Uji Lag Optimal Hasil Estimasi VAR

Pada pengujian dalam bentuk first differences Tabel 4.5, semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai ADF statistik lebih kecil dari nilai kritis Mc.Kinnon pada taraf 1 persen, 5 persen dan 10 persen. Seluruh variabel telah stasioner pada first differences. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel yang diestimasi dalam penelitian ini telah stasioner pada derajat yang sama, yaitu pada derajat integrasi satu I1.

4.2.1.2. Uji Lag Optimal

Penentuan lag dalam sebuah sistem VAR merupakan hal yang penting. Disamping berguna untuk menunjukkan berapa lama reaksi suatu variabel terhadap variabel lainnya, penentuan lag optimal juga berguna untuk menghilangkan masalah autokorelasi dalam sebuah sistem VAR. Pengujian lag optimal dalam penelitian ini menggunakan kriteria AIC, SC dan HQ. Adapun hasil uji lag optimal dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: Tabel 4.6. Hasil Uji Lag Optimal Lag AIC SC HQ 3.726440 3.919189 3.804768 1 -14.48329 -12.55580 -13.70001 2 -15.39417 -11.73193 -13.90593 3 -15.45857 -10.06159 -13.26537 4 -17.33566 -10.20394 -14.43751 5 -17.62604 -8.759576 -14.02293 6 -17.49661 -6.895403 -13.18855 7 -17.88601 -5.55006 -12.87299 8 -18.07207 -4.00138 -12.3541 Catatan: tanda asterik menunjukkan kandidat selang yang dipilih Penentuan lag optimal didasarkan adanya tanda asterik pada nilai AIC, SC dan HQ. Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 8 lag bulan, lag yang terdapat tanda terdapat pada lag ke 8 pada AIC, lag ke 1 pada SC dan lag 4 pada HQ. Kemudian masing-masing kandidat lag diuji untuk mendapatkan nilai adjusted R 2 terbesar. Dari uji coba yang telah dilakukan, maka kandidat lag yang dipilih adalah lag 1.

4.2.1.3. Hasil Estimasi VAR

Uji lag optimal telah dilakukan, selanjutnya dapat ditulis persamaan umum model VAR dari inflasi. Model ini nantinya akan digunakan untuk melihat stabilitas modelnya, sehingga dapat dilakukan langkah selanjutnya, yaitu estimasi dengan menggunakan model VECM dikarenakan data yang tersedia tidak stasioner pada first different. Model VAR dituliskan sebagai berikut: INFLASI t = ∑ 1 �=1 LN_KURS t-1 + ∑ 1 �=1 LN_OILPRICE t-1 + ∑ 1 �=1 LN_FPI t-1 + ∑ � 1 �=1 M2GROWTH t-1 + ∑ 1 �=1 LN_PDB t-1 + ∑ 1 �=1 SB t-1 + ∑ 1 �=1 LN_G t-1 + ∑ � 1 �=1 DUMMY t-1 + ∑ � 1 �=1 INFLASI t-1 + ε t 5.1 Dimana: INFLASI : Inflasi LN_KURS : Logaritma natural dari data nilai tukar LN_OILPRICE : Logaritma natural dari data harga minyak dunia LN_FPI : Logaritma natural dari data indeks harga pangan dunia M2GROWTH : Pertumbuhan uang beredar LN_PDB : Logaritma natural dari data PDB SB : Suku Bunga LN_G :Logaritma natural dari data konsumsi pengeluaran pemerintah DUMMY : Dummy Inflation Targeting Framework

4.2.1.4. Uji Stabilitas VAR