Departemen Quality Control Departemen Teknik Departemen Maintanance Departemen PPIC KD Packing Departemen ACC MIS  MIS Manegement Information System Penentuan Bahan Baku Prioritas dengan Analisis ABC

PLANT DIVISION a. Departemen Produksi Mengatur dan mengawasi jalannya proses produksi mulai dari penerimaan barang sampai produk jadi.

b. Departemen Quality Control

Menetapkansistemdan prosedurpengendalianmutuprosesproduksi.

c. Departemen Teknik

Prosess Enggineering: berhubungan dengan sistem dan design tata letak pabrik, tata letak fasilitas, dan proses produksi. Plan tFacility: menyiapkan dan menyediakan semua fasilitas yang diperlukan untuk suatu kegiatan proses produksi. Safety and Environment: menjaga keselamatan kerja karyawan dan memelihara lingkungan sekitar agar limbah yang dihasilkan perusahaan tidak merusak lingkungan.

d. Departemen Maintanance

Memelihara, merawat, dan memperbaiki mesin-mesin dan fasilitas yang digunakan untuk proses produksi.

e. Departemen PPIC

Membuat perencanaan dan pengendalian pada proses produksi.

f. KD Packing

Memelihara dan menjaga hasil produksi sebelum dikirim ke supplier. FINANCE ACCOUNTING DIVISION a. Purchasing Memproses import part yang diperlukan dan melayani pembelian lokal. b. Departemen Finance Mengkoordinasi kegiatan pembukuanadministrasi dan kegiatan finansial serta kegiatan processing perusahaan.

c. Departemen ACC MIS  MIS Manegement Information System

Membuat program sesuai dengan permintaan direksi dan kepala departemen yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan produksi yang berjalan.  ACCAccounting Mengelompokkan kegiatan transaksi sesuai dengan kelompok-kelompok yang telah ditentukan. HRD GA DIVISION a. Departemen HRD Human Resources Development Melakukan training dan pengembangan SDM.

b. Departemen GAGeneral Affair

Berhubungan dengan semua kegiatan secara umum Rumah Tangga Perusahaan.

4.1.3 Kebijakan Mutu PT. XYZ

Telah menjadi kebijakan dan komitmen PT. XYZ untuk menyerahkan hasil produksi kepada pelanggan dengan mutu yang sesuai dengan persyaratan, kebutuhan dan harapan pelanggan, karena disadari bahwa kepuasan pelanggan merupakan kunci utama kesuksesan perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut, setiap karyawan wajib melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan standar ISO 9001-2000 dan AMS Astra Management System, Isuzu Manufacturing Management IMM secara konsisten, sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang. Setiap karyawan wajib terus mengupayakan dengan sungguh-sungguh agar mutu hasil setiap proses dapat dicapai langsung pada akhir proses, tanpa kerja ulang. Untuk memastikan sistem manajemen mutu tetap memenuhi persyaratan, kebutuhan dan harapan pelanggan, sistem selalu ditinjau dan ditingkatkan secara berkesinambungan.

4.1.4 Data Fisik Perusahaan

PT. XYZ terletak di Sunter, Jakarta Utara. PT. XYZ memiliki luas tanah sebesar 200.757 m 2 , 97,410 m 2 untuk Plant I II, 39,450 m 2 untuk Plant IIIdan 63.897 m 2 untuk KD Packing. Luas Pabrik Plant I II 60.700 m 2 , Plant III 35.864 m 2 dan KD Packing 24.000 m 2 . Luas kantor dan kantin sebesar 7,627 m. Kantor berada di lantai 2 Plant I dan kantin berada di lantai satu dan lantai dua Plant I. Seluruh listrik yang digunakan untuk Plant I II sebesar 9.690 KVA, Plant III sebesar 4.000KVA dan KD Packing sebesar 415 KVA. Layout PT. XYZdapat dilihat pada Lampiran 3 dan untuk layout small partdapat dilihat pada Lampiran 4. 4.2.Proses Produksi Honda OEM Salah satu produk yang diproduksi oleh PT. XYZ yang bekerjasama dengan PT. Astra Honda Motor AHM adalah painting plastik part untuk motor Honda Tipe Supra X 125. Alasan peneliti menggunakan produk ini sebagai penelitian adalah karena kegiatan painting merupakan kegiatan yang paling sederhana dan selalu dilakukan setiap jam kerja. Jumlah permintaan produk pun hampir setiap bulan konstan. Sedangkan pada proses perakitan mobil banyak aktivitas yang dikerjakan, seperti proses welding terlebih dahulu dilanjutkan dengan painting dan terakhir assembling dan permintaan terhadap produknya pun tidak pasti. Proses produksi plastik part Honda OEM diawali dengan pengiriman raw material ke Knock Down Supply KDS, persiapan, base coat, clear coat, oven, touch up, dan dikirim kembali ke KDS untuk disimpan. Kegiatan proses produksi plastik part Honda dapat dilihat sebagai berikut: 1. Raw material Raw material untuk plastik part Honda OEM adalah body motor. Raw material dikirim langsung dari sub-cound atau supplier yang telah dipilih oleh PT. Astra Honda Motor AHM. Raw material yang sudah dikirim disimpan pada Knock Down Supply KDS. KDS adalah tempat penyimpanan raw material dan pengiriman part yang sudah diproses. Raw material yang datang dari sub-cound diperiksa tipe dan kuantitas berdasarkan Surat Perintah Antar Barang SPAB. Raw material yang dikirim, diturunkan dari truck dan diletakkan pada pallet seng yang tersedia selanjutnya di bawa ke area transit KDS menggunakan forklift dan diletakkan di tempat yang sudah tersedia sesuai dengan tipe part. Berdasarkan Work Order Sheet WOS yang dibuat oleh Production Planning Control PPC, raw material dibawa menggunakan towing ke Small Part untuk dilakukan proses painting. 2. Persiapan Raw material yang dikirim oleh Knock Down Supply KDS diperiksa tipe, kualitas dan kuantitas berdasarkan Work Order Sheet WOS yang dibuat oleh Production Planning Control PPC. Persiapan adalah proses sebelum dilakukan pengecatan pada plastik part. Proses yang terdapat pada persiapan yaitu: a. Striping Striping adalah proses pembungkusan plastik part dengan kertas koran. Proses ini bertujuan agar cat tidak mengenai part yang memang tidak boleh di cat. Part yang biasanya dilakukan proses striping adalah cover handel. Proses striping dilakukan oleh tiga orang dan waktu yang dibutuhkan untuk proses ini sekitar enam menit. b. Setting Part Setting part adalah proses memasangkan tool pada plastik part. Tipe plastik part terdiri dari empat belas jenis yaitu mainpipekiri, mainpipe kanan, visor speedometer, cover sidekiri, cover side kanan, cover bodykiri, cover body kanan, cover handle, cover front top, cover tail, cover speedometer, fender dan louver. Tujuan pemasangan part ini adalah untuk memudahkan proses painting. Sebelum part dipasang tool, plastik part di blowing atau menembakkan angin untuk membuang kotoran yang ada pada part menggunakan air gun. Proses pemasangan tool dilakukan oleh empat orang dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung tipe part. 3. Docking Docking adalah proses pemasangan dan pelepasan tool yang sudah dipasangi part pada tiang tag stand yang berjalan menggunakan conveyor. Pada satu stand biasanya terdiri dari dua hingga empat part, tergantung besar kecil part yang akan di cat. Proses ini dilakukan oleh satu orang pekerja pada saat pemasangan dan tiga orang pada saat pelepasan dan waktu yang dibutuhkan sekitar lima belas detik. 4. Wapping Wapping adalah proses pengelapan plastik part menggunakan lap dan air sabun. Proses ini berguna untuk menghilangkan minyak yang ada pada part sehingga cat dapat menempel pada part. Proses ini dilakukan oleh satu orang pekerja dan waktu yang dibutuhkan sekitar 24 detik. 5. Blowing Blowing adalah proses pembersihan plastik part menggunakan angin yang keluar dari air gun. Tujuan blowing adalah agar part bersih dari noda atau debu yang menempel pada part. Proses ini dilakukan oleh satu orang dan waktu yang dibutuhkan sekitar 24 detik. 6. Tag Rag Tidak jauh berbeda dengan waping dan blowing, tag rag merupakan membersihkan plastik part menggunakan kain tag rag. Kain tag rag adalah kain khusus yang jika dipegang lengket sehingga pada penggunaannya tidak boleh terlalu ditekan karena dapat merusak part yang akan di spray. Proses ini berguna untuk membersihkan noda yang masih menempel pada plastik part. Proses ini dilakukan oleh seorang pekerja dan waktu yang dibutuhkan sekitar delapan belas detik. 7. Base Coat dasar Sesuai dengan namanya, base coat adalah proses pemberian warna dasar gunanya untuk memberikan lapisan pertama pada plastik part agar tidak bolong dan tidak kasar. Untuk warna hitam base coat dasar hitam, untuk warna putih base coat dasar putih, untuk warna merah base coat dasar pink, dan untuk warna silver base coat dasar silver. Proses ini menggunakan cop gun dan catnya di mixing di ruang mixing. Proses ini dilakukan oleh seorang pekerja dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung tipe part. 8. Finish Base Coat Finish base coat adalah proses pemberian warna kedua pada plastik part ini berguna untuk meratakan base coat dasar. Proses base coat dasar hingga finish base coat untuk hitam dua pos dan untuk silver, merah, dan putih tiga pos. Alat yang digunakan adalah cop gun sama seperti base coat dasar. Dilakukan oleh satu orang pekerja dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung tipe part. 9. Clear coat dasar Clear coat adalah proses lanjutan dari base coat. Tujuan dari proses ini adalah untuk memberikan warna dan pelapis base coat. Alat yang digunakan proses ini adalah spay gun. Untuk warna hitam clear coat hitam, warna merah clear coat merah dan untuk silver dan putih clear coatmetalic atau bening. Proses ini dilakukan oleh seorang pekerja dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung tipe part. 10. Finish clear coat Finish clear coat adalah proses lanjutan dari clear coat dasar. Proses ini berguna untuk meratakan clear coat dasar dan mengkilapkan plastik part yang sudah di painting sehingga pada saat masuk ke ovenroom cat tidak tipis. Proses ini dilakukan oleh seorang pekerja dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung tipe part. 11. Oven Room Setelah finih clear coat, part didinginkan sebentar pada setting room selanjutnya partakan langsung bergerak menuju ovenroom. Tujuan dari oven part ini adalah agar cat menjadi kering dan tidak meleleh. Suhu dalam oven ini diatur sesuai dengan tipe part yang di cat. Jika part yang di painting warna merah, putih dan silver maka suhunya diatur 70 - 80 C karena part ini dilakukan oleh 5 pos sehingga cat yang dihasilkan lebih tebal, sedangkan untuk warna hitam suhunya diatur 60 -70 C karena pada part ini hanya dilakukan oleh 3 pos. Suhu pada oven ini harus sesuai dengan standar yang ditetapkan karena jika suhu terlalu panas maka part akan meleleh dan jika terlalu rendah maka part akan lembab. Part dipanaskan kurang lebih 40 menit akan tetapi antar satu tag waktunya bergerak selama 40 detik. Setelah part keluar dari oven room, part yang sudah dipasangi tools dilepaskan dari stand dan diletakkan di lantai dan terjadi proses cooling time. Proses ini untuk mendinginkan part beberapa saat setelah proses oven. Setelah cooling time selesai part akan diletakkan di rak yang tersedia untuk selanjutnya di bawa ke touch up. 12. Touch up Setelah proses di oven,part di bawa ke touch up untuk dilakukan pengecekan proses painting yang dilakukan oleh Quality Control QC. Proses ini berguna untuk mendapatkan kualitas terbaik sehingga pelanggan tidak kecewa. Pemeriksaan biasanya dilakukan QC dengan cara visual yaitu melihat secara langsung part yang telah selesai diproses. Setelah di periksa oleh QC akan dipilah apakah part yang sudah di painting OK, repair atau repaint Ada 2 jenis defect yaitu repair dan repaint. Repair adalah defect ringan seperti part bernoda, part beda warna dan part meleleh. Repair dapat diperbaiki dengan pengamplasan dan buffing menggunakan alat buffing setelah itu akan di cat kembali di ruang touch up dan akan diperiksa kembali oleh QC dan jika sudah memenuhi standar QC, maka part akan diberikan label OK. Repain adalah defect berat sehingga part tidak dapat langsung masuk ke ruang touch up untuk diperbaiki tetapi akan dibawa ke proses sanding yaitu pengamplasan dengan menggunakan amplas dan air. Sanding berguna untuk meratakan part dan membuka pori-pori cat sehingga pada saat dilakukan cat ulang, cat baru tidak mengelupas. Setelah dilakukan proses sanding, part akan kembali ke proses persiapan dan di cat kembali. Part yang sudah dinyatakan OK oleh QC akan langsung disusun pada hambalan dan diletakkan ke rak hambalan untuk dikirim ke tempat penyimpanan di KDS yang nantinya akan dikirim ke PT. Astra Honda Motor AHM. Proses produksi pada plastik part Honda OEM dapat dilihat pada Lampiran 5. 4.3.Pengendalian Persediaan Bahan Baku Bahan baku merupakan salah satu satu faktor yang menentukan baik buruknya produk yang dihasilkan. Bahan baku dengan kualitas yang baik dan dengan jumlah yang tepat akan menghasilkan produk yang berkualitas, begitu juga sebaliknya.Bahan baku juga merupakan faktor yang menentukan kelancaran proses produksi. Dengan adanya bahan baku yang cukup dan sesuai dapat melancarkan proses produksi dan perusahaan dapat mengirimkan produk kepada pelanggan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Bahan baku yang terdapat pada PT. XYZ terbagi dua, yaitu: 1. Bahan baku versi ATPM berupa bahan baku CKD Completly Knock Down. Raw material langsung diterima dari Agen Tunggal Pemilik Merk ATPM untuk bahan utama dalam perakitan seperti raw material untuk Honda berupa plastik part yang langsung dikirim PT. AHM. Raw material terdiri dari mainpipe, visor speedometer, cover side, cover body, cover handel, cover tail, cover speedometer, front top, fender dan louver.Bahan baku ini langsung dikendalikan dan tanggung jawab oleh ATPM, dan PT. XYZhanya bersifat menerima dan mengecatraw material tersebut yang nantinya akan dikirim kembali ke PT. AHM. 2. Bahan baku versi PT. XYZ Bahan baku yang termasuk PT. XYZ yaitu berupa bahan baku yang terdapat di gudang consumable dan gudang tools seperti cat, thinner,masking tape,sand paper, dan sebagainya. Bahan baku ini sepenuhnya dikendalikan oleh PT. XYZkhususnya bagian inventory PPC. Bahan baku ini merupakan bahan utama dalam proses produksi khususnya painting. Pengendalian bahan baku PT. XYZ dilakukan dengan memperhatikan prosedur pembelian bahan baku, prosedur penerimaan bahan baku dari vendor, dan prosedur pemakaian bahan baku. Adapun proses pengendalian tersebut, yaitu:

4.3.1 Prosedur Pembelian Bahan Baku

Bahan baku yang cukup diperlukan untuk melancarkan proses produksi. Perusahaan diharuskan membeli bahan baku yang dibutuhkan agar proses produksi berjalan lancar. Jumlah yang dibeli pun harus sesuai agar tidak terjadi penumpukan barang di gudang yang nantinya akan menambah cost perusahaan. Bahan baku yang dibeli PT. XYZuntuk proses produksi painting plastik part Honda telah ditentukan oleh ATPM yaitu PT. Nippon Paint Pacific. Sedangkan untuk raw material seperti masking tape dan sand paper dikirim oleh PT. Sentral Warna Primajaya, majun dikirim oleh PT. Anggi Jaya, sarung tangan oleh PT. Kenbel. PT. XYZmenerapkan sistem MRP Material Requirement Planning sebagai sistem pengadaan bahan baku, hal tersebut didasarkan pada jadwal produksi yang telah di-input pada SAPSystem Application and Product for Data Processing. Namun dalam realisasi produksi tidak selalu sama dengan rencana, oleh karena itu diterapkan sistem safety stock, dimana perusahaan akan memesan sejumlah barang pada saat persediaan di gudang telah dibawah ROP Reorder Point. Safety stock yang digunakan di perusahaan merupakan stok selama 1 shift kerja atau 8 jam kerja. Waktu pembelian bahan baku ditentukan olehPPCbagian inventory saat persediaan bahan baku di bawah ROP. Bagian inventory akan membuat PR Purchase Requisitionyang kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh supervisor, deputy manager, dangeneral manager. Jika PR sudah ditandatangani maka PPC akan membuat PO Purchase Order kemudian diberikan ke bagian Purchasing dan nantinya akan dikirim ke supplier. Setelah diperiksa dan ditandatangani oleh user, supervisor, kepala departemen dan kepala divisi, PO tersebut dikirim dengan faximile ke supplier yang telah dipilih oleh ATPM. Prosedur pembelian bahan baku untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini : Gambar 5. Prosedur pembelian bahan baku

4.3.2 Prosedur Penerimaan Bahan Baku

Setelah PO dibuat dan dikirim ke supplier maka supplier akan mengirimkan barang yang diminta dan akan diterima oleh bagian gudang consumable. Bagian gudang consumable akan menerima bahan baku tersebut sesuai dengan nomor PO, waktu pemesanan, delivery date, dan kondisi fisik bahan baku yang datang. Perusahaan menentukan delivery date yaitu satu minggu setelah dibuatnya PO. Pemeriksaan fisik barang diperlukan untuk melihat kondisi barang apakah sesuai atau tidak dengan barang yang diminta. Apabila bahan baku tersebut tidak sesuai dengan kriteria maka bahan baku akan dikembalikan dan akan meminta bahan baku yang sesuai. Apabila sudah sesuai kemudian dilakukan pencatatan penerimaan bahan baku atau good receipt dan di input ke SAP.Setelah selesai, bahan baku dilakukan pemeriksaan kembali oleh bagian quality dan diuji kelayakannya berdasarkan standar perusahaan. Selanjutnya bahan baku disimpan menggunakan sistem FIFO first in first out maksudnya bahan baku yang pertama datang akan terlebih dahulu keluar untuk diproduksi. Sistem ini dilakukan dengan tujuan agar bahan baku tidak mengalami perubahan karena lama disimpan.Selain menerima, bagian gudang consumable juga mempunyai tanggung jawab untuk menyimpan dan mendistribusikan bahan baku ke jalur produksi. Prosedur penerimaan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Prosedur penerimaan bahan baku

4.3.3 Prosedur Pemakaian Bahan baku

Bahan baku yang telah datang dari vendor dan disimpan di gudang consumable akan diambil oleh orang jalur produksi untuk dilakukan proses produksi. Pengambilan barang ini disebut dengan istilah pengebonan.Bahan baku yang diambil menggunakan metode FIFO first in first out. Orang jalur produksi harus mengambil barang di gudang sesuai dengan bukti pengebonan. Bon pengambilan barang akan diperiksa oleh administrasi gudang dan akan diambilkan barang yang dibutuhkan sesuai dengan kuantitas yang ada di bon pengebonan. Setelah barang diambil bon tersebut langsung di entri datanya oleh administrasi gudang.Prosedur penerimaan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Prosedur pemakaian bahan baku

4.4. Penentuan Bahan Baku Prioritas dengan Analisis ABC

Analisis ABC merupakan analisis yang membagi persediaan kedalam tiga klasifikasi dengan basis volume dolar tahunan. Analisis ABC memiliki tujuan yakni untuk membuat kebijakan-kebijakan persediaan yang memfokuskan persediaan pada bagian-bagian persediaan bahan baku yang penting dan sedikit, bukan pada yang banyak tetapi sepele Heizer dan Reinder, 2010. Perhitungan analisis ABC dibantu menggunakan software POM dan hasil analisis ABC dapat dilihat pada Tabel 3. Bahan baku yang digunakan untuk proses painting plastik part Honda OEM setidaknya terdapat 26 jenis bahan baku yang diperhitungkan untuk persediaannya. Namun dalam kenyataannya yang harus diperhitungkan adalah bahan baku yang memiliki volume paling besar dengan biaya yang besar untuk menekan persediaan dalam jumlah yang terlalu besar. Tabel 3 merupakan hasil perhitungan analisis ABC, dimana penentuan tersebut berdasarkan volume penggunaan bahan baku paling banyak dan menghasilkan biaya dalam jumlah yang tinggi. Bahan baku yang termasuk kedalam kelas A dengan presentasi kumulatif biaya yang digunakan 50-75 agar mendapat perhatian lebih dalam pengendalian persediaan. Berdasarkan Tabel 3. terdapat lima jenis bahan baku yang termasuk kedalam kategori A, yaitu Nippe Acryl HM NH103, Nax Superio Base AHM Thinner New, Wip Up Solvent, FC R258 Winning Red, dan TC Clear Base. Jenis yang termasuk kedalam kategori B, yaitu UC NH-177M Vestock Silver Met, UC Pink R258 For Winning Red, SGI UC Thinner New, SGI FC Thinner, sarung tangan nylon, Polyure Mightlac Hardener, Thinner Laquer Central, dan UC NH-A 30M Digital Silver. Sedangkan jenis bahan baku yang termasuk dalam kategori C adalah Masking Tape, Sand Paper, masker kain, tag rag, Tessa Flexible Fineline, sarung tangan, High Performance Cloth, Majun B, koran bekas dan Scoth Brate. Berdasarkan hasil analisis ABC, penelitian ini lebih difokuskan pada jenis bahan baku yang termasuk kedalam kelas A karena kelas A memiliki tingkat volume penggunaan tinggi dan biaya persediaannya juga tinggi. Tabel 3.Hasil analisis ABC bahan baku Honda OEM Nama Bahan Baku Permintaan Harga Unit Biaya RpTahun Persent asi BiayaT ahun Kumulatif Persentasi Biaya Kelas Nippe Acryl HM NH 103 12911,12 40000 516.444.800 28,11 28,11 Nax Superio Base AHM Thinner New 12746,56 30000 382.396.800 20,82 48,93 Wip Up Solvent 4707,84 30000 141.235.200 7,69 56,62 A FC R258 Winning Red 992,56 140000 138.958.400 7,56 64,19 TC Clear Base 1306 90000 117.540.000 6,4 70,58 UC NH-177M Vostok Silver Met 1049,8 87000 91.332.600 4,97 75,56 UC Pink R258 For Winning Red 1066,2 80000 85.296.000 4,64 80,2 SGI UC Thinner New 1959 40000 78.360.000 4,27 84,47 SGI FC Thinner 1697,8 30000 50.934.000 2,77 87,47 B Sarung Tangan Nylon 3291,12 15000 49.366.800 2,69 89,93 Polyure Mightylac Hardener 425,76 100000 42.576.000 2,32 92,24 Thinner Laquer Central 2559,76 16000 40.956.160 2,23 94,47 UC NH-A 30M Digital Silver 444,04 90000 39.963.600 2,18 96,65 Lanjutan Tabel 3. Nama Bahan Baku Permintaan Harg aUnit Biaya RpTahun Persenta si BiayaT ahun Kumulatif Persentasi Biaya Kelas Masking Tape 1x30 Anco 4022,48 6000 24.134.880 1,31 97,96 Sand Paper 600 1828,4 5000 9.142.000 0,5 98,46 Masking Tape 2x30 Anco 731,36 8000 5.850.880 0,32 98,78 Masker Kain 1828,4 2000 3.656.800 0,2 98,98 Tag Rag 731,36 5000 3.656.800 0,2 99,18 Tessa Flexible Fineline 42,57 80000 3.405.600 0,19 99,36 Masking Tape 4174 C Sarung Tangan 6 Benang 255,98 9000 2.303.820 0,13 99,49 Sand Paper 800 438,82 5000 2.194.100 0,12 99,61 High Performance Cloth IPO 42,57 50000 2.128.500 0,12 99,72 Majun B 329,11 6000 1.974.660 0,11 99,83 Sarung Tangan Karet 255,98 7000 1.791.860 0,1 99,93 Koran Bekas 146,27 6000 877.620 0,05 99,98 Scoth Brate 42,57 10000 425.700 0,02 100 Total Biaya Rptahun 10695,87 1.887.210.760 Sumber: Dept. PPC PT. XYZ diolah tahun 2012

4.5. Biaya Persediaan