Bahan baku yang termasuk PT. XYZ yaitu berupa bahan baku yang terdapat di gudang consumable dan gudang tools seperti cat, thinner,masking
tape,sand paper, dan sebagainya. Bahan baku ini sepenuhnya dikendalikan oleh PT. XYZkhususnya bagian inventory PPC. Bahan baku ini merupakan
bahan utama dalam proses produksi khususnya painting. Pengendalian bahan baku PT. XYZ dilakukan dengan memperhatikan
prosedur pembelian bahan baku, prosedur penerimaan bahan baku dari vendor, dan prosedur pemakaian bahan baku. Adapun proses pengendalian tersebut, yaitu:
4.3.1 Prosedur Pembelian Bahan Baku
Bahan baku yang cukup diperlukan untuk melancarkan proses produksi. Perusahaan diharuskan membeli bahan baku yang dibutuhkan agar proses
produksi berjalan lancar. Jumlah yang dibeli pun harus sesuai agar tidak terjadi penumpukan barang di gudang yang nantinya akan menambah cost perusahaan.
Bahan baku yang dibeli PT. XYZuntuk proses produksi painting plastik part Honda telah ditentukan oleh ATPM yaitu PT. Nippon Paint Pacific. Sedangkan
untuk raw material seperti masking tape dan sand paper dikirim oleh PT. Sentral Warna Primajaya, majun dikirim oleh PT. Anggi Jaya, sarung tangan oleh PT.
Kenbel.
PT. XYZmenerapkan sistem MRP Material Requirement Planning sebagai sistem pengadaan bahan baku, hal tersebut didasarkan pada jadwal
produksi yang telah di-input pada SAPSystem Application and Product for Data Processing. Namun dalam realisasi produksi tidak selalu sama dengan rencana,
oleh karena itu diterapkan sistem safety stock, dimana perusahaan akan memesan sejumlah barang pada saat persediaan di gudang telah dibawah ROP Reorder
Point. Safety stock yang digunakan di perusahaan merupakan stok selama 1 shift kerja atau 8 jam kerja.
Waktu pembelian bahan baku ditentukan olehPPCbagian inventory saat persediaan bahan baku di bawah ROP. Bagian inventory akan membuat PR
Purchase Requisitionyang kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh supervisor, deputy manager, dangeneral manager. Jika PR sudah ditandatangani
maka PPC akan membuat PO Purchase Order kemudian diberikan ke bagian Purchasing dan nantinya akan dikirim ke supplier. Setelah diperiksa dan
ditandatangani oleh user, supervisor, kepala departemen dan kepala divisi, PO tersebut dikirim dengan faximile ke supplier yang telah dipilih oleh ATPM.
Prosedur pembelian bahan baku untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini :
Gambar 5. Prosedur pembelian bahan baku
4.3.2 Prosedur Penerimaan Bahan Baku