Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan di Tingkat Petani
63 Tabel 19. Perubahan Luas Masing-Masing Sawah Berdasarkan Tipe Irigasinya di
Kabupaten Bogor dalam Hektar
Tahun Luas
Total Sawah
Sawah Irigasi
Teknis Sawah
Irigasi Setengah
Teknis Sawah
Irigasi Sederhana
PU Sawah
Irigasi Sederhana
Non PU Sawah
Tadah Hujan
2002 48.256
4.211 7.794
12.660 14.410
9.181 2003
48.177 4.106
6.402 14.441
14.919 8.309
2004 47.503
3.819 8.033
11.979 14.205
9.467 2005
48.598 4.542
4.746 12.281
15.427 11.602
2006 48.425
4.436 7.095
13.494 12.763
10.637 2007
48.321 4.182
7.942 13.948
12.483 9.766
2008 48.849
3.967 8.481
13.203 13.548
9.650 2009
48.766 3.819
8.033 7.996
19.451 9.467
2010 48.484
2.173 9.904
14.833 12.421
9.153 2011
48.185 2.506
9.644 14.451
11.635 9.949
Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Bogor, berbagai terbitan
Sawah irigasi teknis merupakan sawah yang bersumber pengairannya berasal dari sungai, artinya selalu tersedia sepanjang tahun. Oleh karena itu, pola
tanam pada sawah teknis ini lebih fleksibel dibandingkan dengan sawah lainnya. Ciri sawah jenis ini dalam pola tanamnya sebagian besar selalu padi -padi. Sawah
irigasi setengah teknis merupakan sawah yang sumber pengairannya dari sungai, namun ketersediaan airnya tidak seperti sawah irigasi teknis, biasanya air tidak
cukup tersedia sepanjang tahun. Pola tanam pada sawah ini biasanya padi - palawija atau palawija - padi.
Sawah irigasi sederhana pedesaan merupakan sawah yang sumber pengairannya berasal dari sumber-sumber air yang terdapat di lembah-lembah
bukit yang ada di sekitar sawah yang bersangkutan. Prasarana irigasi seperti saluran, bendungan dibuat oleh pemerintah desa dan petani setempat, serta
bendungan irigasi umumnya tidak permanen. Pola tanam pada sawah pengairan pedesaan ini biasanya padi - padi, dan padi - palawija, atau padi - bera. Petani
yang melakukan padi - padi biasanya terbatas di daerah-daerah yang berdekatan degan sumber air saja, sedangkan yang jauh biasanya hanya ditanami padi sekali
saja pada musim hujan dan pada musim kemarau dibiarkan bera. Sawah tadah hujan merupakan sawah yang sumber pengairannya bergantung pada ada atau
tidaknya curah hujan. Sawah jenis ini biasanya terdapat di daerah-daerah yang topografinya tinggi dan berada di lereng-lereng gunung yang tidak memungkinkan
64 dibuat saluran irigasi. Oleh karena itu, pada sawah semacam ini pola tanamnya
adalah padi - bera, padi - palawija, dan palawija - padi. Musim tanam padi untuk sawah jenis irigasi teknis, setengah teknis,
sederhana PU dan sederhana non PU ini sebanyak 3 kali dalam setahun. Sedangkan untuk musim tanam padi sawah tadah hujan ini hanya 1 kali saja
selama setahun. Berikut ini dapa dilihat produksi padi untuk masing-masing tipe sawah berdasarkan irigasinya.
Tabel 20. Produksi Padi Untuk Masing-Masing Tipe Sawah Berdasarkan Irigasinya di Kabupaten Bogor dalam Ton
Tahun Sawah
Irigasi Teknis
Sawah Irigasi
Setengah Teknis
Sawah Irigasi
Sederhana PU
Sawah Irigasi
Sederhana Non PU
Sawah Tadah
Hujan Produksi
Padi Total
2002 40.450,07
74.867,69 121.609,56
138.419,73 88.190,95
463.538 2003
31.825,70 49.622,04
111.932,51 115.637,50
64.403,24 373.421
2004 35.852,76
75.413,78 112.458,81
133.356,49 88.876,16
445.958 2005
38.513,63 40.243,44
104.136,05 130.812,38
98.378,51 412.084
2006 36.739,88
58.762,28 111.760,14
105.705,84 88.097,86
401.066 2007
41.520,98 78.852,14
138.482,70 123.937,45
96.961,72 479.755
2008 38.997,67
83.372,63 129.792,34
133.183,87 94.864,50
480.211 2009
39.624,61 83.347,61
829.63,71 201.816,79
98.226,29 505.979
2010 24.331,96
110.899,10 166.091,11
139.083,97 102.489,85
542.895 2011
27.027,25 104.010,7
155.854,27 125.483,66
107.300,13 519.676
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, berbagai terbitan diolah
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Bogor yang terus menerus berlanjut akan mengancam ketahanan pangan di wilayah tersebut..
Ketahanan pangan yang terancam akan berdampak pada stabilitas dan struktur pembangunan ekonomi wilayah tersebut. Perkiraan dampak ketahanan pangan ini
dilakukan dengan membandingkan jumlah beras yang dapat diproduksi dengan jumlah beras yang dibutuhkan masyarakat dari tahun 2002-2011. Jumlah produksi
beras didapat dengan mengkonversi gabah ke beras sebesar 62,74 persen BPS,2012. Berikut ini dapat dilihat besarnya produksi beras untuk masing-
masing tipe sawah berdasarkan irigasinya.
65 Tabel 21. Produksi Beras Untuk Masing-Masing Tipe Sawah Berdasarkan
Irigasinya di Kabupaten Bogor dalam Ton
Tahun Sawah
Irigasi Teknis
Sawah Irigasi
Setengah Teknis
Sawah Irigasi
Sederhana PU
Sawah Irigasi
Sederhana Non PU
Sawah Tadah
Hujan Produksi
Beras Total 2002
25.378,37 46.971,99
76.297,84 86.844,54
55.331,00 290.823,74
2003 19.967,44
31.132,87 70.226,46
72.550,97 40.406,60
234.284,34 2004
22.494,02 47.314,60
70.556,66 83.667,86
55.760,90 279.794,05
2005 24.163,45
25.248,73 65.334,96
82.071,68 61.722,67
258.541,50 2006
23.050,60 36.867,45
70.118,31 66.319,84
55.272,60 251.628,81
2007 26.050,26
49.471,83 86.884,05
77.758,36 60.833,78
300.998,29 2008
24.467,14 52.307,99
81.431,71 83.559,56
59.517,99 301.284,38
2009 24.860,48
52.292,29 52.051,43
126.619,85 61.627,17
317.451,22 2010
15.265,87 69.578,10
104.205,56 87.260,66
64.302,13 340.612,32
2011 16.956,90
65.256,31 97.782,97
78.728,45 67.320,10
326.044,72 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor , berbagai terbitan diolah
Selain itu, untuk melihat ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Bogor, perhitungan selanjutnya dilakukan dengan mencari kebutuhan beras yang
diperlukan. Kebutuhan beras ini didapat dari jumlah penduduk dikalikan jumlah konsumsi beras per kapita. dengan konsumsi beras BPS, 2002 diasumsikan tetap
yaitu 139,15 kg per jiwa. Ketahanan pangan dapat dilihat dari selisih produksi beras yang diperoleh dengan kebutuhan beras yang diperlukan selama satu tahun.
Kemudian dapat dilihat juga persentase pemenuhannya dengan membagi produksi beras dengan kebutuhan berasnya. Berdasarkan asumsi tersebut maka beriku ini
merupakan hasil perhitungan perkiraan ketahanan pangan di Kabupaten Bogor selama periode 2002-2011.
Tabel 22. Perbandingan Produksi dan Kebutuhan Beras dengan Konsumsi Beras Perkapita Tetap di Kabupaten Bogor
Tahun Luas
Sawah Ha
Jumlah Penduduk
Jiwa Produksi
Beras Ton Kebutuhan
Beras Ton Selisih Beras
Ton Persentase
Pemenuhan Beras
2002 48.256
3.249.781 290.823,74
452.207,03 -161.383,28
64,31 2003
48.177 3.399.036
234.284,34 472.975,86
-238.691,52 49,53
2004 47.503
3.438.055 279.794,05
478.405,35 -198.611,30
58,48 2005
48.598 3.700.207
258.541,50 514.883,80
-256.342,30 50,21
2006 48.425
4.215.436 251.628,81
586.577,92 -334.949,11
42,90 2007
48.321 4.251.838
300.998,29 591.643,26
-290.644,97 50,87
2008 48.849
4.340.520 301.284,38
603.983,36 -302.698,98
49,88 2009
48.766 4.477.344
317.451,22 623.022,42
-305.571,19 50,95
2010 48.484
4.345.915 340.612,32
604.734,07 -264.121,75
56,32 2011
48.185 4.353.591
326.044,72 605.802,19
-279.757,47 53,82
Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Bogor, berbagai terbitan diolah
66 Berdasarkan asumsi yang dipergunakan, Tabel 22 menjelaskan bahwa
semenjak tahun 2002 produksi beras di Kabupaten Bogor terlihat tidak dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakatnya secara keseluruhan. Hal tersebut
ditunjukkan oleh bagian persentase pemenuhan beras persen yang belum mencapai 100 persen dan terlihat kebutuhan beras yang ada lebih besar dari
produksi berasnya. Kejadian ini masih berlangsung hingga tahun 2011. Selama ini, Kabupaten Bogor termasuk Bulog sub dirve Cianjur dimana pasokan beras yang
ada di Bulog Kabupaten Bogor berasal dari daerah Cianjur. Hal ini sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten Bogor.