Jl. Raya Graha Bintaro No. 33 B Pondok Kacang Barat - Bintaro, Tangerang Selatan
Telp: 021-733 100407 Fax : 021-733 1007
EMAIL :
www.sayapibubintaro.org
FACEBOOK :
ysibintarogmail.com
TWITTER :
ysibintarogmail.com
BANK:
Atas nama YAYASAN SAYAP IBU 1.
BCA : 603-0306 072 - Swift: CENAIDJACabang Bintaro Utama, Sektor I – Jakarta
2. BRI : 0393-010-000-018-303Cabang Bintaro Jaya, Sektor VII – Tangerang
3. Bank Permata : 0701-621-255Cabang Bintaro Jaya, Sektor IX – Tangerang
B. Profil Anak
16
1. Nama
: Klien MY Tempattgl lahir
: Ampenan, 31 Desember 2000 16 tahun Kondisi
: Epilepsy, Dev. Delayed, Cerebral Palsy Riwayat
: Takut petir; jika mendengar petir ketakutan sampai menangis. Takut gelap.
Latar belakang ditemukan: Di kompleks perkuburan Kondisi saat ini: Sudah tidak takut terhadap petir maupun gelap. Karena Yayasan
Sayap Ibu Bintaro memberikan program-program seperti hidroterapi, fisioterapi, terapi wicara, dan group work. Dan didampingi oleh care giver yang memberi
penjelasan kepada klien MY. Sehingga ketakutan terhadap petir dan gelapnya jauh berkurang dibandingkan saat pertama ke Yayasan Sayap Ibu Bintaro. Tetapi
15
Ibisd
16
disamping itu, klien MY masih suka terkejut tanpa takut atau cemas berlebih saat ada suara besar atau gerakan tiba-tiba. Karena klien MY sudah beranjak dewasa,
maka care giver klien MY pun diganti oleh Yayasan Sayap Ibu Bintaro dengan care giver laki-laki.
2. Nama
: Klien J Tempattanggal lahir: Tangerang Selatan, 1 Desember 2009 7 tahun
Kondisi : Cerebral Palsy
Riwayat : Klien J ditemukan penduduk di daerah Jakarta Barat terlantar
di jalanan. Jelita diserahkan kepihak kepolisian setempat, dan pihak kepolisian menyerahkan ke Panti Tunas Bangsa. Lalu, Panti Tunas Bangsa menyerahkan klien
J kepada Yayasan Sayap Ibu untuk menaunginya. Dalam kesehariannya, klien J terlihat ceria dan seperti anak pada umunya. Meski sebetulnya klien J tidak bisa
berjalan normal dan berbicara. Kondisi saat ini: Klien J sangat ceria dan semangat. Karena semangatnya yang
terkadang berlebih membuat klien J sulit mengendalikan diri. Sehingga, benda yang klien pegang sering sekali terjatuh. Dengan diberinya program-program rehabilitasi
yang berupa fisioterapi, hidroterapi, terapi wicara, dan group work membantu klien J sedikit demi sedikit dapat mengendelikan dirinya. Dan juga program rehabilitasi
tersebut membuat klien J lebih mandiri. Klien J kini bisa pergi ke kamar mandi sendiri, minum dan makan sendiri, berpindah dari lantai ke kursi roda jika kursi
roda dan kursi biasa diam di tempat maupun dari kursi roda ke kursi biasa bisa sendiri dengan bantuan minim. Walaupun klien J suka berebut benda dengan
temannya, dengan diberi penjelasan klien J bisa memahi dan mengalah.