Bilangan peroksida AOAC, 1995 Bilangan yod SNI 01-0018-2006 Kadar asam lemak bebas SNI 01-0018-2006

15

III. BAHAN DAN METODE A.

BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil, gliserol, silika dan katalis lipase Thermomyces lanuginosa Lipozime TL IM. Bahan-bahan kimia yang diperlukan antara lain heksana, aseton, pelarut Wijs 9 gram yodium triklorida ICl 3 dilarutkan dalam 700 ml asam asetat glasial dan 300 ml sikloheksana, kloroform, dietil eter, petroleum eter, kristal NaOH, kristal KI, kristal Na-tiosulfat, akuades, alkohol 95, kertas saring biasa dan kertas saring whatman no. 1, dimetil formamida DMF, benzena, bistrimetilsililtrifluoroasetamida BSTFA, trimetilklorsilan TMCS, piridin, standar internal n-Tetradekana, kemurnian min. 99, larutan standar internal 100 mg n-Tetradekana dalam labu takar 10 ml dan kemudian ditambah piridin hingga batas tera.

2. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah sistem kromatografi gas GC, inkubator, erlenmeyer, gelas ukur, gelas piala, desikator, termometer, timbangan analitik, refrigerator, freezer, reaktor berjaket, oven, sentrifuse, oven, vortex, botol semprot dan peralatan gelas.

B. METODE

1. Analisis Bahan Baku RBDPO

Parameter bahan baku RBDPO yang diperiksa meliputi bilangan peroksida, bilangan yod, asam lemak bebas dan kadar air

a. Bilangan peroksida AOAC, 1995

Contoh minyak ditimbang seberat 5.0 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer tertutup lalu diisi dengan gas N 2 . Sampel kemudian ditambahkan dengan 55 ml kloroform dan diaduk hingga homogen. Setelah itu sampel ditambahkan asam asetat glasial sebanyak 20 ml. Larutan KI jenuh juga ditambahkan sebanyak 0.5 ml kemudian erlenmeyer ditutup dengan cepat dan digoyang selama lima menit 16 pada suhu 15 o C sampai 25 o C. Setelah itu sampel ditambahkan 30 ml destilata. Larutan tersebut lalu dititrasi dengan larutan sodium tiosulfat Na 2 S 2 O 3 0.1 N dan digoyang dengan kuat. Larutan pati yang digunakan sebagai indikator ditambahkan ketika warna kuning larutan hampir hilang dan titrasi dilanjutkan hingga warna biru menghilang. Titrasi juga dilakukan terhadap blangko. Bilangan peroksida dihitung dengan menggunakan rumus Bilangan Peroksida Keterangan : Vs = volum sodium tiosulfat untuk titrasi sampel ml Vb = volum sodium tiosulfat untuk titrasi blangko ml T = konsentrasi sodium tiosulfat yang distandarisasi N m = massa sampel g

b. Bilangan yod SNI 01-0018-2006

Sampel minyak ditimbang sebanyak 0.5 g dalam erlenmeyer 250 ml kemudian ditambahkan 20 ml kloroform, 25 ml larutan Wijs, kemudian dicampur merata dan disimpan dalam ruang gelap selama 25 menit pada suhu 25 o C. Selanjutnya sampel ditambahkan 20 ml larutan KI 15 dan 100 ml akuades yang sudah dididihkan lalu dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0.1 N sampai larutan berwarna kekuningan. Setelah itu, sampel ditambahkan indikator pati dan dititrasi kembali sampai warna biru hilang. Blanko dibuat dengan cara yang sama tanpa menggunakan minyak. Bilangan yod dinyatakan sebagai gram yod yang diserap tiap 100 g dihitung sampai 2 desimal. Bilangan Yod Keterangan: T = normalitas larutan standar Na 2 S 2 O 3 V b = volume larutan Na 2 S 2 O 3 0.1 N blanko 17 V s = volume larutan Na 2 S 2 O 3 0.1 N sampel m = bobot contoh g 12,69 = berat atom yod10

c. Kadar asam lemak bebas SNI 01-0018-2006

Sampel minyak ditimbang sebanyak 2,6-3,0 gram kemudian dilarutkan ke dalam etanol 95. Larutan ini kemudian dititrasi dengan KOH 0.1 N dengan indikator phenolptalein hingga terlihat berwarna merah muda selama 10 detik. Kadar asam lemak bebas dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan : Kadar asam Keterangan : V = volume KOH untuk titrasi ml T = normalitas larutan KOH M = berat molekul sampel m = jumlah sampel yang digunakan g

d. Kadar air Metode oven, SNI 01-0018-2006