Sumber Dana GAMBARAN LEMBAGA
disamping itu, klien MY masih suka terkejut tanpa takut atau cemas berlebih saat ada suara besar atau gerakan tiba-tiba. Karena klien MY sudah beranjak dewasa,
maka care giver klien MY pun diganti oleh Yayasan Sayap Ibu Bintaro dengan care giver laki-laki.
2. Nama
: Klien J Tempattanggal lahir: Tangerang Selatan, 1 Desember 2009 7 tahun
Kondisi : Cerebral Palsy
Riwayat : Klien J ditemukan penduduk di daerah Jakarta Barat terlantar
di jalanan. Jelita diserahkan kepihak kepolisian setempat, dan pihak kepolisian menyerahkan ke Panti Tunas Bangsa. Lalu, Panti Tunas Bangsa menyerahkan klien
J kepada Yayasan Sayap Ibu untuk menaunginya. Dalam kesehariannya, klien J terlihat ceria dan seperti anak pada umunya. Meski sebetulnya klien J tidak bisa
berjalan normal dan berbicara. Kondisi saat ini: Klien J sangat ceria dan semangat. Karena semangatnya yang
terkadang berlebih membuat klien J sulit mengendalikan diri. Sehingga, benda yang klien pegang sering sekali terjatuh. Dengan diberinya program-program rehabilitasi
yang berupa fisioterapi, hidroterapi, terapi wicara, dan group work membantu klien J sedikit demi sedikit dapat mengendelikan dirinya. Dan juga program rehabilitasi
tersebut membuat klien J lebih mandiri. Klien J kini bisa pergi ke kamar mandi sendiri, minum dan makan sendiri, berpindah dari lantai ke kursi roda jika kursi
roda dan kursi biasa diam di tempat maupun dari kursi roda ke kursi biasa bisa sendiri dengan bantuan minim. Walaupun klien J suka berebut benda dengan
temannya, dengan diberi penjelasan klien J bisa memahi dan mengalah.
3. Nama
: Klien N Tahun Masuk YSI: 06 Oktober 2015
Usia : 6 tahun
Kondisi : Cereberal Palsy dan Tuna Netra
Riwayat : Klien ditemukan oleh masyarakat di daerah Cisalak kabupaten
Subang. Klien N sempat dititipkan dan dirawat di Pesantren atau Yayasan Miftahul Bariyyah Subang dibawah asuhan Bapak Ojan. Kemudian karena di tempat
tersebut penanganan untuk kasus seperti klien N tidak ada maka klien dirujuk ke PLTADK, saat mereka melakukan outreach, untuk mendapat pelayanan. Setelah
mendapatkan pelayanan dari PLTADK, Dinas Sosial Subang tidak lepas tangan begitu saja. Dinas Sosial Subang memberikan bantuan dan memfasilitasi dengan
BPJS. Kondisi saat ini: pada saat pertama masuk Yayasan Sayap Ibu Bintaro, klien N
belum bisa beradaptasi di lingkungan panti. Sering menangis, menolak makanan, tidak mau mengkonsumsi sayuran, belum bisa makan sendiri, dan geraknya
terbatas. Setelah mendapatkan pelayanan rehabilitasi berupa fisioterapi, hidroterapi, dan group work, klien N semakin ceria, lebih percaya diri, lebih aktif, bisa makan
sendiri dengan bantuan minim, dan sudah mulai makan sayur. Bisa naik dan turun ke kasurnya, bisa ke kelas, dan bisa berpindah dari lantai ke kursi biasa dengan
caranya sendiri, serta memiliki kemajuan pesat dalam hal mengikuti kegiatan kelas.