 47 orang 94 namun sebagian dari mereka juga mengetahui program tersebut melalui orang – orang yang mendapat program dan ada juga mengetahui dari tetangga terdekat. Frekuensi dari kurang mengetahui yaitu 3 orang 6 hal tersebut terjadi karena dari mereka ada yang hanya ikut-ikutan atau bisa di sebut numpang nama supaya mendapat uang saja bagi beberapa orang dalam kelompok mereka sendiri. Adapun untuk pilihan jawaban tidak mengetahui dengan tidak ada jawaban 0 karena peneliti tidak mendapat responden yang pilihan jawabannya tidak mengetahui. Namun ada juga ketika diwawancarai lebih dalam mengenai istilah – istilah Program PNPM-P2KP mereka kebanyakan tidak menjawab dan lebih banyak menceritakan mata pencaharian mereka. Tabel 5.8 Pemilihan peserta program tepat sasaran No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Tepat Kurang tepat Tidak tepat 41 9 82,00 18,00 0,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa frekuensi responden yang memberikan jawaban tepat sebesar 41 orang 82 hal tersebut terjadi karena mereka beranggapan bahwa prosedur – prosedur yang digunakan dalam menyeleksi peserta program telah melalui tim ferifikasi oleh BKM sehingga wajar mendapat pinjaman uang dalam proses pelaksanaan PNPM-P2KP. Frekuensi responden yang menjawab kurang tepat adalah 9 orang 18 mereka beralasan bahwa peserta program di pilih oleh kepling sehingga rawan penyelewengan seperti terjadi pada lingkungan yang tidak mendapat program PNPM-P2KP. Frekuensi responden yang memilih tidak tepat tidak ada ditemukan peneliti ketika ke lapangan. Hal ini didukung dari informasi yang didapatkan dari hasil wawancara dengan Bapak Posman Matondang selaku koordinator BKM Sehati Kelurahan Sidikalang 60 tahun menyatakan “ada 2 lingkungan yang tidak mendapatkan Program PNPM-P2KP bukan karena masalah sosialisasi yang kurang tepat tetapi karena di lapangan pernah ada penyelewengan oleh kepling jadi warganya menolak Program PNPM-P2KP”. Tabel 5.9 Dana yang diberikan sudah cukup memadai No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Memadai Kurang memadai Tidak memadai 41 9 82,00 18,00 0,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa responden yang memilih bahwa dana yang diberikan memadai adalah 41 orang 82 mereka beranggapan bahwa dana pinjaman yang sebesar Rp 500.00,00 untuk dana awal sudah memadai mengingat dana tersebut hanya digunakan untuk membantu usaha berdagang saja. Frekuensi responden yang menjawab bahwa dana yang diberikan kurang memadai adalah 9 orang 18 mereka beranggapan bahwa ingin mendirikan usaha yang lebih besar lagi sehingga apabila ada kelompok baru ingin meminjam dana besar tidak cukup, sedangkan data yang menunjukkan bahwa dana PNPM- P2KP tidak memadai tidak ditemukan peneliti dalam lapangan. Hal ini didukung dari informasi yang didapatkan dari hasil wawancara dengan Ibu Adelaide L. Tobing 33 tahun menyatakan “ dana yang diberikan sebenarnya kurang untuk buat usaha seperti dalam kelompok mereka ada 5 orang yang terdaftar namun yang memakai uang hanya 1 atau 2 orang dan pengembaliannya dananya pun yang memakai uang sedangkan sisanya hanya nitip nama saja supaya dana yang diberikan cair kepada 1 atau 2 orang tersebut”. Tabel 5.10 Frekuensi kehadiran dalam Sosialisasi No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Selalu hadir Jarang hadir Tidak pernah hadir 4 37 9 8,00 74,00 18,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Dari tabel data 5.10 diketahui bahwa kategori responden selalu hadir dalam sosialisasi ada 4 responden 8 mereka umumnya ingin tahu mengenai program PNPM-P2KP dan juga atas anjuran kepling mereka. Data yang menunjukkan bahwa responden jarang hadir dalam sosialisasi ada 37 responden 74 mereka sebagian beranggapan bahwa tidak tahu mengenai sosialisasi dan juga yang beralasan tidak sempat. Data yang menunjukkan responden tidak pernah hadir ada 9 responden 18 dan umumnya mereka adalah yang hanya menitip nama dan beranggapan yang perlu hadir adalah UPK saja seperti Ketua dan Bendahara. Tabel 5.11 Manfaat sosialisasi dalam penerapan program PNPM-P2KP No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Membantu Kurang membantu Tidak membantu 37 7 6 74,00 14,00 12,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Dari tabel data halaman sebelumnya diketahui bahwa responden yang menyatakan bahwa sosialisasi membantu dalam penerapan program PNPM-P2KP ada 37 responden 74 mereka mengatakan bahwa tidak cukup informasi kalau dengar dari anggota – anggota KSM lain juga ada yang mengatakan bahwa ingin tahu mengenai program PNPM-P2KP. Pada data yang menunjukkan sosialisasi kurang membantu ada 7 responden 14 mereka umumnya adalah yang meenjadi anggota baru sehingga belum paham betul program ini, sedangkan data yang menunjukkan bahwa sosialisasi program PNPM-P2KP tidak membantu umumnya adalah mereka tidak datang ketika sosialisasi dan kebanyakan adalah hanya menitip nama supaya kelompok mereka diberikan pinjaman. Tabel 5.12 Pendapatan meningkat setelah menerapkan program PNPM-P2KP No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Meningkat Kurang meningkat Tidak meningkat 29 20 1 58,00 40,00 2,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Dari tabel data diatas dapat diuraikan bahwa ada 29 responden 58 menyatakan bahwa pendapatan mereka meningkat dan mempunyai untung antara sampai Rp 500.000,00. Responden yang menyatakan pendapatan mereka kurang meningkat ada 20 responden 40 karena hanya naik sedikit dari rata – rata sehingga mengusahakan mata pencaharian lain yaitu berladang. Responden yang menyatakan pendapatan mereka tidak meningkat ada 1 responden 2 dan mengatakan tidak mengikuti program PNPM-P2KP lagi. Tabel 5.13 Keuntungan setelah mengikuti Program PNPM-P2KP No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. Ada Tidak ada 48 2 96,00 4,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Dari tabel data diatas dapat diuraikan bahwa ada 48 responden 96 yang menyatakan untung setelah mengikuti program PNPM-P2KP terhitung mulai dari tahun 2008 sampai sekarang dan sebagian dari mereka ada juga yang memutuskan untuk meminjam lagi guna membuat usaha yang lebih besar dari sebelumnya. Data yang menunjukkan tidak ada keuntungan setelah mengikuti program PNPM-P2KP ada 2 orang 4 mereka beralasan bahwa dana yang digunakan dari program tersebut kurang sehingga keuntungannya juga kurang dan memutuskan untuk tidak ikut program PNPM-P2KP lagi. Tabel 5.14 PNPM-P2KP bermanfaat dalam meningkatkan pendapatan Ekonomi No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat 42 8 84,00 16,00 0,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Dari tabel data dihalaman sebelumnya dapat dilihat bahwa ada 42 responden 84 yang menyatakan bahwa program PNPM-P2KP bermanfaat dalam meningkatkan pendapatan ekonomi, sedangkan data yang menyatakan bahwa program PNPM-P2KP kurang bermanfaat ada 8 responden 16 mereka menyatakan untuk mendapatkan dana tambahan mereka mengusahakan ladang. Data yang menunjukkan bahwa program PNPM-P2KP tidak bermanfaat dalam meningkatkan pendapatan ekonomi tidak ditemukan peneliti dalam responden di lapangan. Tabel 5.15 Menerima sanksihukuman terkait pelaksanaan Program PNPM-P2KP No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. Pernah Tidak pernah 6 44 12,00 88,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Dari tabel data 5.15 dapat kita lihat bahwa responden yang menyatakan pernah menerima sanksi adalah 6 responden 12. Mereka yang menerima sanksi adalah biasanya karena lewat jatuh tempo sehingga mendapat sanksi berupa peringatan dan apabila masih juga bermasalah maka kelompok mereka tidak akan diberikan lagi pinjaman dana bergulir. Keputusan tersebut diserahkan kepada tim ferifikasi. Tabel data yang menyatakan tidak pernah menerima sanksi adalah 44 responden 88 dan mereka menyatakan membayar sebelum jatuh tempo sehingga diberi keleluasaan untuk memberi pinjaman dan mendapat kepercayaan. Tabel 5.16 Tanggapan tentang Program PNPM-P2KP No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Baik Kurang baik Buruk 46 4 92,00 8,00 0,00 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner 2010 Dari tabel data diatas dapat diuraikan bahwa ada 46 responden 92 yang menyatakan baik terhadap program PNPM-P2KP karena merasa ada peningkatan terhadap pendapatan mereka sehingga ada yang memutuskan untuk mengikuti program sampai sekarang. Tabel data yang menyatakan kurang baik ada 4 responden 8 mereka merasa pendapatan mereka kurang meningkat dan lagi pula ada peraturan yang menurut mereka kurang berkenaan seperti apabila ada seseorang dalam kelompok yang pindah kelurahan maka kelompok mereka tidak akan mendapat pinjaman lagi. Tabel data yang menunjukkan program PNPM-P2KP buruk tidak ditemukan peneliti dalam lapangan.

5.1.4 Sosial Ekonomi Masyarakat Variabel Y

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Analisis Dampak Program Pnpm Mandiri Perkotaan Bidang Infrastruktur Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kota Tebing Tinggi

0 35 104

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Respon Masyarakat Terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Di Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang

1 39 127

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76