2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi dan Batasan Pulau Kecil
Meskipun belum ada kesepakatan tentang definisi pulau kecil baik di tingkat nasional maupun dunia, namun terdapat kesepakatan umum bahwa yang
dimaksud dengan pulau kecil di sini adalah yang berukuran kecil yang secara ekologis terpisah dari pulau induknya mainland, memiliki batas yang pasti, dan
terisolasi dari habitat lain Yusuf 2007 diacu dalam Chandra 2003. Pulau kecil merupakan habitat yang terisolasi dengan habitat lain,
keterisolasian suatu pulau kan menambah keanekaragaman organisme yang hidup di pulau tersebut. Selain itu, pulau kecil juga mempunyai lingkungan yang
khusus dengan proporsi spesies endemik yang tinggi bila dibandingkan dengan pulau kontinen, dan pulau kecil juga mempunyai tangkapan air catchment yang
realatif kecil sehingga kebanyakan air dan sedimentasi hilang ke dalam air.
2.2 Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang mempunyai produktivitas organik yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan terumbu
untuk menahan nutrien dalam sistem dan berperan sebagai kolam yang menampung segala masukan dari luar Nybakken 1997. Perairan ekosistem
terumbu karang juga kaya akan keragaman spesies penghuninya. Salah satu penyebab tingginya keragaman spesies adalah karena variasi habitat yang terdapat
di terumbu, dan ikan merupakan organisme yang jumlahnya terbanyak yang dapat ditemui Dahuri et al. 1996.
Lebih lanjut di katakan, selain mempunyai pungsi ekologis yakni sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemijahan, tempat
bermain dan asuhan bagi berbagai biota; terumbu karang juga menghasilkan beberapa produk yang mempunyai nilai ekonomi yang penting seperti berbagai
jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang, dan kerang mutiara. Terdapat tiga jenis tipe struktur terumbu karang di Indonesia, yaitu karang
tepi fringing reef, karang penghalang Barrier reef dan karang cincin atau atol atoll.
Terumbu karang khususnya terumbu karang tepi tumbuh subur di daerah
6 dengan ombak yang cukup dan kedalaman tidak lebih 40m sehingga berperan
penting sebagai pelindung pantai dari hempasan gelombang dan arus kuat yang berasal dari laut.
Selain itu terumbu karang mempunyai peran utama sebagai habitat, tempat mencari makanan feeding ground, tempat asuhan dan pembesaran nursery
ground serta tempat pemijahan spawning ground bagi berbagai biota yang
hidup di terumbu karang Bengen 2001. Meskipun terumbu karang ditemukan di seluruh perairan dunia, tetapi hanya di daerah tropis terumbu karang dapat
berkembang dengan baik. Faktor lain yang membatasi perkembangan terumbu karang adalah salinitas. Karang hermatipik adalah organisme lautan sejati yang
tidak dapat bertahan pada salinitas yang jelas menyimpang dari salinitas air laut yang normal 32‰-35‰.
2.3 Kepariwisataan