GAMBARAN UMUM LEMBAGA menjelaskan tentang Profil

Rehabilitasi sosial adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melakukan fungsi sosialnya secara wajar. Rehabilitasi sosial dilakukan secara persuasif, motivatif, koersif baik dalam keluarga, masyarakat maupun panti sosial. 4 Dalam pelaksanaannya rehabilitasi sosial diberikan pada penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam bentuk; pemberian motivasi dan diagnosis psikososial, perawatan dan pengasuhan, pelatihan vokasional dan pembinaan, bimbingan mental spiritual, bimbingan fisik, bimbingan sosial dan konseling psikososial, pelayanan aksesibilitas, bantuan dan asistensi sosial, bimbingan resosialisasi, bimbingan lanjut, dan rujukan. Rehabilitasi sosial dapat dilakukan dalam lembaga seperti panti maupun di luar lembaga luar pantiberbasis masyarakat. Sasaran rehabilitasi sosial adalah meraka yang menglami hambatan dalam melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik seperti para penyandang cacat, anak nakal, anak bermasalah sosial anak terlantar, anak putus sekolah, anak jalanan, dan anak berhadapan dengan hukum korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif NAPZA, WTS wanita tuna susila, serta penderita HIVAIDS atau ODHA orang dengan HIVAIDS. 5 Jadi berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan rehabilitasi sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat. 6 4 Pusat Penyuluhan Sosial Departemen Republik Indonesia, Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Jakarta: Departemen Sosial RI, 2009, hal. 45. 5 Pramuito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial Yogyakarta: Departemen Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1997, hal. 76. 6 UU No.11 Tahun 2009 tentang Kesos Proses rehabilitasi sosial terutama dalam panti harus melalui pendaftaran registrasi, kontrak layanan intake, pengungkapan dan pemahaman masalah assesment, menyusun rencana pemecahan masalah planning, pemecahan masalah intervensi, evaluasi, terminasi, dan pembinaan lanjut. Rehabiltasi sosial di dalam panti tersebut menggunakan pendekatan praktik pekerjaan sosial. 7 Pelayanan rehabilitasi di dalam pembangunan sosial, khususnya dalam dimensi pelayanan kesejahteraan sosial, memiliki kedudukan yang cukup penting, karena kegiatan rehabilitasi sosial bertujuan memulihkan kemampuan- kemampuan seseorang sehingga dapat melakasakan fungsi sosialnya secara optimal memberikan kontribusi yang besar dan cukup berarti dalam mewujudkan tujuan pembangunan sosial.

3. Jenis-jenis Rehabilitasi

Rehabilitasi pada tataran praktik, mempertemukan berbagai disiplin ilmu mulai dari medis sosial, bahkan pendidikan multidisipliner tesebut menghasilkan proses rehabilitasi yang saling terkait dan mendukung upaya pengembalian fungsi sosial, sehingga individu dapat menjalankan perannya sesuai dengan tuntutan lingkungannya. Pada perkembangannya, rehabilitasi terbagi menjadi empat jeni rehabilitasi sebagai berikut: 8 a. Rehabilitasi Medis Rehabilitasi medis merupakan upaya menyembuhkan atau memulihkan kesehatan pasien melalui layanan-layanan kesehatan, baik itu dilakukan oleh seorang dokter dalam praktek pribadinya maupun di rumah sakit umum. Biasanya di rumah sakit umum dilengkapi dengan layanan 7 Pusat Penyuluhan Sosial Departemen Republik Indonesia, Pedoman Penyelanggaraan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Jakarta: Departemen Sosial RI, 2009, hal. 46 8 Edi Suharto, Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan-Pengembangan Sosial Departemen Sosial Republik Indonesia, 2004, hal. 186

Dokumen yang terkait

Psikososial anak terlantar di yayasan sayap ibu Jakarta

0 10 87

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Quadriplegi Di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 2 5

PENAT Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Quadriplegi Di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 3 16

PENGARUH TERAPI MUSIK RELAKSASI TERHADAP TINGKAT SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI DI YAYASAN Pengaruh Terapi Musik Relaksasi Terhadap Tingkat Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Panti 2 Yogyakarta.

0 3 15

PENGARUH TERAPI MUSIK RELAKSASI TERHADAP TINGKAT SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI DI YAYASAN Pengaruh Terapi Musik Relaksasi Terhadap Tingkat Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Panti 2 Yogyakarta.

1 5 13

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Neuro Development Treatment (NDT) Pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Quadriplegi Di Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta.

0 1 4

PENGARUH AROMATERAPI DALAM RUANG SNOEZELEN TERHADAP KONTROL SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Aromaterapi Dalam Ruang Snoezelen Terhadap Kontrol Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Aromaterapi Dalam Ruang Snoezelen Terhadap Kontrol Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 1 5

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Quadriplegi Dengan Metode Neuro Development Treatment (NDT) Di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 1 4

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Neuro Development Treatment pada Cerebral Palsy Spastic Quadriplegia di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 0 7