TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS PENELITIAN PENUTUP
rehabilitasi sosial terhadap anak berkebutuhan khusus sedini mungkin yang menyebabkan masalah anak berkebutuhan khusus menjadi lebih kompleks.
Apabila melihat anak-anak yang mengalami cacat mental, mungkin umumnya beranggapan bahwa anak-anak tersebut mengalami jenis cacat
mental yang sama. Tetapi masyarakat perlu mengetahui bahwa cacat mental yang dialami anak-anak tersebut beragam jenisnya, misalnya anak dengan
gangguan autisme, down syndrom, cerebral palsy dan sebagainya. Dalam penelitian ini, gangguan pada anak yang akan dibahas adalah gangguan
cerebral palsy. Secara harfiah cerebral berarti otak dan palsy ialah kelumpuhan. Cerebral palsy ialah gangguan kelainan tonus otot atau
kelumpuhan yang disebabkan gangguan menetap di otak.
3
Perbedaan anak cerebral palsy dengan anak berkebutuhan khusus lainnya dimana kecacatan
fisik pada mereka menyebabkan aktivitas gerakannya menjadi terganggu. Kemampuan gerak anak cerebral palsy sangat terbatas, oleh karena itu harus
dilatih secara sistematis agar kemampuan geraknya dapat ditingkatkan. Untuk meningkatkan kemampuan gerak anak berkebutuhan khusus
diperlukan program rehabilitasi. Pengertian Rehabilitasi: Arti umum rehabilitasi
adalah pemulihan-pemulihan
kembali. Rehabilitasi
mengembalikan sesuatu kepada keadaan semula yang tadinya dalam keadaan baik, tetapi karena sesuatu hal kemudian menjadi tidak berfungsi atau rusak.
Apabila dikaitkan dengan disability pengertiannya adalah: Pengembalian orang-orang cacat kepada kegunaan secara maksimal baik dalam aspek fisik,
3
Darto Suharso, Cerebral Palsy Diagnosis dan Tatalaksana Surabaya: FK Unair RSU Dr Soetomo,2006,h.1.
mental, personal, sosial, vocational serta ekonomi sesuai dengan kemampuannya.
4
Disisi lain, jumlah lembaga rehabilitasi yang memberikan perlindungan kepada anak berkebutuhan khusus di Indonesia masih sangat terbatas
dibandingkan dengan jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang berjumlah 530.000,-. Anak pusdatin kementerian sosial RI, 2012. Oleh
karena itu, perlindungan dan rehabilitasi sosial berbasis keluarga dan masyarakat perlu ditingkatkan.
5
Menurut data yang peneliti dapatkan dari YSI Sayap Ibu Bintaro, di tahun 2008 anak yang menyandang cacat Cerebral palsy 13 anak, di tahun
2009 : cerebral palsy 14 anak, dan ditahun 2010: Cerebral palsy 15 anak, di tahun 2011: cerebral palsy 15 anak, dan di tahun 2012: Cerebral palsy 15
anak.
6
Anak Cerebral Palsy merupakan suatu gangguan gerakan dan postur tubuh diakibatkan kerusakan daerah otak yang mengendalikan fungsi motorik
Bigge, 1991 : 3. Dari pengertian di atas dapat diambil suatu pengertian mengenai anak cerebral palsy, mereka mengalami gangguan impairment
yang ditandai dengan terdapatnya gangguan pada sistem motorik pergerakan otot atau sikap tubuh yang dapat pula disertai dengan kondisi keterbelakangan
mental ataupun gejala syaraf lainnya, dimana kesemuanya ini disebabkan
4
http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilesMATERI20KULIAH20REHABILITASI20PEKERJ AAN20SOSIAL.pdf di akses 22-juni-2016 jam 11:53
5
Sub Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak dengan Kecacatan, Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia. Model
perlindungan dan rehabilitasi sosial anak penyandang disabilitas berbasis keluarga dan masyarakat Jakarta 2015
6
Wawancara dengan bu Rini dan mbak ayu, Bintaro,