RANCANGAN PERCOBAAN BAHAN DAN METODE A.

24

C. RANCANGAN PERCOBAAN

Optimasi pada penelitian ini dilakukan secara bertahap yaitu optimasi waktu terbaik, perbandingan minyak-pelarut terbaik, suhu terbaik dan jenis pelarut terbaik. Setiap optimasi dilakukan duplo sehingga rancangan percobaan didasarkan pada rancangan acak lengkap RAL dengan satu faktor. Model matematika yang digunakan adalah : X ij = Respon percobaan terhadap perlakuan pada taraf ke-i dan ulangan ke-j µ = Rata-rata umum ε ij = Pengaruh kesalahan percobaan pada ulangan ke-j Pengujian dilakukan dengan program SPSS 11.5 one-way analysis of variance ANOVA dengan p0.05 dilanjutkan uji Duncan. Parameter untuk optimasi waktu adalah randemen yang dihasilkan sebagaimana disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Rancangan acak lengkap penentuan waktu optimum Duplo Waktu 24 jam W1 48 jam W2 72 jam W3 1 X11 X21 X31 2 X12 X22 X32 Parameter untuk rasio minyak-pelarut terbaik adalah rendemen yang dihasilkan sebagaimana disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Rancangan acak lengkap penentuan rasio minyak-pelarut optimum Duplo Perbandingan minyak-pelarut 1:5 bv R1 1:10 bv R2 1:20 bv R3 1 X11 X21 X31 2 X12 X22 X32 Parameter untuk optimasi suhu terbaik adalah kadar DAG yang dihasilkan sebagaimana disajikan pada Tabel 8. X ij = µ + ε ij 25 Tabel 8. Rancangan acak lengkap penentuan suhu optimum Duplo Suhu Kontrol 5 o C T1 10 o C T2 15 o C T3 1 X11 X21 X31 X41 2 X12 X22 X32 X42 Parameter untuk optimasi jenis pelarut terbaik adalah kadar DAG yang dihasilkan sebagaimana disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Rancangan acak lengkap penentuan jenis pelarut optimum Duplo Jenis Pelarut Kontrol Aseton P1 Heksana P2 Aseton Heksana 7525 P3 Aseton Heksana 5050 P4 Aseton Heksana 2575 P5 1 X11 X21 X31 X41 X51 X61 2 X12 X22 X32 X42 X52 X62 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS BAHAN BAKU

Berdasarkan analisis, minyak RBDPO yang digunakan memiliki bilangan peroksida sebesar 2.99 meq O 2 kg minyak Tabel 10. Berarti bilangan peroksida bahan baku RBDPO masih layak untuk reaksi gliserolisis enzimatis. Willis et al 2002 menyatakan bahwa proses oksidasi yang terjadi dalam substrat akan menyebabkan penghambatan dan penurunan aktivitas enzim lipase. Penghambatan ini terlihat pada tingkat kadar peroksida diatas 5 meqkg minyak. Sedangkan nilai bilangan yod bahan baku RBDPO yang terukur sebesar 54.66 g100g Tabel 10 dan nilai bilangan yod ini telah memenuhi standar mutu SNI 01-0018-2006 yaitu minimal 50 g100g. Semakin tinggi bilangan yod, maka semakin banyak ikatan rangkap yang diadisi dan semakin tinggi derajat ketidakjenuhan minyak sehingga mutu minyak semakin baik. Tabel 10. Hasil analisis bahan baku RBDPO Willis et al 2002 SNI 01-0018-2006 Kadar asam lemak bebas bahan baku yaitu 0,06 bb Tabel 10. Angka ini masih di bawah dari syarat mutu RBDPO berdasarkan SNI 01- 0018-2006 yaitu maksimal 0.1 bb sehingga bahan baku ini masih memenuhi dari syarat SNI. Willis et al 2002 menyatakan keberadaan asam lemak bebas yang tinggi akan menghambat dan menurunkan aktivitas lipase. Kadar asam lemak yang tinggi akan menyebabkan tingkat keasaman fase mikroakuaeous di sekitar lipase menjadi tinggi. Hal ini akan menyebabkan desorpsi air dari wilayah interface, suatu wilayah yang terdiri dari fase air dan minyak. Lipase merupakan enzim yang memiliki keunikan yaitu aktif pada Analisis Referensi Hasil analisis Bilangan peroksida Meqkg Maksimal 5.00 2.99 Bilangan iod bb Minimal 50 54.66 Kadar asam lemak bebas bb Maksimal 0.1 0.06 Kadar air bb Maksimal 0.1 0.02