Ruang Lingkup Penelitian Utilization of glycerol by product of jatropha biodiesel production as coal dust suppressant component
bersifat reversibel dan menghasilkan alkil ester dan gliserol. Alkohol berlebih digunakan untuk memicu reaksi pembentukan produk Khan 2002.
Transesterifikasi bertujuan untuk menurunkan viskositas minyak jarak dan meningkatkan daya pembakaran, sehingga dapat digunakan sesuai standar minyak
diesel untuk kendaraan bermotor. Sumber alkohol yang digunakan dapat bermacam-macam. Apabila
direaksikan dengan metanol, maka akan didapat metil ester, apabila direaksikan dengan etanol akan didapat etil ester. Metanol lebih banyak digunakan sebagai
sumber alkohol karena rantainya lebih pendek, lebih polar, dan harganya lebih murah dibandingkan dengan alkohol lainnya Ma dan Hanna 2001. Selain
metanol, jenis alkohol lain yang dapat digunakan adalah etanol dan butanol. Walaupun demikian, penelitian yang dilakukan oleh Hossain et al. 2010
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada level α 5 antara penggunaan metanol, etanol dan butanol. Metanol mampu menghasilkan
rendemen biodiesel tertinggi yaitu 49,5, sedangkan etanol dan butanol berturut- turut menghasilkan 23,5 dan 19,5.
Katalis basa merupakan katalis yang paling sering digunakan dalam produksi biodiesel karena beberapa hal, yaitu dapat bekerja pada suhu dan tekanan
relatif rendah 60
o
C, 20 Psi, menghasilkan derajat konversi yang tinggi 98 serta berlangsungnya konversi menjadi metil ester tanpa menjadi senyawa
intermediet terlebih dahulu Ejikeme et al. 2010. Setelah dilakukan reaksi esterifikasi dan transesterifikasi, fraksi gliserol kemudian dipisahkan dari metil
ester berdasarkan perbedaan kelarutan. Gliserol bersifat polar dan memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan metil ester atau biodiesel, sehingga
ketika diendapkan gliserol akan berada di bawah metil ester. Metil ester tidak dapat langsung digunakan, karena harus dimurnikan terlebih dahulu untuk
menghilangkan sisa gliserol, air, sisa metanol, katalis, dan bahan pengotor lainnya. Proses pemurnian dapat dilakukan dengan water washing dan dry
washing . Water washing merupakan pemurnian yang dilakukan dengan
menggunakan air untuk melarutkan sisa katalis, sisa gliserol serta pengotor lainnnya, sedangkan dry washing memisahkan pengotor biodiesel dengan cara
menyerap dan menahannya pada saringan yang biasanya terbuat dari resin.