Analisi Data Pengaruh Komposisi Perekat Terhadap Emisi formaldehida

5. Pengukuran absorbansi larutan contoh Sebanyak 10 ml larutan contoh dipipet ke dalam Erlenmeyer 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan asetil aseton-ammonium asetat. Larutan dikocok hingga merata. Erlenmeyer disimpan dalam water bath pada suhu 60-65ºC selama 10 menit. Kemudian didinginkan pada suhu ruang dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 412 nm. Hasil pengukuran absorbansi larutan contoh diplotkan pada kurva kalibrasi larutan standar formaldehida untuk menentukan konsentrasi formaldehida pada larutan contoh.

E. Analisi Data

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap Faktorial. Faktor A komposisi perekat WBPI : MF dengan 2 taraf, yaitu: A1 = WBPI : MF = 1 : 4 A2 = WBPI : MF = 0 : 1 Faktor B Konsentrasi parafin dengan 3 taraf, yaitu: B1 = B2 = 4 B3 = 8 Ulangan dilakukan sebanyak 5 kali untuk setiap perlakuan, sehingga jumlah papan yang akan dibuat sebanyak 30 papan 2 × 3 × 5. Bentuk umum dari model linier aditif RAL Faktorial sebagai berikut Mattjik AA, 2002: Y ijk = µ + α i + β j + αβ ij + ε Dimana: ijkl Yijk = Pengamatan perlakuan komposisi perekat WBPI-MF taraf ke i, dan konsentrasi parafin taraf ke j, pada ulangan ke k. µ = Rataan umum. α i β = Pengaruh perlakuan komposisi perekat WBPI-MF taraf ke i. j = αβ Pengaruh perlakuan konsentrasi parafin taraf ke j. ij = Interaksi antara α i ε dan βj. ijkl = Pengaruh acak pada perlakuan α, β, dengan masing-masing taraf ulangan ke k. Adanya pengaruh perlakuan terhadap respon dapat dilihat dari analisis keragaman berupa uji F dengan membandingkan F tabel dan F hitung pada tingkat kepercayaan 95 nyata dan 99 sangat nyata. Jika F-hitung lebih kecil dari F tabel, maka perlakuan tidak berpengaruh nyata pada suatu tingkat kepercayaan tertentu. Jika F-hitung lebih besar dari F tabel maka perlakuan berpengaruh nyata pada suatu tingkat kepercayaan tertentu. Untuk melihat pengaruh perlakuan mana yang berbeda nyata terhadap respon yang diuji dilakukan uji wilayah berganda Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Komposisi Perekat Terhadap Emisi formaldehida

Hasil pengujian emisi formaldehida dengan menggunkan metode WKI, diperoleh nilai emisi rata-rata dengan komposisi perekat WBPI: MF 0:1 sebesar 5.54 mgL, sedangkan nilai emisi formaldehida rata-rata untuk komposisi perekat WBPI: MF 1:4 sebesar 3,25 mgL. Tabel 3 Nilai rata-rata emisi formaldehida papan komposit berdasarkan komposisi perekat dan pencampuran parafin No Konsentrasi Perekat Kadar Parafin Nilai Emisi Formaldehida mgL 1 WBPI:MF 0:1 2,92 4 3,32 8 3,51 2 WBPI: MF 1:4 1,66 4 1,77 8 2,11 Data emisi formaldehida pada tabel di atas menunjukkan pengaruh perbedaan komposisi perekat dengan nilai emisi formaldehida menunjukkan bahwa pencampuran perekat WBPI dan MF dapat menurunkan emisi formaldehida yang dihasilkan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Panagiotis 2000 bahwa besar kecilnya emisi formaldehida yang keluar dari papan partikel dipengaruhi oleh jenis kayu yang digunakan dan jenis perekat yang digunakan. Selanjutnya, Panagiotis 2000 mengatakan jenis perekat yang digunakan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada tinggi rendahnya emisi formaldehida. Terutama pada reaksi yang terjadi antara formaldehida dengan melamin yang merupakan reaksi yang setimbang dan sangat terpengaruh dengan molar perbandingan antara melamin dan formaldehida. Selain itu Pizzi 1994, menyatakan bahwa polimer bersifat resin yang terbentuk dari campuran melamin dan formalin dengan cara dipanaskan dan dalam kondisi basa memiliki tingkat emisi formaldehida yang tinggi. Lebih rendahnya emisi formaldehida perekat dengan perbandingan WBPI:MF 1:4 dibandingkan perekat WBPI:MF 0:1 berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama penelitian disebabkan rekayasa pencampuran perekat WBPI dengan MF, sehingga emisi formaldehida yang dihasilkan lebih kecil. Berdasarkan hasil uji statistik tentang pengaruh pemberian campuran perekat WBPI: MF terhadap nilai emisi yang tertera pada tabel lampiran anova, menyatakan bahwa pencampuran perekat WBPI:MF memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai emisi formaldehida, ditunjukkan dengan nilai F-value sebesar 0,001. Dilanjutkan dengan uji Duncan, diketahui bahwa rekayasa pencampuran perekat menghasilkan emisi yang lebih rendah, dimana nilai emisi rata-rata perekat WBPI:MF 0:1 sebesar 3,2556 sedangkan nilai emisi rata-rata perekat WBPI:MF 1:4 sebesar 1,8521. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Saptosari 2006 yang menyatakan bahwa salah satu cara yang digunakan untuk menurunkan atau menghambat emisi formaldehida dengan cara rekayasa perekat. Hal tersebut juga tidak jauh berbeda dengan pernyataan Wang et all 2004, yang menyebutkan bahwa pencampuran perekat dengan komposisi antara resin UF 6 dengan WBPI 1 emulsifiable diphenylmethane-4, 4’diisocyanate dapat menurunkan emisi formaldehida sebesar 78,57 dibandingkan dengan penggunaan perekat dengan komposisi resin urea sebesar 10.

B. Pengaruh Kadar Parafin Terhadap Emisi formaldehida