4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis zat antibakteri isolat NS9 dari bekasam ikan nila Oreochromis niloticus terdiri dari tiga tahap penelitian. Tahap pertama adalah karakterisasi
isolat NS9 yang bertujuan untuk mengetahui karakter awal dari isolat NS9. Tahap kedua adalah penapisan zat antibakteri pada isolat NS9 yang bertujuan
untuk mengetahui potensi dan jenis antibakteri yang dihasilkan oleh isolat NS9. Tahap ketiga adalah penentuan waktu optimum produksi senyawa antibakteri
yang dihasilkan oleh isolat NS9. Ketiga tahap tersebut menunjukkan potensi senyawa antibakteri yang dihasilkan oleh isolat NS9 dan optimasi produksinya.
4.1 Karakterisasi Isolat NS9
Karakteriasi isolat NS9 bertujuan untuk mengetahui karakter dari isolat NS9. Uji karakterisasi yang dilakukan antara lain uji pewarnaan Gram, uji
pewarnaan spora, uji fermentasi glukosa, uji katalase, uji motilitas, dan pengamatan morfologi koloni. Hasil uji karakterisasi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 1. Tabel 1 Hasil pengujian karakterisasi isolat NS9
Jenis Uji Hasil
Gambar
Uji motilitas Negatif -:
Isolat tidak menyebar
Uji pewarnaan Gram Positif +:
Preparat berwarna biru
Jenis Uji Hasil
Gambar
Uji pewarnaan spora Negatif -:
Preparat berwarna merah
Uji fermentasi glukosa Negatif tidak
terbentuk gelembung gas dalam tabung
Durham: Homofermentatif
Uji katalase Negatif -:
Tidak terbentuk gelembung pada
H
2
O
2
2 -
Morfologi koloni Bentuk tepian halus
Bentuk koloni bulat Permukaan cembung
Warna putih
Isolat NS9 memiliki karakter antara lain sebagai berikut: tidak motil, Gram positif, spora negatif, homofermentatif, dan katalase negatif Tabel 1. Hal
ini sesuai dengan penyampaian Mozzi et al. 2010 dan Klaenhammer et al. 2011 yang menyatakan bahwa bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri
Gram positif, tidak membentuk spora, katalase negatif. Mozzi et al. 2010 menyatakan bahwa bakteri asam laktat termasuk di
dalamnya bakteri homofermentatif yang memproduksi sebagian besar utamanya adalah asam laktat, dan heterofermentatif yang selain memproduksi asam laktat
juga memproduksi variasi yang luas dari produk fermentasi seperti asam asetat, etanol, gas karbon dioksida, dan asam format. Ketiadaan gelembung gas pada uji
fermentasi glukosa menunjukkan bahwa isolat NS9 tidak menghasilkan gas karbon dioksida dalam jumlah yang besar. Menurut Hayward 1957, ketiadaan
gas yang terbentuk pada isolat NS9 menunjukkan bahwa isolat NS9 diduga merupakan bakteri homofermentatif.
Pendeteksian bakteri asam laktat dengan metode lain adalah dengan penambahan kalsium karbonat CaCO
3
pada media agar MRS steril yang ditumbuhkan isolat NS9 diatasnya. Hasil pendeteksian asam laktat pada media
agar MRS yang telah ditambahkan CaCO
3
dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Perbandingan antara MRSA + CaCO
3
yang steril kiri dan yang sudah ditumbuhi isolat NS9 kanan.
Media agar MRS + CaCO
3
yang steril terlihat keruh dan tidak terlalu transparan karena ada kandungan CaCO
3
yang ada di dalam media agar MRS tersebut, sedangkan media agar MRS + CaCO
3
yang sudah ditumbuhi isolat NS9 terlihat lebih transparan Gambar 6. Hal ini disebabkan karena CaCO
3
yang terkandung dalam media agar MRS tersebut bereaksi dengan asam laktat yang
dihasilkan NS9 menjadi kalsium laktat sehingga warna media yang terlihat menjadi lebih bening dibandingkan media agar MRS + CaCO
3
yang tidak ditumbuhi isolat NS9. Hal ini sesuai dengan penelitian Kopermsub dan
Yunchalard 2010 yang menyatakan bahwa asam laktat dapat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium laktat dan membuat warna media menjadi lebih
jernih.
4.2 Penapisan Senyawa Antibakteri dari Isolat NS9