Definisi Lanskap Ekologi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Lanskap Ekologi

Menurut Forman dan Godron 1986 bahwa lanskap mempunyai sifat yang heterogen dengan struktur yang berbeda pada distribusi spesies, energi, dan material pada elemen patches, koridor dan matriks. Ekologi dapat disebut sebagai bagian dari ekosistem yang menunjuk kepada organisme atau makhluk hidup yang berada di suatu tempat dan berinteraksi dengan lingkungan. Lanskap ekologi mempunyai teori dasar ekologi yang kuat antara perencana lanskap dan ekologis yang berhubungan dengan bagian-bagian lanskap antara tiga pandangan yaitu aspek visual, aspek kronologi dan aspek ekosistem. Kesepahaman pada kerja lanskap menggambarkan struktur, proses dan lokasi. Dengan struktur, komposisi biologi dan elemen alami dengan lingkungan manusia. Hubungan fungsional antara elemen seperti, iklim, bentukan lahan, tanah, flora dan fauna. Proses menggambarkan pergerakan energi, material, dan organisme di lanskap. Sedangkan lokasi menunjuk pada distribusi elemen dan proses di lanskap dan hubungannya dengan iklim dan bentukan lahan Thompson, 1997. Taman ekologi memiliki definisi bahwa heterogenitas, atau pola-pola spasial yang berbeda, terdiri atas inti pertanyaan penelitian dalam lanskap ekologi. Tema utama yang terdiri dari lanskap ekologi meliputi: • pola spasial atau struktur lanskap, mulai dari padang gurun ke kota • hubungan antara proses pola dan lanskap, termasuk implikasi ekologis pola populasi, komunitas, dan ekosistem • efek skala pada lanskap • proses yang terlibat dalam pembentukan pola, seperti fisik abiotik lingkungan hidup, tanggapan demografis ini, dan gangguan rezim • hubungan antara aktivitas manusia untuk lanskap pola, proses dan perubahan misalnya aplikasi dalam perencanaan penggunaan lahan Lansekap ekologi terjadi pada berbagai skala, sehingga sebuah pemandangan dapat mencakup wilayah yang terdiri dari beberapa ekosistem, atau mungkin merupakan rumah berbagai serangga yang memanjang beberapa meter di seberang. Daripada ukuran tertentu, lanskap didefinisikan oleh pola spasial heterogenitas dan proses-proses yang terjadi di atasnya yang berada di bawah pertimbangan. Dengan demikian, resolusi, gandum, dan sejauh mana konsep- konsep penting dalam ekologi lansekap. Ini juga berarti bahwa tingkat organisasi, berbeda dari skala, adalah konsep yang penting, yang berasal dari jenis interaksi di bawah pertimbangan dalam usaha penelitian tertentu. Dengan penentuan aspek- aspek studi, pola dapat dinilai, yang biasanya digambarkan sebagai suatu mosaik tambalan. Lanskap memiliki beberapa hal yang tidak diharapkan: a Kumuh slum [slúm] yaitu lanskap dengan sarana dan prasarana lingkungan yang inferior. b Squatter [skówtur] yaitu liar, hunian liar. c Urban sprawl [sprol] yaitu menyebar tidak teratur Berakibat pada penurunan kualitas estetika dan penyediaan sarana dan prasarana jejaring lintas wilayah, penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan dll menjadi tidak layak. d Konurbasi conurbation [‘kónur’beyshun], agregasi atau jejaring yang kontinyu komuniti kota, tidak ada jeda kota-desa. Relevan dengan efisiensi sarana dan prasarana. e Lapuk blight [blIt], integritas lanskap rusak Satu atau beberapa sentra prasarana dan sarana permukiman dengan aksesibilitas tertinggi secara internal dengan seluruh bagian di kawasan urban dan secara eksternal dengan pusat-pusat perkotaan lainnya lainnya dengan standard memadai.

2.2. Kawasan Permukiman