inflasi yang tinggi akibat krisis 2008. Pada tahun 2009-2011 suku bunga cenderung stabil pada kisaran 6 persen. Suku bunga terendah terjadi pada April
2010 sebesar 6,2 persen. Rata-rata suku bunga pada tahun 2000-2011 sebesar 10,03 persen.
Gambar 4.5. Suku Bunga Indonesia Tahun 2000-2011 Sumber: Bank Indonesia diolah
4.1.8. Gambaran Umum Pengeluaran Pemerintah
Pada tahun 2000-2011 rata-rata pengeluaran pemerintah Indonesia sebesar Rp
145.504,7 miliar. Pada tahun 2000 hingga tahun 2011 pengeluaran pemerintah selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 pengeluaran pemerintah Indonesia sebesar Rp
90.780 miliar. Pada tahun 2011 pengeluaran pemerintah Indonesia sebesar Rp 202.612 miliar. Kenaikan pengeluaran pemerintah tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 15,7
persen. Kenaikan pengeluaran pemerintah terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 0,3 persen. Rata-rata kenaikan pengeluaran pemerintah Indonesia tahun 2000-2011 sebesar
7,56 persen.
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Ja n-
Au g-
00 M
a r-
01 O
ct -01
M a
y-0 2
De c-
2 Jul
-0 3
Fe b
-0 4
Se p
-0 4
Ap r-
05 N
o v-
5 Jun
-0 6
Ja n-
7 Au
g- 07
M a
r- 08
O ct
-08 M
a y-0
9 De
c- 9
Jul -1
Fe b
-1 1
Se p
-1 1
PERSEN
17,67
6,2
Tabel 4.3 Konsumsi Pengeluaran Pemerintah Indonesia Tahun 2000-2011
Tahun Pengeluaran Pemerintah
Miliar Rupiah Pertumbuhan persen
2000 90.780
6,5 2001
97.646 7,5
2002 110.334
13 2003
121.404 10
2004 126.249
4 2005
134.626 6,6
2006 147.564
9,6 2007
153.310 4
2008 169.297
10,4 2009
195.835 15,7
2010 196.399
0,3 2011
202.612 3,2
Rata-rata 145.504,7
7,56
Sumber: Bank Indonesia diolah
4.1.9 Gambaran Umum Inflation Targeting Framework ITF
Berlakunya Undang-Undang Nomer 23 Tahun 1999 tentang Bank Sentral mengenai tujuan Bank Indonesia yang memiliki fokus pada pencapaian dan pemeliharaan
kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari inflasi dan nilai tukar. Awalnya untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dilakukan dengan pengendalian uang
beredar. Namun, beberapa studi BI menyimpulkan strategi kebijakan moneter dengan pengendalian uang beredar semakin sulit diandalkan. Sehingga, sejak Juli 2005 Bank
Indonesia menerapkan Inflation Targeting Framewok ITF di Indonesia. ITF adalah
kerangka kebijakan moneter yang ditandai oleh pemberitahuan kepada masyarakat mengenai target inflasi yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu, dimana
suku bunga BI rate dijadikan instrumen untuk mencapai dan mengendalikan laju inflasi yang rendah dan stabil.
Adapun tiga konsep dasar kebijakan moneter dengan kerangka ITF yaitu forward looking
, transparansi, serta akuntabilitas dan kredibilitas. Forward looking
berarti Bank Indonesia bersifat antisipatif dengan memperkirakan
pergerakan inflasi ke depan dan memprediksi lag dari pengaruh kebijakan moneter. Transparansi berarti menunjukkan komitmen Bank Indonesia dalam
mengendalikan inflasi dengan mempublikasikan arah kebijakan moneter kepada masyarakatpelaku ekonomi. Dengan adanya publikasi tersebut, maka diharapkan
masyarakatpelaku ekonomi akan membentuk ekspektasinya sesuai dengan arah kebijakan moneter yang telah dibuat. Akuntabilitas merupakan tanggung jawab
dari Bank Indonesia dalam menjalankan tugasnya. Bank Indonesia akan memberikan laporan mengenai ukuran keberhasilan Bank Indonesia dalam
mencapai target inflasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Akuntabilitas ini pada akhirnya akan mempengaruhi kredibilitas dari Bank Indonesia dalam menjalakan
tugasnya untuk mengendalikan inflasi.
4.2. Analisis Ekonometrika