2.4.3 Kecelakaan Kerja
Keberhasilan seseorang operator dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut harus diperhatikan agar dapat memaksimalkan
fungsi kerja operator sehingga marnpu menyelesaikan operatoran dengan cepat dan dapat meningkatkan produktivitas kerja Untuk menghindari kecelakaan kerja
dari awal seseorang operator perlu memperhatikan faktor tersebut Secara garis besar faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua 2 kelompok, yaitu:
1 Kelompok faktor diri individual, dan 2 Kelompok faktor situasional
Kelompok faktor diri terdiri dari beberapa faktor yang datang dari diri operator itu sendiri. Beberapa hal seperti penalaran, pengalaman, dan
pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang bekerja.
Kelompok faktor situasional terdiri dari faktor yang dapat diubah atau diatur. Faktor ini berada di luar diri manusia Kelompok faktor situasional terbagi
ke dalam dua sub kelompok yaitu: 1 Faktor sosial keorganisasiannya seperti kepuasan kerja dan semangat
dalam bekerja 2 Faktor fisik operatoran yang bersangkutan seperti keterkaitan antara
seseorang yang bekerja dengan alat, mesin dan lingkungan kerja
2.5 Produktifitas
Rendahnya produktivitas tenaga kerja yang terlibat dalam sektor industri merupakan salah satu faktor yang ikut bertanggung jawab atas rendahnya
sumbangan industri pada produk domestik bruto. Dalam konsep manajemen, manusia diharapkan mau memanfaatkan tenaga sepenuhnya atau seoptimum
mungkin untuk meningkatkan produktivitas, yang diikuti oleh terciptanya hubungan kerja yang bermutu dengan konotasi yang menyenangkan. Usaha ini
menuntut keterlibatan seluruh perusahaan dimana setiap orang dapat merasakan pentingnya produktivitas yang meningkat lalu berperan serta
Kussriyanto 1986. Unsur utama yang menyebabkan suatu lingkungan tertentu memberikan
motivasi adalah gabungan dari kondisi fisik dan sikap mental. Sejauh mana salah satu unsur tersebut lebih penting, bergantung pada sifat dan pentingnya
operatoran bagi karyawan. Hasil kerja yang sangat memuaskan dapat dicapai
dalam suatu keadaan yang buruk, manakala hasrat karyawan untuk berprestasi amat kuat. Sebaliknya, kondisi yang sangat baik tidak berarti menghalangi
munculnya hasil kerja yang justru sangat mengecewakan apabila para karyawan tidak mempunyai gairah untuk berprestasi.
Karyawan yang bermotivasi tinggi dapat membuat keajaiban di dalam lingkungan yang buruk. Sebagai contoh misalnya operatoran-operatoran teknik
para tawanan perang yang mereka laksanakan dalam usaha melarikan diri. Tanpa peralatan yang lengkap, terpaksa bekerja di tempat yang gelap, terputus-
putus dan dibayangi rasa ketakutan kalau-kalau ketahuan, mereka membuat terowongan, mendesain dan memasang sistem ventilasi serta merancang cara
membuang berton-ton tanah tanpa diketahui oleh lawan. Dengan motivasi tinggi para tawanan itu tidak menghiraukan kondisi lingkungan kerja yang buruk dan
mereka terus maju untuk mencapai sasaran. Mereka benar-benar dipimpin oleh orang-orang yang mernberikan berbagai pengarahan secara jelas dan yang
selalu memberikan dorongan, sehingga semangat kerja mereka terjaga terus dalam keadaan apa pun. Kepemimpinan yang baik membantu orang mengatasi
lingkungan kerja yang buruk Kussriyanto 1986.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu