Di dalam pendekatannya untuk memecahkan masalah penyesuaian sosial, pekerja sosial tidak dapat mengabaikan setiap aspek kehidupan manusia dan
kehidupan sosial di dalam masyarakat dimana pekerja sosial bekerja. Jadi pendekatan pekerjaan sosial tidak hanya ditujukan kepada individu atau
kelompokkeluarga dan kondisi sosial, tetapi juga tertuju kepada masalah interaksi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya. Tujuan pekerjaan sosial adalah
mencapai kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Pekerjaan sosial berusaha menolong individu, kelompok dan masyarakat agar mereka
memahami secara tepat kondisi atau kenyataan yang mereka hadapi dan mencoba meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi permasalahan tersebut.
2.5.3 Peranan Pekerja Sosial
Enabler
Sebagai Enabler seorang pekerja sosial ataupun sarjana kesejahteraan sosial membantu masyarakat agar dapat mengartikulasikan kebutuhan mereka,
mengidentifikasi masalah mereka dan mengembangkan kapasitas mereka agar dapat menangani masalah yang mereka hadapi secara lebih efektif.
Ada 4 fungsi utama seorang enabler yaitu : 1
membantu masyarakat menyadari dan melihat kondisi mereka.
2 membangkitkan dan mengembangkan pengorganisasian dalam
masyarakat.
3 mengembangkan relasi interpersonal yang baik.
4 memfasilitasi perencanaan yang efektif.
Broker
Peranan seorang Broker berperan dalam menghubungkan individu ataupun kelompok dalam masyarakat yang membutuhkan bantuan ataupun layanan
masyarakat tetapi tidak tahu dan bagaimana mendapatkan bantuan tersebut. Broker dapat juga dikatakan menjalankan peran sebagai mediator yang
menghubungkan klien dengan pemilik sumber daya.
Expert
Seorang expert lebih banyak memberikan saran dan dukungan informasi dalam berbagai area. Misalnya saja, seorang tenaga ahli dapat memberikan usulan
mengenai bagaimana struktur organisasi yang bisa dikembangkan dalam masyarakat tersebut dan kelompok-kelompok mana saja yang harus terwakili.
Seorang expert harus sadar bahwa usulan dan saran yang ia berikan bukanlah mutlak harus dijalankan masyarakat, tetapi usulan dan saran tersebut
lebih merupakan sebagai masukan gagasan untuk bahan pertimbangan masyarakat ataupun organisasi dalam masyarakat tersebut.
Edukator
Dalam menjalankan peran sebagai pendidik educator pekerja sosial ataupun sarjana kesejahteraan sosial diharapkan mempunyai keterampilan sebagai
pembicara dan pendidi. Pekerja sosial ataupun Sarjana Kesejahteraan Sosial harus
mampu berbicara di depan publik untuk menyampaikan informasi mengenai
beberapa hal tertentu sesuai dengan bidang yang ditanganinya.
2.5.4 Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, makanan, tempat berlindung dan air minum, hal-
hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi
masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahami dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah “negara berkembang” biasanya digunakan untuk merujuk kepada
negara-negara yang “miskin”. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya
mencakup: 1
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan.
Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang- barang dan pelayanan dasar.
2 Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3 Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna memadai di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan bisa dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set
standard yang konsisten, tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat misal di suatu negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi
yang makan di bawah jumlah yang cukup menopang kebutuhan tubuh manusia kira-kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki-laki dewasa.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia berkembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap wilayah. Di negara-negar maju,
kondisi ini menghadirkan kaum tunawisa yang bertambah. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang
miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai
negara berkembang. Kemiskinan banyak dihubungkan dengan :
1 Penyebab individual , atau patologis yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
2 Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan
pendidikan keluarga. 3
Penyebab sub-budaya, yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan
sekitar. 4
Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
5 Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah : 1
Bantuan kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa
sejak zaman pertengahan. 2
Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan
perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
3 Persiapan bagi yang lemah. daripada memberikan bantuan secara
langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih
mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti
kebutuhan akan perawatan kesehatan.http:id.wikipedia.orgwikiKemiskinan.
2.5.5 Pemberdayaan Masyarakat