Kedua analisis tersebut juga digunakan untuk membandingkan kinerja formula CDS hasil penelitian dengan formula CDS komersial.
Selain itu, analisis ER dan DI juga dilakukan terhadap air karena air seringkali digunakan sebagai substitusi CDS oleh perusahaan. Blanko
yang berupa debu batubara tanpa perlakuan penambahan formula apapun juga digunakan di dalam kedua analisis sebagai kontrol seluruh perlakuan.
3.4.7. Rancangan Percobaan
Pengaruh penambahan gliserol dan konsentrasi pengenceran formula serta interaksinya terhadap kinerja formula CDS, terutama nilai
ER dan persentase DI dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap RAL lalu dilanjutkan dengan uji beda
nyata Fisher Aunudin 2005. Model rancangan tersebut adalah Yijk
= μ + Ai + Bj + ABij + εijk Keterangan:
Yijk = nilai laju penguapan dan persentase pembentukan debu formula pada konsentrasi gliserol ke-i, pengenceran ke-j, serta
ulangan ke-k, dengan i = 1, 2, 3 j = 1, 2, 3 dan k = 1, 2,.
μ = rataan umum
Ai = pengaruh penambahan gliserol ke-i
Bj = pengaruh pengenceran formula ke-j
ABij = pengaruh interaksi
penambahan gliserol
ke-i serta
pengenceran formula ke-j eijk
= pengaruh acak dari penambahan gliserol ke-i, pengenceran formula ke-j, serta ulangan ke-k.
Hipotesis yang diuji 1 Pengaruh penambahan gliserol
H
o
= A
1
= A
2
= A
3
= 0 penambahan gliserol memberikan pengaruh yang sama terhadap nilai Evaporation Rate dan persentase Dustiness
Index H
1
= setidaknya ada satu i dengan Ai ≠ 0, i = 1, 2, 3
2 Pengaruh pengenceran formula CDS H
o
= B
1
= B
2
= B
3
= 0 pengenceran formula CDS memberikan pengaruh yang sama terhadap nilai Evaporation Rate dan persentase
Dustiness Index H
1
= setidaknya ada satu j dengan Bj ≠ 0, j = 1, 2, 3
3 Pengaruh interaksi antara penambahan gliserol dan pengenceran formula CDS
H
o
= ABij = 0 untuk semua ij
H
1
= setidaknya ada satu pasangan interaksi i dan j dengan ABij ≠ 0
3.4.8. Analisis Kelayakan Finansial Pendirian Industri CDS
CDS merupakan salah satu produk yang memiliki peluang untuk
dikembangkan sebagai salah satu produk agroindustri. Hal ini disebabkan adanya industri batubara baik pengguna maupun produsen dituntut oleh
pemerintah dan masyarakat untuk dapat mengelola batubara sebaik
mungkin tanpa menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Dengan
demikian, kebutuhan industri pengguna batubara terhadap CDS akan selalu ada seiring dengan berjalannya aktivitas produksi pada industri yang
bersangkutan. Menurut Umar 2005, analisis finansial usaha perlu dilakukan
untuk mengetahui apakah suatu rencana usaha dapat dilaksanakan atau tidak. Beberapa metode yang digunakan untuk menilai kelayakan investasi
adalah Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost
NBC, Payback Period PBP, dan Average Break Even Point
BEP. Net Present Value
NPV adalah metode yang digunakan untuk mengetahui selisih antara nilai sekarang Present Value dari investasi
dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih. Perhitungan nilai sekarang dilakukan berdasarkan tingkat bunga yang relevan. Berikut
di bawah ini adalah metode perhitungan NPV.