Prosedur Penelitian Emisi Formaldehida Papan Komposit dari Limbah Kayu dan Karton Gelombang Menggunakan Perekat Campuran Melamine Formaldehyde (MF) dan Water Based Polymer Isocyanate (WBPI)

2. Limbah karton gelombang diperoleh dari kardus-kardus bekas dari toko-toko yang menggunakan kardus sebagai bahan kepak barang. 3. Perekat melamine formaldehida dari PT. Pamolite Adhesive Industry Surabaya. 4. Perekat WBPI dari perusahaan pembuat perekat di daerah Gunung Putri, Bogor. 5. Parafin, dari toko bahan kimia Bratachem Bogor. 6. Bahan-bahan kimia untuk uji emisi formaldehida LIPI. Ilustrasi beberapa bahan yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan papan komposit Keterangan : kiri – kanan : Limbah karton gelombang, partikel limbah kayu, parafin, perekat MF, dan perekat WBPI

C. Prosedur Penelitian

C.1. Proses Pembuatan Papan Komposit Papan komposit yang akan dibuat adalah papan komposit berlapis tiga three layers composite board berukuran 30 cm × 30 cm x 1 cm dengan nisbah kempa 1,3. Konstruksi papan komposit yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Sketsa penampang lintang papan komposit. Perlakuan yang dipilih dalam penelitian ini adalah penggunaan komposisi campuran terbaik antara perekat WBPI dan MF 1:4, , dan 0:1 sebagai kontrol serta pemberian parafin 0, 4, dan 8. Ulangan untuk setiap kombinasi perlakuan dilakukan sebanyak 5, sehingga jumlah papan komposit yang akan dibuat sebanyak 30 papan 2 × 3× 5. face dan back dari limbah karton Core dari limbah kayu partikel wafer Tahap pembuatan papan komposit adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan lapisan karton Lapisan karton dibuat dari limbah karton gelombang bekas, dengan jumlah gelombang sebanyak 1 lapisan dari tiga lapisan dalam satu karton gelombang. Limbah karton yang telah tersedia dibuat menjadi berukuran 30 cm × 30 cm. Gambaran tentang lapisan karton gelombang dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Lapisan Karton. 2. Pembuatan partikel Partikel limbah kayu dibuat melalui mesin flaker sehingga diperoleh partikel berbentuk wafer berukuran rata-rata 2,5 cm × 2,5 cm × 1mm. 3. Pengeringan partikel dan karton Partikel limbah kayu dan karton dikeringkan dalam oven sampai mencapai kadar air 2-5. 4. Pencampuran perekat resin blending Perekat yang digunakan sebanyak 10 dari berat kering oven partikel dan karton yang digunakan. Komposisi perekat WBPI-MF dan konsentrasi parafin merupakan perlakuan dalam penelitian ini. Perbandingan WBPI : MF 1:4, dan 0:1. Parafin yang ditambahkan masing-masing 0 kontrol, 4, dan 8 dari berat partikel dan karton yang digunakan. 5. Pembentukan Lembaran mat forming Pembentukan lembaran papan komposit menggunakan metode discontinuous yaitu pembentukan lembaran papan satu demi satu. Pencetak lembaran yang digunakan berukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm dengan alas dan penutup seng, 30 cm 30 cm Sumber:http:www.kebet.com.auspecs materialphp Liner Medium kemudian bagian permukaannya face dan back diberi lapisan karton. Papan komposit yang dibuat sebanyak 30 papan. 6. Pengempaan panas hot pressing Lembaran papan komposit dikempa panas dengan tekanan spesifik 25 kgfcm 2 pada suhu 170 o 7. Pengkondisian Conditioning C selama 12 menit . Pengkondisian papan komposit yang telah dikempa dilakukan selama 14 hari. Pengkondisian ini bertujuan untuk melepaskan tegangan sisa yang ada pada papan setelah dikempa panas. Papan komposit ditata membentuk tumpukan dengan menyelipkan sticker diantara papan. C.2. Pemotongan Lembaran-lembaran papan komposit dipotong menjadi bagian-bagian contoh uji seperti terlihat pada Gambar 5. Gambar 5 Pola pemotongan contoh uji. Keterangan: 1,2,3,4 = Contoh uji emisi formaldehida, berukuran 2,5 × 2,5 cm.

D. Pengujian Emisi formaldehida