21
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1 Parameter perairan dan komunitas karang
Alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan data parameter perairan dan komunitas karang di stasiun penelitian Desa Teluk Buton, terlihat pada
Tabel 1. Tabel 1 Alat dan bahan pengambilan data di stasiun penelitian
Parameter Perairan Komunitas Karang
Parameter Alat
Satuan Alat
Kecerahan Secchi disch
m Scuba
Kedalaman Deep meter consule
m Roll meter
Kecepatan Arus Tali nilon dan gabus
cmdt Camera under water
pH pH meter
GPS Alat tulis bawah air
Perahu motor
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari lapangan melalui metode
survei lapangan. Data primer meliputi 1 data parameter kualaitas perairan, 2 data ekologi terdiri dari : a persentase tutupan karang hidup yang terdiri dari
hard coral Acropora dan non Acropora berdasarkan life form, b data
kelimpahan ikan karang terdiri dari : ikan target, ikan indikator dan ikan mayor, c data benthic fauna yang berasosiasi langsung dengan terumbu karang selain
ikan, 3 data foto hamparan karang, 4 data sosial yaitu wawancara meliputi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Dinas Kelautan dan Perikanan, PLN dan Dinas Pekerjaan Umum, masyarakat setempat stasiun penelitian, pengunjung, 5 penetapan stasiun penelitian.
Adapun proses pengambilan data primer yang terdiri dari data ekologi terumbu karang, foto hamparan karang, wawancara serta penetapan lokasi yaitu :
1. Ekologi terumbu karang
a. Life form karang
Pada lokasi transek, data diambil dengan menggunakan metode Line Intercept Transect LIT mengikuti English et al. 1997, dengan beberapa
22 modifikasi. Panjang garis transek 10 m dan diulang sebanyak 3 kali. Teknis
pelaksanaan di lapangannya yaitu seorang penyelam meletakkan pita berukuran sepanjang 70 m sejajar garis pantai dimana posisi pantai ada di sebelah kiri
penyelam. Kemudian LIT ditentukan pada garis transek 0-10 m, 30-40 m dan 60-70 m. Semua biota dan substrat yang berada tepat di garis tersebut dicatat
dengan ketelitian hingga centimeter. Jenis karang yang dicatat dalam bentuk lifeform dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Daftar penggolongan komponen dasar penyusun komunitas karang berdasarkan lifeform. Genus
Kategori Kode
Keterangan
Dead Coral DC
Baru saja mati, warna putih atau putih kotor Dead Coral with Alga
DCA Karang ini masih berdiri, struktur skeletal
masih terlihat
Acropora Branching
ACB Paling tidak 2
o
percabangan. Memiliki axial dan radial oralit.
Encrusting ACE
Biasanya merupakan dasar dari bentuk acropora belum dewasa
Submassive ACS
Tegak dengan bentuk seperti baji Digitate
ACD Bercabang tidak lebih dari 2
o
Tabulate ACT
Bentuk seperti meja datar
Non-Acropora Branching
CB Paling tidak 2
o
percabangan. Memiliki radial oralit.
Encrusting CE
Sebagian besar
terikat pada
substrat mengerak Paling tidak 2
o
percabangan Foliose
CF Karang terikat pada satu atau lebih titik,
seperti daun, atau berupa piring. Massive
CM Seperti batu besar atau gundukan
Submassive CS
Berbentuk tiang kecil, kenop atau baji. Mushroom
CMR Soliter, karang hidup bebas dari genera
Heliopora CHL
Karang biru Millepora
CML Karang api
Tubipora CTU
Bentuk seperti pipa-pipa kecil Soft Coral
SC Karang bertubuh lunak
Sponge SP
Zoanthids ZO
Others OT
Ascidians, anemon, gorgonian, dan lain-lain
Alga Alga assemblage
AA Coralline alga
CA Halimeda
HA Macroalga
MA Turf alga
TA Abiotik
Sand S
Pasir Rubble
R Patahan karang yang ukurannya kecil
Silt SI
Pasir berlumpur Water
W Air
Rock RCK
Batu
23
b. Ikan karang