II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Persediaan
Menurut Pardede 2005, persediaan inventory adalah sejumlah barang atau bahan yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu di masa yang akan
datang. Sediaan terjadi apabila jumlah bahan atau barang yang diadakan dibeli atau dibuat sendiri lebih besar daripada jumlah yang digunakan dijual atau
diolah sendiri.
Menurut Ristono 2009, persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan
datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi
di simpan sebelum digunakan atau dimasukan ke dalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan di simpan sebelum dijual
atau dipasarkan.
Menurut Heizer dan Render 2010, persediaan adalah salah satu asset termahal dari banyak perusahaan, mewakili sebanyak 50 dari keseluruhan
modal yang diinvestasikan. Manajer operasi diseluruh dunia telah menyadari bahwa manajemen persediaan sangatlah penting. Di satu sisi, sebuah perusahaan
dapat mengurangi biaya dengan mengurangi persediaan. Di sisi lain, produksi dapat berhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika sebuah barang tidak
tersedia. Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan.
Menurut Assauri 2008, persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual suatu periode usaha yang
normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaanproses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam
suatu proses produksi. Jadi persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts yang disediaakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan
untuk proses produksi, serta barang-barang jadiproduk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau langganan setiap waktu.
2.2. Faktor Penyebab Munculnya Persediaan