3. Cara Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Cerebral palsy
Cara penanganan Anak Berkebutuhan Khusus cerebral palsy dengan menjalankan program yang telah diberikan oleh yayasan, dan memberikan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan antaralain: 1.Sistem terpadu penanganan kesehatan anak-anak cacat:
a. Mendeteksi tingkat kesehatan anak secara menyeluruh
b. Tindak lanjut dari hasil deteksi
c. Menggali potensi anak secara holistik berkesinambungan
2.Subsidi obat-obatan 3.
Tenaga ahlikonsultan kesehatan tetap yang secara periodik memantau perkembangan anak
Cara penanganan Anak Berkebutuhan khusus cerebral palsy dengan menjalankan program yang telah diberikan oleh yayasan misalnya pemberian
terapi wicara, Terapiwicara adalah terapi bagi Anak Berkebutuhan Khusus bagi anak yang mengalami kelambatan, kesulitan bicara, atau kesulitan
berkomunukasi. Terapi ini dilakukan dengan mengajarkan atau memperbaiki kemampuan agar anak dapat berkomunikasi secara verbal yang baik dan
fungsional sehingga kemampuan anak dalam berkomunikasi dapat meningkat lebih baik.
Ganguan komunikasi pada anak berkebutuhan khususada tiga, yang bersipat verbal, non-verbal, dan kombinasi.
17
a. Organ bicara dan sekitarnya
oral peripheralm mechanism, yang sifatnya fungsional, maka, terapiwicara akan mengikut sertakan latihan-latihan oral peripheral mechanism exercises
17
Akila smart: Anak Cacat Bukan Kiamat Metode Pembelajaran danTerapi untuk Anak Berkebutuhan khusus Yogyakarta: Katahati, 2010, h.142
maupun oral-motor activities sesuai dengan organ bicara yang mengalami kesulitan.
b. Artikulasi atau pengucapan
Artikulasi atau pengucapan menjadi kurang sempurna karna adanya ganguan. Latihan pengucapan diikutsertakan cara dan letak pengucapan
Pleace and Manners of Articulation. Kesulitan pada arikulasi atau pengucapan, biasanya dapat dibagi menjadi substitution penggantian,
misalnya, rumah menjadi lumah, lr; omission penghilangan, misalnya sapu menjadi apu; distortin pengucapan untuk konsonan terdistorsi;
indistinct tidak jelas; dan addition penambahan. Cara penanganan Anak Berkebutuhan Khusus cerebral palsy setiap
anak di identifikasi, identifikasi merupakan kegiatan untuk mengenali dan mengkaji lebih lanjut kondisi objektif Anak cerebral palsy, agar dapat
diketahui dan kebutuhan-kebutuhan pelayanan terapi yang diperlukan, agar penanganannya sesuai dengan kebutuhan Anak cerebral palsy.
18
18
Wawancara peribadi dengan terapis Bapak Agus, 19 Mei 2014.
30
BAB III GAMBARAN LEMBAGA
A. Profil Yayasan Sayap Ibu
1. Sejarah Yayasan Sayap Ibu-Bintaro
1
Yayasan Sayap Ibu merupakan lembaga non Pemerintahan dan non profit, berkedudukan di daerah Provinsi Banten, diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2005.
Yayasan Sayap Ibu – Bintaro berinduk pada Yayasan Sayap Ibu Pusat, yang telah mulai
berperan aktif di masyarakat dalam menangani anak-anak balita terlantar sejak 30 September 1995. Didirikan pada tahun 1955 oleh Ibu Sulistina Sutomo, Ibu
Ciptaningsih Utaryo. Pada tahun 1967 dilanjutkan oleh Ibu Johana Sunarti Nasution. Yayasan Sayap Ibu Pusat berada di Yogyakarta. Yayasan Sayap Ibu memiliki 3 cabang
yang berada di Yogyakarta, Jakarta dan Banten. Ketua Umum YSI Pusat adalah Ibu Ciptaningsih Utaryo. Jumlah anak cacat ganda binaan YSI sampai saat ini 343 anak: 35
di dalam Panti dan 308 diluar PantiNon Panti. Panti dibangun diatas lahan fasilitas sosial, pemberian dari Pemerintah Daerah Tangerang, seluas 2.000 meter persegi.
Bangunan panti seluas 700 meter persegi, hasil dari donasi Jan Bennink Foundation, Belanda.
2. Visi dan Misi
2
Visi Bahwa anak adalah yang berhak atas perawatan dan perlindungan sejak semasa dalam
kandungan dan sesudah dilahirkan Misi
1
Data diambildari file yang diberikanolehpihakYayasanSayapIbuBintaropadatanggal 19 Mei 2014.
2
Data diambildari file yang diberikanolehpihakYayasanSayapIbuBintaropadatanggal19 Mei2014.
Melakukan usaha kesejahteraan anak yang holistic, terpadu dan berkesinambungan dalam arti yang seluas-luasnya yang bertujuan menolong anak-anak cacat ganda
terlantar yang : a.
Tidak ada orang tua atau wali yang merawatnya b.
Orang tua atau wali nya tidak mampu untuk merawatnya c.
Karena sebab-sebab lain yang patut diberi pertolongan
3. Pelayanan Kesehatan
3
a. Kebutuhan Dasar Pendidikan
: Therapy dan sekolah untuk anak b.
Aksesibilitas Kesehatan : Bantuan Nutrisi, Rujukan RS,Alat Bantu Disabilitas c.
Bimbingan dan Pelatihan : Penyuluhan Sosial, Hydrotherapy, Fisiotherapy d.
Sistem terpadu penanganan kesehatan anak-anak cacat: 1.
Mendeteksi tingkat kesehatan anak secara menyeluruh 2.
Tindak lanjut dari hasil deteksi 3.
Menggali potensi anak secara holistik berkesinambungan e.
Subsidi obat-obatan f.
Tenaga ahlikonsultan kesehatan tetap yang secara periodik memantau perkembangan anak
4. Sarana dan Prasarana
4
Sarana
Tanah Luas Tanah
: 2000 M2 Status Kepemilikan : Hak Guna Pakai
Bangunan Luas Bangunan
: 700 m
2
dan 244 m
2
3
WawancaraPribadidenganIbuTuti, Bintaro,19 Mei 2014.
4
WawancaraPribadidenganIbuAyu, Bintaro,19 Mei 2014.