Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Pendapatan Petani Kecamatan

66 Berdasarkan asumsi yang dipergunakan, Tabel 22 menjelaskan bahwa semenjak tahun 2002 produksi beras di Kabupaten Bogor terlihat tidak dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakatnya secara keseluruhan. Hal tersebut ditunjukkan oleh bagian persentase pemenuhan beras persen yang belum mencapai 100 persen dan terlihat kebutuhan beras yang ada lebih besar dari produksi berasnya. Kejadian ini masih berlangsung hingga tahun 2011. Selama ini, Kabupaten Bogor termasuk Bulog sub dirve Cianjur dimana pasokan beras yang ada di Bulog Kabupaten Bogor berasal dari daerah Cianjur. Hal ini sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten Bogor.

6.6 Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Produksi dan Nilai Produksi Padi

di Kabupaten Bogor Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian akan berakibat langsung terhadap jumlah produksi padi dan nilai dari produksi padi yang dihasilkan dari wilayah tersebut. Menurut Pakpahan et al 1993, jumlah produksi padi yang hilang merupakan dampak adanya alih fungsi lahan sawah yang dipengaruhi antara lain oleh luas panen yang hilang, produktifitas lahan sawah, dan pola tanam yang diterapkan. Luas panen merupakan jumlah luasan sawah yang digarap atau berhasil panen dalam satu tahun. Asumsi pada penelitian ini petani menggarap seluruh lahan sawah yang hilang tersebut dan tidak ada gagal panen. Selanjutnya, diasumsikan pula pola tanam dalam satu tahun untuk seluruh lahan dipanen tiga kali. Artinya luas panen yang hilang tersebut tiga kali lipat dari luas lahan sawah yang teralihfungsikan. Produktivitas lahan sawah merupakan hasil panen per hektar lahan sawah. Produktivitas untuk seluruh tipe atau jenis sawah pada penelitian ini disumsikan sama, sehingga tidak ada pembedaan tipe irigasi dan jenis padi yang ditanam. Perhitungan mengenai produksi dan nilai produksi yang hilang dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini. 67 Tabel 23. Dampak Terhadap Produksi Padi dan Nilai Produksi Padi yang Hilang Akibat Alih Fungsi Lahan Sawah di Kabupaten Bogor Tahun 2002- 2011 Tahun Produkti- vitas Padi Sawah tonha Luas Lahan Teralih -fungsi- kan ha Produksi Padi yang Hilang ton Nilai Produksi Padi yang Hilang Rp Nilai Produksi Beras yang Hilang Rp 2002 5,29 2003 5,18 -79 -1.227,90 -2.026.030.050,00 -2.466.765.014,12 2004 5,25 -674 -10.611,46 -18.039.475.200,00 -19.799.784.168,35 2005 5,37 2006 5,40 -173 -2.803,12 -6.587.329.650,00 -8.126.845.772,83 2007 5,74 -104 -1.789,32 -5.033.357.160,00 -6.364.129.197,19 2008 5,91 2009 6,15 -83 -1.531,85 -4.947.869.040,00 -5.190.800.831,52 2010 6,19 -282 -5.236,74 -19.072.207.080,00 -19.700.041.933,30 2011 6,23 -299 -5.589,21 -22.010.297.166,00 -23.536.758.782,72 Total -1694 -28.789,60 -77.716.565.346,00 -85.185.125.700,02 Rata-rata -169,4 -2878,96 -7.771.656.534,60 -8.518.512.570,00 Sumber : Badan Pusat Statistika Kabupaten Bogor, berbagai terbitan diolah Berdasarkan Tabel 23 diatas dan asumsi-asumsi yang telah disebutkan sebelumnya, total produksi padi yang hilang selama sepuluh tahun terakhir di Kabupaten Bogor adalah sebesar 28.789,6 ton. Nilai produksi padi diestimasi menggunakan harga gabah kering giling GKG yang berlaku di Provinsi Jawa Barat pada masing-masing tahun tersebut Lampiran 6. Jumlah produksi padi yang hilang dikalikan dengan harga pembelian pemerintahnya. Seperti data pada tahun 2004, jika harga GKG Rp 1.700 per Kg atau Rp 1.700.000 per ton, maka nilai produksi padi yang hilang adalah 10.611,46 ton x Rp 1.700.000 per ton = Rp 18.039.475.200. Selanjutnya, nilai produksi beras yang hilang dapat diestimasi menggunakan harga beras dikalikan dengan jumlah produksi padi yang hilang dikali dengan besaran konversi gabah ke beras sebesar 62,74 persen. Seperti pada tahun 2004 jika harga beras Rp 2.974 per Kg atau Rp 2.974.000 per ton, maka nilai produksi beras yang hilang adalah 10.611,46 ton x 62,74 x Rp 2.974.000 per ton = Rp 19.799.784.168,35. Rata-rata nilai produksi padi yang hilang per tahunnya adalah sebesar Rp 7.771.656.534,60 sedangkan rata-rata nilai produksi beras yang hilang per tahunnya adalah sebesar Rp 8.518.512.570,00.