5 Getaran 5.1 Perancangan Model Faktor Ergonomi Makro Terhadap Produktivitas Sistem Kerja pada Pabrik Gula

kebisingan terendah terdapat di stasiun gilingan dan kebisingan tertinggi terdapat di stasiun power house.

4.2.4.3 Shift

Malam Tabel 20 Kebisingan pada tujuh stasiun untuk PG Bungamayang dan PG Jatitujuh pada shift malam No Stasiun Kebisingan dB PG Bungamayang PG Jatitujuh 1. Gilingan 66.68 - 89.87 70.48 - 91.98 2. Pemurnian 83.76 - 89.25 84.03 - 90.85 3. Penguapan 85.61 - 88.64 86.02 - 87.3 4. Masakan 83.58 - 84.19 86.4 - 90.74 5. Puteran 73.98 - 88.44 89.47 - 96.34 6. Power House 90.8 - 92.96 96.14 - 96.325 7. Boiler 78.65 - 104.08 89.24 - 93.31 Kebisingan dB pada shift malam untuk tujuh stasiun pada proses produksi pabrik PG Bungamayang memiliki kisaran antara 66.68-104.08 dB dengan kebisingan terendah terjadi di stasiun gilingan dan tertinggi di boiler. Sedang pada PG Jatitujuh memiliki kisaran antara 70.48-96.34 dB. Dengan kebisingan terendah terdapat di stasiun gilingan dan kebisingan tertinggi terdapat di stasiun puteran. 4.2. 5 Getaran 4.2.5.1 Shift Pagi Tabel 21 Getaran pada tujuh stasiun untuk PG Bungamayang dan PG Jatitujuh pada shift pagi No Stasiun Getaran ms 2 PG Bungamayang PG Jatitujuh 1. Gilingan 0.148 - 2.63 0.876 - 7.63 2. Pemurnian 0.539 - 3.26 0.603 - 1.48 3. Penguapan 0.627 - 1.971 0.435 - 1.56 4. Masakan 1.026 - 1.788 0.563 - 1.98 5. Puteran 0.145 - 1.61 1.28 - 2.56 6. Power House 0.327 - 0.84 1.3 - 1.584 7. Boiler 0.285 - 2.15 0.332 - 0.35 Getaran ms 2 pada shift pagi untuk tujuh stasiun pada proses produksi pabrik PG Bungamayang memiliki kisaran antara 0.145-3.26 ms 2 dengan getaran terendah terjadi di stasiun puteran dan tertinggi di pemurnian. Sedang pada PG Jatitujuh memiliki kisaran antara 0.332-7.63 ms 2 . Dengan getaran terendah terdapat di boiler dan getaran tertinggi terdapat di stasiun gilingan.

4.2.5.2 Shift

Siang Tabel 22 Getaran pada tujuh stasiun untuk PG Bungamayang dan PG Jatitujuh pada shift siang No Stasiun Getaran ms 2 PG Bungamayang PG Jatitujuh 1. Gilingan 0.12 - 3.925 0.842 - 8.103 2. Pemurnian 0.371 - 3.615 0.747 - 2.658 3. Penguapan 0.475 - 1.317 0.224 - 1.104 4. Masakan 0.441 - 0.679 0.56 - 1.758 5. Puteran 0.447 - 2.156 1.67 - 2.578 6. Power House 0.342 - 0.878 1.318 - 1.608 7. Boiler 0.4 - 1.864 0.19 - 0.489 Getaran ms 2 pada shift siang untuk tujuh stasiun pada proses produksi pabrik PG Bungamayang memiliki kisaran antara 0.12-3.925 ms 2 dengan getaran terendah terjadi di stasiun gilingan dan tertinggi di gilingan. Sedang pada PG Jatitujuh memiliki kisaran antara 0.19-8.103 ms 2 . Dengan getaran terendah terdapat di boiler dan getaran tertinggi terdapat di stasiun gilingan.

4.2.5.3 Shift

Malam Tabel 23 Getaran pada tujuh stasiun untuk PG Bungamayang dan PG Jatitujuh pada shift malam No Stasiun Getaran ms 2 PG Bungamayang PG Jatitujuh 1. Gilingan 0.104 - 4.752 0.851 - 8.319 2. Pemurnian 0.46 - 3.471 1.131 - 2.037 3. Penguapan 0.318 - 1.5578 0.21 - 1.917 4. Masakan 0.511 - 0.828 0.58 - 1.757 5. Puteran 0.116 - 0.699 1.488 - 3.51 6. Power House 0.347 - 0.946 1.1495 - 1.674 7. Boiler 0.209 - 1.04 0.19 - 0.37 Getaran ms 2 pada shift malam untuk tujuh stasiun pada proses produksi pabrik PG Bungamayang memiliki kisaran antara 0.104-4.752 ms 2 dengan getaran terendah terjadi di stasiun gilingan dan tertinggi di gilingan. Sedang pada PG Jatitujuh memiliki kisaran antara 0.19-8.319 ms 2 . Dengan getaran terendah terdapat di boiler dan getaran tertinggi terdapat di stasiun gilingan. 4.3 Ergonomi Makro 4.3.1 Pabrik Gula Jatitujuh