28
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan kepada petani pemilik lahan yang mengalami alih fungsi lahan dan tidak
mengalami alih fungsi lahan dilakukan secara purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan bentuk dari non-probability sampling method.
Penelitian dilaksanakan menggunakan metode sampling non-probability disebabkan oleh jumlah masing-masing populasi yang akan diteliti tidak diketahui
secara pasti.
4.4 Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk tabel yang mudah dipahami dan diinterpretasikan. Metode analisis data yang akan
dilakukan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 6. Matriks Metode Analisis Data
No. Tujuan Penelitian
Sumber Data Metode Analisis Data
1. Mengkaji laju alih fungsi
lahan pertanian di Kabupaten Bogor.
Penelusuran data sekunder
Analisis laju alih fungsi lahan
2. Mengidentifikasi faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap alih fungsi lahan
pertanian ke penggunaan non pertanian di Kabupaten
Bogor. Penelusuran data
sekunder dan wawancara
menggunakan kuesioner
Analisis deskriptif, Analisis regresi linier berganda dan
Analisis regresi logistik.
3. Menganalisis dampak alih
fungsi lahan terhadap pendapatan petani dan
produksi pangan di Kabupaten Bogor.
Penelusuran data sekunder dan
wawancara menggunakan
kuesioner Analisis hilangnya
penerimaan petani, Analisis hilangnya produksi padi.
4.
Menganalisis langkah pengendalian alih fungsi
lahan yang harus diterapkan dalam bentuk
kebijakan pemerintahan Penelusuran data
sekunder Analisis kebijakan apa saja
yang sudah diterapkan.
29 Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan program microsoft office excel 2007, Eviews 7 dan SPSS 18.
4.4.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat mengenai masalah-masalah
yang ada dalam masyarakat, tata cara yang berlaku, serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh dari satu fenomena Withney, 1960. Data yang diperoleh akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penulisan data dan informasi diperoleh selama penelitian dengan tujuan untuk mengevaluasi data. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan yang terjadi
selama pengamatan.
2. Merumuskan data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel untuk menghindari kesimpangsiuran interpretasi serta sekaligus untuk mempermudah interpretasi
data.
3. Menghubungkan hasil penelitian yang diperoleh dengan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian, dengan tujuan mencari arti atau memberi
interpretasi yang lebih luas dari data yang diperoleh.
Dengan menggunakan analisis deskriptif akan diperoleh gambaran mengenai faktor-faktor lahan pertanian ke penggunaan non pertanian, dampaknya
terhadap pendapatan petani dan produksi pangan di Kabupaten Bogor.
4.4.2 Analisis Laju Alih Fungsi Lahan
Laju alih fungsi lahan dapat ditentukan dengan cara menghitung laju alih fungsi secara parsial dan kontinu Sutandi 2009 dalam Astuti 2011. Laju alih
fungsi lahan secara parsial dapat dijelaskan secara berikut : � =
−
−1 −1
× 100 .............................................................................4.1 Dimana :
V = Laju Alih Fungsi lahan
L
t
= Luas lahan sawah saat ini tahun ke-t ha L
t-1
= Luas lahan sawah tahun sebelumnya ha
30 Laju alih fungsi lahan dapat ditentukan dengan nilai selisih luas lahan
pada tahun ke-t dengan luas lahan tahun sebelumnya, dibagi dengan luas lahan tahun sebelumnya, kemudian dikalikan dengan 100. Hal ini dapat dilakukan
pada tahun-tahun sebelumnya sehingga dapat diperoleh hasil laju alih fungsi setiap tahun.
4.4.3 Analisis Faktor
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian digunakan dua analisis yaitu analisis regresi linier
berganda dan analisis regeresi logistik. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal di tingkat wilayah yang berpengaruh
terhadap alih fungsi lahan pertanian. Sedangkan analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal di tingkat petani yang
berpengaruh terhadap keputusan petani dalam mengalihfungsikan lahan sawah yang ada.
4.4.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan lahan akibat alih fungsi lahan pertanian digunakan model analisis regresi linier berganda.
Analisis regresi adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel peubah bebas atau independent X dengan variabel peubah tak bebas atau
dependent Y. Hipotesis faktor-faktor dari tingkat wilayah yang mempengaruhi alih fungsi lahan adalah sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhan penduduk persen Laju pertumbuhan penduduk mempengaruhi permintaan terhadap lahan,
seperti untuk pemukiman, sarana dan prasarana serta fasilitas umum lainnya. Jumlah penduduk yang semakin meningkat akan meningkatan permintaan
terhadap lahan sehingga mendorong penurunan luas lahan pertanian akibat alih fungsi lahan pertanian yang semakin tinggi.
2. Luas lahan bangunan dan jumlah industri unit Peningkatan luas lahan bangunan dan jumlah industri mendorong
meningkatnya permintaan terhadap lahan. Semakin tinggi pertambahan luas
31 lahan bangunan dan jumlah industri maka semakin tinggi penurunan luas lahan
sawah akibat alih fungsi lahan sawah yang terjadi. 3. Produktivitas lahan pertanian tonha
Semakin rendah produktivitas lahan pertanian, maka akan meningkatkan penurunan luas lahan sawah akibat adanya alih fungsi lahan karena lahan
dianggap memilik opportunity cost. Persamaan model regresi linier berganda antara peubah-peubah diatas
dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ ε .................................................4.2 Tanda yang diharapkan :
β
i
Dimana : Y
= Penurunan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan α
= Intersep X
i
= Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi alih fungsi lahan β
i
= Koefisien regresi ε
= Erorr Term Metode Analisis Linier Berganda merupakan metode analisis yang didasarkan
pada Metode Ordinary Least Square OLS. Konsep dari metode Least Square adalah men
duga koefisisen regresi β dengan meminimumkan kesalahan error. Ordinary Least Square OLS memiliki beberapa sifat : 1 tidak bias
dengan penaksiran varian yang minimum baik linear maupun bukan, 2 konsisten yaitu dengan meningkatnya ukuran sample secara tidak terbatas,
penaksir mengarah ke nilai populasi sebenarnya, dan 3 β0 dan β1 terdistribusi secara normal Gujarati 2002.
Langkah awal yang dapat dilakukan dalam pengujian ini adalah dengan pengujian ketelitian dan kemampuan model regresi. Pengujian model regresi
diperlukan dalam penelitian ini. Terdapat tiga pengujian, yaitu uji koefisien determinasi R-squared, Uji F, dan Uji t.
1. Uji Koefisien Determinasi R-square Nilai R-squared mencerminkan seberapa besar keragaman dari variable
dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen. R-squared dapat
32 menjelaskan kemampuan variabel bebas secara bersamaan dalam menjelaskan
variasi dari peubah tak bebas. Nilai R-squared memiliki besaran yang positif yaitu 0 R-squared 1. Jika nilai R-squared bernilai nol maka artinya keragaman
variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Sebaliknya, jika nilai R-squared bernilai satu maka keragaman dari variabel dependen secara
keseluruhan dapat diterangkan oleh variabel independennya secara sempurna Gujarati, 2002. Rumus R-squared dapat dilihat sebagai berikut.
2
= ................................................................................................4.4
Dimana : ESS = Explained of Sum Squared
TSS = Total Sum of Squared 2. Uji t
Uji t dilakukan untuk menghitung koefisien regresi masing-masing variabel independen sehingga dapat diketahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependennya. Prosedur dalam pengujian Uji t oleh Gujarati 2002 :
H : β
1
= 0 H
: β
1
≠ 0 =
�−
.................................................................................................4.5 Dimana :
b = Parameter dugaan
β
1
= Parameter hipotesis S
eβ = Standar error parameter β Jika t
hitung n-k
t
tabel α2
, maka H diterima, artinya variabel X
i
tidak berpengaruh nyata terhadap Y. Namun, jika t
hitung n-k
t
tabel α2,
maka H ditolak,
artinya variabel X
i
berpengaruh nyata terhadap Y. 3. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen atau bebas X
i
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau tidak bebas Y. Adapun prosedur yang digunakan dalam uji F Gujarati 2002:
H = β
1
= β
2
= β
3
= ..... = β
i =
H
1
= minimal ada satu β
i
≠ 0