Desi Irnalia Astuti. 2011. Penelitian Terdahulu

25 Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Laju Alih Fungsi Lahan Pertanian Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Analisis Pendapatan Petani dan Alih Kerja Analisis Produksi Pangan Penurunan Kondisi Lingkungan Perubahan Pendapatan Petani Penurunan Produksi Pangan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Peningkatan Kebutuhan Pemukiman Peningkatan Kebutuhan Lahan Industri Pembangunan Sektor Ekonomi Pertumbuhan Penduduk Peningkatan Usaha Keluarga Non Pertanian 26 27

IV. METODE PENELITIAN 4.1

Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dari Juli 2013. Pemilihan Kabupaten Bogor sebagai lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive. Lokasi ini dipilih karena di daerah tersebut banyak dibangunan pemukiman dan industri, padahal tata guna lahan di daerah tersebut pada saat ini mayoritas merupakan lahan sawah. Hal ini mengindikasikan terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke pemukiman ataupun industri. Selain itu wilayah ini juga merupakan salah satu daerah di Jawa Barat dengan perkembangan ekonomi yang paling cepat, sehingga memberikan implikasi adanya perubahan tata guna lahan. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ciampea yang dipilih karena pada daerah tersebut produktivitas padi per hektarnya dari tahun 2009-2011 terus mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada gambaran umum mengenai Kecamatan Ciampea di bab selanjutnya.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian “Analisis Dampak Ekonomi dari Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan Di Kabupaten Bogor . ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan di tingkat petani, dampak alih fungsi lahan terhadap pendapatan petani dan dampak alih fungsi lahan terhadap produksi pangan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pemilik lahan baik melalui kuesioner maupun wawancara secara mendalam. Responden yang diambil sebanyak 45 petani. Kecamatan Ciampea ini diambil berdasarkan hasil Location Quotient dengan nilai lebih dari 1 basis komoditas padi sawah dari data Pemerintah Kabupaten Bogor. Data sekunder digunakan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan dan faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi alih fungsi lahan. Jenis data tersebut diperoleh dari: Badan Pusat Statistik Nasional, Badan Pusat Statistik Daerah, Bapeda Kota Bogor dan publikasi beberapa penelitian terdahulu, jurnal, artikel, dan internet. 28

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan kepada petani pemilik lahan yang mengalami alih fungsi lahan dan tidak mengalami alih fungsi lahan dilakukan secara purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan bentuk dari non-probability sampling method. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode sampling non-probability disebabkan oleh jumlah masing-masing populasi yang akan diteliti tidak diketahui secara pasti.

4.4 Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk tabel yang mudah dipahami dan diinterpretasikan. Metode analisis data yang akan dilakukan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 6. Matriks Metode Analisis Data No. Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data 1. Mengkaji laju alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Bogor. Penelusuran data sekunder Analisis laju alih fungsi lahan 2. Mengidentifikasi faktor- faktor yang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian di Kabupaten Bogor. Penelusuran data sekunder dan wawancara menggunakan kuesioner Analisis deskriptif, Analisis regresi linier berganda dan Analisis regresi logistik. 3. Menganalisis dampak alih fungsi lahan terhadap pendapatan petani dan produksi pangan di Kabupaten Bogor. Penelusuran data sekunder dan wawancara menggunakan kuesioner Analisis hilangnya penerimaan petani, Analisis hilangnya produksi padi. 4. Menganalisis langkah pengendalian alih fungsi lahan yang harus diterapkan dalam bentuk kebijakan pemerintahan Penelusuran data sekunder Analisis kebijakan apa saja yang sudah diterapkan.