7 pengembangan pariwisata pada suatau daerah tujuan wisata, baik secara lokal,
regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara erat kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara tersebut. Dengan perkataan lain,
pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata selalu akan diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi rakyat banyak. Dikatakan
juga bahwa dengan adanya kegiatan kepariwisataan akan timbul hasrat dan keinginan untuk memelihara semua aset wisata. Industri pariwisata dikatakan
sebagai industri tanpa cerobong asap yang bebas dari polusi dan pencemaran lainnya, walaupun kegiatan kepariwisataan banyak dipengaruhi oleh kemajuan
teknologi, transportasi dan komunikasi, tetapi tempat-tempat yang menjadi pemusatan wisatawan itu selalu menghendaki suasana nyaman, bersih dan aman
dan memiliki linkungan yang terpelihara sehingga tercipta suasana harmonis dan menyenangkan bagi semua pengunjung.
2.4 Ekowisata
Western 1995 menjelaskan bahwa akar dari ekoturisme terletak pada wisata alam dan wisata ruang terbuka. Masyarakat ekoturisme memberikan suatu
defenisi yang sedikit lebih penuh yaitu ekoturisme adalah perjalanan bertanggung jawab kewilayah-wilayah alami, yang melindungi lingkungan dan meningkatkan
kesejahteraan penduduk setempat. Selain itu pengertian ekoturisme adalah hal tentang menciptakan dan memuaskan suatu keinginan akan alam, tentang
mengeksploitasi potensi wisata untuk konservasi dan pembangunan dan tentang mencegah dampak negatif terhadap ekologi, kebudayaan dan keindahan.
Ekoturisme sebagai suatu bagian logis dari pembangunan yang berkelanjutan, memerlukan pendekatan berbagai disiplin, perencanaan yang hati-hati baik secara
fisik maupun pengelolaan dan pedoman-pedoman serta peraturan tegas yang dapat menjamin pelaksanaan yang berkelanjutan, hanya melalui keterlibatan lintas
sektoral ekoturisme akan dapat benar-benar mencapai tujuannya, yaitu pemerintah dan pegusaha swasta, masyarakat lokal dan LSM, semuanya memiliki peranan
penting Lascurain 1995 diacu dalam Bruce at al. 2002 .
8
Caballos at al. 1995 mengatakan bahwa ekowisata telah menarik perhatian
yang besar karena kemampuanya menghasilkan keuntungan-keuntungan ekonomi baik bagi konservasi maupun terhadap pembangunan daerah pedesaan. Di banyak
daerah, ekowisata telah memberikan kontribusi penting dalam kedua bidang tersebut. Meskipun demikian, hal ini juga menunjukan bahwa masih banyak yang
harus dilakukan.
David at al. 1995 berpendapat kriteria umum berikut ini sebagai suatu
pedoman bagi standar yang lebih rinci dalam hubungannya dengan isu-isu setempat yang spesifik dan ciri-ciri ekologis dari suatu kawasan tertentu, yaitu :
• Letakkan bangunan-bangunan dan struktur-struktur pada tempat yang tidak
memerlukan penebangan pohon-pohon penting dan menekan serendah mungkin gangguan terhadap objek-objek alam lainnya.
• Sistem jalan setapak seharusnya memperhatikan pola perjalanan dan habitat
hidup liar. •
Garis-garis pantai dan pinggiran laut lainnya seharusnya tidak dibersihkan secara intensif dari vegetasi.
• Persilangan antara jalan setapak dengan sungai-sungai dan aliran air
diusahakan seminim mungkin. •
Pelihara daerah bervegetasi di sekitar danau-danau, kolam-kolam, sungai- sungai dengan aliran periodik sebagai jalur penyaringan untuk menekan
serendah mungkin aliran permukaan dari sedimen-sedimen dan limbah.
Selain itu David at al. 1995 menyimpulkan bahwa jika lingkungan dapat
dipandang sebagai sumber pustaka yang tidak terbatas, maka sarana ekowisata dapat dianggap sebagai suatu tatanan laboratorium yang khas bagi para
ekowisatawan untuk memperoleh pengetahuan. Sarana ekowisata yang dirancang dengan benar akan menjadi jendela bagi kesadaran umat manusia dunia.
2.5 Ekowisata Sebagai Pariwisata Berkelanjutan